30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Sungai Landak Bahorok Dihantam Banjir Bandang

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrim efek La Nina belakangan ini mengakibatkan hujan lebat disertai angin kencang dan kilat petir, melanda Bahorok, Kabupaten Langkat, Rabu (18/11) dinihari. Akibatnya, wilayah Langkat Hulu dihantam banjir bandang. Destinasi wisata Sungai Landak (Landak River) yang dikenal hingga mancanegara, pun porak-poranda. Tak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

TUMPUKAN KAYU: Seorang warga berfoto di atas tumpukan kayu yang dibawa banjir bandang yang menerjang Sungai Landak di Bahorok, Langkat, Rabu (18/11).
TUMPUKAN KAYU: Seorang warga berfoto di atas tumpukan kayu yang dibawa banjir bandang yang menerjang Sungai Landak di Bahorok, Langkat, Rabu (18/11).

Lokasi banjir bandang ini berada tidak jauh dari kawasan ekowisata dan destinasi wisata mancanegara Bukit Lawang.

Informasi diperoleh Sumut Pos, aliran banjir bandang membawa potongan kayu datang bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur pada pukul 00.00 sampai 02.00 WIB. Selain banjir bandang yang menghantam wisata Landak Rivers, bencana tanah longsor juga terjadi di pemukiman perumahan Bukit Lawang di Dusun VII.

Camat Bahorok, Dameka Putra Singarimbun, menjelaskan bencana alam ini berdampak cukup parah terhadap destinasi wisata yang bergantung pada aliran Sungai Landak (Landak River), Salang Pangeran, dan Batu Katak. Satu unit jembatan gantung sebagai akses menuju destinasi wisata Salang Pangeran, juga ikut terkena dampak banjir, yakni dipenuhi lumpur.

Adapun destinasi wisata Salang Pangeran yang selama ini kerap jadi tujuan wisata mandi-mandi karena airnya jernih, berubah menjadi areal berlumpur akibat banjir. “Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Kami sedang mendata bangunan dan rumah atau warung pegiat wisata yang terdampak,” kata pria yang akrab disapa Eka ini.

Ia mengatakan, ada 8 unit bangunan Vila di Landak Rivers yang mengalami kerusakan berat dan tertutup endapan lumpur dan kayu gelondongan.

Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan TNI-Polri Kabupaten Langkat sudah terjun ke lapangan. Mereka membantu warga membersihkan puing-puing kayu yang berserakan. Kayu-kayu tersebut terbawa arus banjir dan menumpuk di berbagai titik.

Banjir bandang juga mengalir ke Desa Sampe Raya, Timbang Lawan, Timbang Jaya dan Lau Damak, Bahorok.

Kepala BPBD Kabupaten Langkat, Irwan Syahri, mengatakan data sementara, banjir bandang menyapu 12 unit warung berbahan papan dan bambu di sekitar destinasi wisata. Demikian juga belasan hewan ternak milik warga (sapi dan kambing) ikut terbawa arus. “Tidak ada korban jiwa orang dalam kejadian bencana alam banjir bandang ini,” kata dia.

Banjir bandang yang menghantam destinasi wisata Bukit Lawang ini bukan kali pertama. Agustus 2020 lalu, beredar video berdurasi 1 menit berisikan puluhan balok kayu mengalir di aliran sungai Bukit Lawang.

Sebelumnya, banjir bandang juga pernah menghantam Bukit Lawang pada tahun 2003 silam. (ted)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrim efek La Nina belakangan ini mengakibatkan hujan lebat disertai angin kencang dan kilat petir, melanda Bahorok, Kabupaten Langkat, Rabu (18/11) dinihari. Akibatnya, wilayah Langkat Hulu dihantam banjir bandang. Destinasi wisata Sungai Landak (Landak River) yang dikenal hingga mancanegara, pun porak-poranda. Tak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

TUMPUKAN KAYU: Seorang warga berfoto di atas tumpukan kayu yang dibawa banjir bandang yang menerjang Sungai Landak di Bahorok, Langkat, Rabu (18/11).
TUMPUKAN KAYU: Seorang warga berfoto di atas tumpukan kayu yang dibawa banjir bandang yang menerjang Sungai Landak di Bahorok, Langkat, Rabu (18/11).

Lokasi banjir bandang ini berada tidak jauh dari kawasan ekowisata dan destinasi wisata mancanegara Bukit Lawang.

Informasi diperoleh Sumut Pos, aliran banjir bandang membawa potongan kayu datang bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur pada pukul 00.00 sampai 02.00 WIB. Selain banjir bandang yang menghantam wisata Landak Rivers, bencana tanah longsor juga terjadi di pemukiman perumahan Bukit Lawang di Dusun VII.

Camat Bahorok, Dameka Putra Singarimbun, menjelaskan bencana alam ini berdampak cukup parah terhadap destinasi wisata yang bergantung pada aliran Sungai Landak (Landak River), Salang Pangeran, dan Batu Katak. Satu unit jembatan gantung sebagai akses menuju destinasi wisata Salang Pangeran, juga ikut terkena dampak banjir, yakni dipenuhi lumpur.

Adapun destinasi wisata Salang Pangeran yang selama ini kerap jadi tujuan wisata mandi-mandi karena airnya jernih, berubah menjadi areal berlumpur akibat banjir. “Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Kami sedang mendata bangunan dan rumah atau warung pegiat wisata yang terdampak,” kata pria yang akrab disapa Eka ini.

Ia mengatakan, ada 8 unit bangunan Vila di Landak Rivers yang mengalami kerusakan berat dan tertutup endapan lumpur dan kayu gelondongan.

Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan TNI-Polri Kabupaten Langkat sudah terjun ke lapangan. Mereka membantu warga membersihkan puing-puing kayu yang berserakan. Kayu-kayu tersebut terbawa arus banjir dan menumpuk di berbagai titik.

Banjir bandang juga mengalir ke Desa Sampe Raya, Timbang Lawan, Timbang Jaya dan Lau Damak, Bahorok.

Kepala BPBD Kabupaten Langkat, Irwan Syahri, mengatakan data sementara, banjir bandang menyapu 12 unit warung berbahan papan dan bambu di sekitar destinasi wisata. Demikian juga belasan hewan ternak milik warga (sapi dan kambing) ikut terbawa arus. “Tidak ada korban jiwa orang dalam kejadian bencana alam banjir bandang ini,” kata dia.

Banjir bandang yang menghantam destinasi wisata Bukit Lawang ini bukan kali pertama. Agustus 2020 lalu, beredar video berdurasi 1 menit berisikan puluhan balok kayu mengalir di aliran sungai Bukit Lawang.

Sebelumnya, banjir bandang juga pernah menghantam Bukit Lawang pada tahun 2003 silam. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/