LANGKAT- Sepuluh rumah yang dihuni karyawan perkebunan Kwalabingai Kecamatan Stabat-Langkat terbakar, Rabu (18/7) siang. Tidak ada korban jiwa dalam amuk si jago merah ini, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.
Api yang menjilat rumah yang dihuni 12 kepala keluarga (KK) itu berdampingan dengan asrama TNI di Jalan Kartini Kelurahan Kwalabingei. Diduga api berasal dari rumah warga pedagang bahan bakar minyak (BBM) premium eceran, Miskun (49).
“Hanya hitungan menit saja, api membesar dan merembet ke rumah lainnya yang saling berdempetan. Api pertama kali terlihat dari rumah milik pak Miskun yang menjual minyak bahan bakar eceran,” kata warga.
Menurut warga rumah yang terbakar itu diantaranya dihuni Miskun, Anto, Sembiring, Tupon (kepling), Empuk, Kembar, Iren, Tumen, Udin, dan satu petak rumah lagi dalam keadaan kosong (tidak dihuni)
“Saya saat itu sedang memasak peyek untuk dijual, tiba-tiba api dari kompor langsung menyambar minyak bensin yang ada di sekitar itu,” aku istri Miskun dengan terbata-bata.
Warga membenarkan, kesehariannya keluarga (Miskun) berdagang jajanan termasuk kerupuk peyek sekaligus BBM premium eceran guna menghidupi tiga anak dan seorang menantu serta seorang cucu. Tak banyak diperoleh keterangan dari keluarga tersebut, hanya terdiam dengan pandangan kosong seakan meratapi musibah dialami.
Kapolsek Stabat, AKP Zulkarnaen, di lokasi kejadian akui polisi masih menelusuri secara intensif musibah melanda pemukiman warga tersebut. “Kita masih mengumpulkan keterangan serta bukti dari kejadian ini, jadi belum dapat dipastikan dengan jelas penyebab serta kerugian yang dialami,” beber Kapolsek. (mag-4)