30 C
Medan
Friday, May 24, 2024

7 Rampok Bersenpi Dikepung

Rp50 Juta Dibawa Kabur, Mobil Pelaku Dibakar Ribuan Warga

ASAHAN- Sekawanan perampok bersenpi, yang berhasil menggondol Rp50 juta uang seorang toke sawit di Dusun Wonosari, Nagori Sordang Bolon, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun, gagal merayakan keberhasilannya, setelah dipergoki warga usai beraksi. Bahkan, mobil Daihatsu Xenia BK 1217 TW, yang dipergunakan kawanan itu, dibakar oleh ribuan massa, di tengah areal perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) Kebun Sei Pulai, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan, Kamis (17/11) malam sekiar pukul 23.00 WIB.

Informasi dirangkum dari sejumlah sumber menyebutkan, peristiwa ini berawal, dari aksi perampokan seorang toke sawit bernama Haji Sahroji, di Dusun Wonosari, Nagori Sordang Bolon, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun.
Dalam aksi tersebut, kawanan perampok berjumlah 7 orang, berhasil menggasak uang tunai senilai Rp50 juta, setelah terlebih dahulu mengancam korban dengan senpi.

Usai melakukan aksinya, kawanan perampok yang menurut informasi menggunakan 2 kendaraan, masing-masing 1 unit mobil, dan 1 unit sepedamotor langsung tancap gas ke arah Kecamatan Pulo Bandring, Asahan. Setahu bagaimana, warga yang mengetahui aksi itu langsung berteriak, sehingga memancing reaksi dari warga lainnya, yang kebetula saat itu belum tidur. Dalam hitungan menit, warga beramai-ramai melakukan pengejaran dengan menggunakan sepedamotor. Bahkan, dengan memanfaatkan seluler, warga yang melakukan pengejara, meminta warga yang berdomisili di sepanjang ruas jalan jurusan Ujung Padang Asahan, untuk melakukan penghadangan mobil Xenia berwarna silver.

“Nggak tahu gimana awalnya bisa ketahuan. Cuma ya itu tadi. Kami dengar suara teriakan rampok, kami spontan mengejar, sambil meminta warga di sepanjang ruas jalan ini untuk membuat blockade,” kata Kusmin, warga Wonosari, yang ditemui METRO (grup Sumut Pos) di tengah areal kebun PT BSP, tempat mobil para perampok itu dibakar massa.

Aksi kejari-kejaran itu, menurut warga, terjadi sepanjang 35 km lebih, mulai dari halaman rumah korban, hingga ke tengah areal perkebunan. Aksi kejar-kejaran baru berakhir, setelah mobil yang dikendarai kawanan perampok itu mogok, setelah menghantam blockade yang dibuat warga di tengah perkampungan Sungai Pulai.

“Sekitar 1 km lah bang dari kebun ini. Mobil itu nabrak blockade yang dibuat warga dari kursi, bangku, batu, dan besi. Nah, pas sampai di sini, mobilnya mogok, saya sempat lihat jelas, karena jarak kami di belakang mobil ini cuma sekitar 100 meter,” terang Usman, warga lainnya.

Melihat banyaknya warga yang datang mengejar, kata Hamid, empat orang kawanan perampok itu terlihat terburu-buru keluar dari dalam mobil. Namun, untuk menakut-nakuti warga, para perampok itu, katanya, sempat mengobral tembakan beberapa kali ke udara, lantas menghilang di tengah gelap, dan rimbunnya pohon sawit di areal perkebunan itu.

“Pas kami makin dekat, tiba-tiba terdengar suara tembakan, terus, mereka kabur. Pas kami seser semak-semak, sudah tak ada. Entah gimana ceritanya, mobil mereka pun dibakar massa,” kata Hendrik, warga komplek PT BSP Pulo Bandring. (ing/smg)

Rp50 Juta Dibawa Kabur, Mobil Pelaku Dibakar Ribuan Warga

ASAHAN- Sekawanan perampok bersenpi, yang berhasil menggondol Rp50 juta uang seorang toke sawit di Dusun Wonosari, Nagori Sordang Bolon, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun, gagal merayakan keberhasilannya, setelah dipergoki warga usai beraksi. Bahkan, mobil Daihatsu Xenia BK 1217 TW, yang dipergunakan kawanan itu, dibakar oleh ribuan massa, di tengah areal perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) Kebun Sei Pulai, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan, Kamis (17/11) malam sekiar pukul 23.00 WIB.

Informasi dirangkum dari sejumlah sumber menyebutkan, peristiwa ini berawal, dari aksi perampokan seorang toke sawit bernama Haji Sahroji, di Dusun Wonosari, Nagori Sordang Bolon, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun.
Dalam aksi tersebut, kawanan perampok berjumlah 7 orang, berhasil menggasak uang tunai senilai Rp50 juta, setelah terlebih dahulu mengancam korban dengan senpi.

Usai melakukan aksinya, kawanan perampok yang menurut informasi menggunakan 2 kendaraan, masing-masing 1 unit mobil, dan 1 unit sepedamotor langsung tancap gas ke arah Kecamatan Pulo Bandring, Asahan. Setahu bagaimana, warga yang mengetahui aksi itu langsung berteriak, sehingga memancing reaksi dari warga lainnya, yang kebetula saat itu belum tidur. Dalam hitungan menit, warga beramai-ramai melakukan pengejaran dengan menggunakan sepedamotor. Bahkan, dengan memanfaatkan seluler, warga yang melakukan pengejara, meminta warga yang berdomisili di sepanjang ruas jalan jurusan Ujung Padang Asahan, untuk melakukan penghadangan mobil Xenia berwarna silver.

“Nggak tahu gimana awalnya bisa ketahuan. Cuma ya itu tadi. Kami dengar suara teriakan rampok, kami spontan mengejar, sambil meminta warga di sepanjang ruas jalan ini untuk membuat blockade,” kata Kusmin, warga Wonosari, yang ditemui METRO (grup Sumut Pos) di tengah areal kebun PT BSP, tempat mobil para perampok itu dibakar massa.

Aksi kejari-kejaran itu, menurut warga, terjadi sepanjang 35 km lebih, mulai dari halaman rumah korban, hingga ke tengah areal perkebunan. Aksi kejar-kejaran baru berakhir, setelah mobil yang dikendarai kawanan perampok itu mogok, setelah menghantam blockade yang dibuat warga di tengah perkampungan Sungai Pulai.

“Sekitar 1 km lah bang dari kebun ini. Mobil itu nabrak blockade yang dibuat warga dari kursi, bangku, batu, dan besi. Nah, pas sampai di sini, mobilnya mogok, saya sempat lihat jelas, karena jarak kami di belakang mobil ini cuma sekitar 100 meter,” terang Usman, warga lainnya.

Melihat banyaknya warga yang datang mengejar, kata Hamid, empat orang kawanan perampok itu terlihat terburu-buru keluar dari dalam mobil. Namun, untuk menakut-nakuti warga, para perampok itu, katanya, sempat mengobral tembakan beberapa kali ke udara, lantas menghilang di tengah gelap, dan rimbunnya pohon sawit di areal perkebunan itu.

“Pas kami makin dekat, tiba-tiba terdengar suara tembakan, terus, mereka kabur. Pas kami seser semak-semak, sudah tak ada. Entah gimana ceritanya, mobil mereka pun dibakar massa,” kata Hendrik, warga komplek PT BSP Pulo Bandring. (ing/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/