27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

THR Minim, BHL PT Bahruny Demo

LANGKAT- Ratusan buruh harian lepas Perkebunan PT Bahruny Kebun Kwala Pesilam, Kecamatan Padang Tualang, Langkat, mogok kerja dan unjuk aksi damai menuntut tunjangan hari raya (THR) di kantor Afd I Desa Kwala Pesilam, Kamis (18/8).

Kendati situasi disertai hujan, tak mengurungkan niat BHL menuntut hal dimaksud, dengan bersemangat aspirasi menaikkan THR Rp1 juta per buruh dari Rp235 diberikan perusahan, disuarakan. Walaupun sempat membuat karyawan lainnya kaget, namun aksi damai tetap dilanjutkan karena dianggap menjadi upaya terakhir.

“Pihak perusahaan selalu beralasan sedang pailit dan merugi ketika kami meminta tuntutan kenaikan THR ini, padahal produksi dan pembangunan serta perbaikan gedung terus berjalan,” seru Lilik satu diantara BHL seraya mengaku empat kali lebaran Idul Fitri tidak pernah rasakan kenaikan THR atau bonus lainnya.

Masih menurut mereka, tuntutan THR atau sebulan gaji itu sebagai hal wajar disetarakan dengan situasi dan kondisi perekonomian sekarang.

Pardi, selaku Humas perusahaan yang coba dikonfirmasi wartawan tidak bersedia memberikan jawaban, kendati dilakukan melalui panggilan langsung ke selulernya serta lewat pesan layanan singkat (SMS). ( mag-4)

LANGKAT- Ratusan buruh harian lepas Perkebunan PT Bahruny Kebun Kwala Pesilam, Kecamatan Padang Tualang, Langkat, mogok kerja dan unjuk aksi damai menuntut tunjangan hari raya (THR) di kantor Afd I Desa Kwala Pesilam, Kamis (18/8).

Kendati situasi disertai hujan, tak mengurungkan niat BHL menuntut hal dimaksud, dengan bersemangat aspirasi menaikkan THR Rp1 juta per buruh dari Rp235 diberikan perusahan, disuarakan. Walaupun sempat membuat karyawan lainnya kaget, namun aksi damai tetap dilanjutkan karena dianggap menjadi upaya terakhir.

“Pihak perusahaan selalu beralasan sedang pailit dan merugi ketika kami meminta tuntutan kenaikan THR ini, padahal produksi dan pembangunan serta perbaikan gedung terus berjalan,” seru Lilik satu diantara BHL seraya mengaku empat kali lebaran Idul Fitri tidak pernah rasakan kenaikan THR atau bonus lainnya.

Masih menurut mereka, tuntutan THR atau sebulan gaji itu sebagai hal wajar disetarakan dengan situasi dan kondisi perekonomian sekarang.

Pardi, selaku Humas perusahaan yang coba dikonfirmasi wartawan tidak bersedia memberikan jawaban, kendati dilakukan melalui panggilan langsung ke selulernya serta lewat pesan layanan singkat (SMS). ( mag-4)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/