26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Pelayan Askes RSUD Salak Dikeluhkan

PAKPAK BHARAT-Pelayanan Asuransi Kesehatan (Askes) di Rumah Sakit Umum (RSU) Salak, Kabupaten Pakpak Bharat dipertanyakan. Pasalnya, pasien yang rawat inap kecewa dengan pelayanan RSU Salak

Kekecewaan itu, dirasakan warga Dusun Rahib, Desa Mahala, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat, Mulawarman Berutu saat istrinya Noni Manik dirujuk ke RSUD Salak untuk mendapat perawatan dari pihak medis, Rabu (18/7).

“Saya merasa dirugikan, karena istri saya di rawat di rumah sakit ini menggunakan kartu Askes. Setiap bulan gaji saya dipotong pemerintah sejumlah Rp56.683 per bulan, namun untuk mendapat obat dari Askes, saya harus membeli di apotek di luar dari rumah sakit ini dengan harga Rp25 ribu per botol”, ungkap Mulawarman, kepada Sumut Pos, di RSUD Salak, Rabu (18/7).

Resep yang diberikan dokter adalah resep dari Askes, tapi di Apotek RSUD Salak obat dimaksud tidak ada, membuat keluarga pasien harus pergi ke apotek yang ada di Kota Salak. Anehnya, obat yang bermerek Askes ada di jual di apotek yang berinisial “BP” yang ada di Kota Salak.

Sementara, Kasi Pelayanan dan Keperawatan di RSUD Salak, Ruslan Hutauruk mengatakatan, dengan peraturan yang baru sekarang ini, maka pihak Askes dalam hal obat-obatan tidak menyuplai lagi, tapi memberikan uang tunai kepada pihak rumah sakit untuk membelanjakan obat-obatan sesuai dengan daftar dari Askes.

“Saya sudah beritahukan kepada keluarga pasien, bahwa semua obat yang di beli dari luar akan diganti pihak Askes melalui RSUD Salak”, tandasnya. Ruslan, juga mengatakan bahwa tidak ada keterkaitan rumah sakit ini dengan rumah sakit yang bukan Askes. (mag-14)

PAKPAK BHARAT-Pelayanan Asuransi Kesehatan (Askes) di Rumah Sakit Umum (RSU) Salak, Kabupaten Pakpak Bharat dipertanyakan. Pasalnya, pasien yang rawat inap kecewa dengan pelayanan RSU Salak

Kekecewaan itu, dirasakan warga Dusun Rahib, Desa Mahala, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat, Mulawarman Berutu saat istrinya Noni Manik dirujuk ke RSUD Salak untuk mendapat perawatan dari pihak medis, Rabu (18/7).

“Saya merasa dirugikan, karena istri saya di rawat di rumah sakit ini menggunakan kartu Askes. Setiap bulan gaji saya dipotong pemerintah sejumlah Rp56.683 per bulan, namun untuk mendapat obat dari Askes, saya harus membeli di apotek di luar dari rumah sakit ini dengan harga Rp25 ribu per botol”, ungkap Mulawarman, kepada Sumut Pos, di RSUD Salak, Rabu (18/7).

Resep yang diberikan dokter adalah resep dari Askes, tapi di Apotek RSUD Salak obat dimaksud tidak ada, membuat keluarga pasien harus pergi ke apotek yang ada di Kota Salak. Anehnya, obat yang bermerek Askes ada di jual di apotek yang berinisial “BP” yang ada di Kota Salak.

Sementara, Kasi Pelayanan dan Keperawatan di RSUD Salak, Ruslan Hutauruk mengatakatan, dengan peraturan yang baru sekarang ini, maka pihak Askes dalam hal obat-obatan tidak menyuplai lagi, tapi memberikan uang tunai kepada pihak rumah sakit untuk membelanjakan obat-obatan sesuai dengan daftar dari Askes.

“Saya sudah beritahukan kepada keluarga pasien, bahwa semua obat yang di beli dari luar akan diganti pihak Askes melalui RSUD Salak”, tandasnya. Ruslan, juga mengatakan bahwa tidak ada keterkaitan rumah sakit ini dengan rumah sakit yang bukan Askes. (mag-14)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/