30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Longsor di Angkola Barat Tapsel, Dua Korban Tewas Tertimbun

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Longsor di jalan lintas Padangsidimpuan-Batang Toru di Desa Sibangkua, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, pada Kamis (17/11) dini hari, memakan korban jiwa.Dua orang tewas tertimbun akibat longsor tersebut

“Dua orang korban tewas tertimbun longsor sudah dievakuasi dan diserahkan pada keluarganya masing-masing kemarin,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapsel, Umar Halomoan Daulay, Jumat (18/11).

Tim evakuasi korban tanah longsor ini dilakukan warga dan sejumlah petugas TNI, Polri dan BPBD. Umar Daulay meminta warga pengendara yang mau berpergian untuk lebih hati-hati, karena potensi longsor bisa terjadi.

Dijelaskan Umar, kedua korban longsor tewas itu, yaitu Asrin Nasution (56), warga Desa Sibangkua dan Putra Caniago (18), warga Desa Sigumuru, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan. “Kedua korban itu adalah putra daerah setempat,” katanya.

Diceritakan Umar, korban tertimbun longsor awalnya tidak ada yang mengetahui. Namun setelah warga bersama pihak petugas dari kepolisian, TNI dan juga BPBD melakukan pembersihan badan jalan yang terkena material tanah longsor, di dalam tanah ternyata ada dua korban dalam keadaan tidak bernyawa. Akibat longsor tersebut, lanjut Umar, kendaraan baik yang datang dari Medan menuju Sipirok maupun sebaliknya sempat tidak bisa melintas karena material longsor menutup badan Jalinsum.

Namun, lanjutnya, berkat kerja sama BPBD, TNI, dan Polri gotong-royong membersihkan material longsor bersama masyarakat, siangnya seluruh kendaraan sudah mulai bisa melintas meski dilakukan buka tutup.

“Untuk membersihkan material tebing jalan yang longsor berupa tanah bercampur bebatuan dan pepohohan terpaksa menggunakan alat berat UPT PUPR Tapsel dan Balai Jalan Nasional,” kata Umar.

Di dampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapsel, Hotmatua Rambe, Umar mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai situasi dan kondisi cuaca buruk saat ini. “Kita minta masyarakat khusus yang berlokasi di daerah rawan agar tetap berhati-hati. Demikian juga para pengendara melintas di Jalinsum di Tapsel agar berhati-hati mengingat keadaan hujan lebat membuat struktur tanah labil,” imbaunya.

Sebelumnya, akibat tebing jalan longsor yang menimbun Jalinsum di daerah Sibangkua, Kecamatan Angkola Barat, Tapsel sekira pukul 11.30 WIB menyebabkan akses jalan Padang Sidempuan-Sibolga terputus. Tebing jalan yang longsor menutup badan Jalinsum di titik kilometer sekitar 5,5 arah Padang Sidempuan  menuju Sibolga itu setinggi lebih kurang 10 meter lebar 25 meter.

Hal yang sama dikatakan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapanuli Selatan Hotmatua Rambe. Ruas Badan Jalan Lintas Barat Sumatera Utara tertutup material longsor menyebabkan kendaraan dua arah Padang Sidempuan – Sibolga macet total.

Titik lokasi longsor persisnya di Dusun Sibangkua, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). “Atau sekitar 5,5 kilometer dari batas Padang Sidempuan menuju Sibolga,” sebutnya.

Material tebing longsor setinggi sekitar 10 meter itu menutupi badan Jalinsum lebih kurang 25 meter, dampak hujan lebat terus menerus melanda wilayah itu.”Material tanah dan pepohonan menutupi badan jalan, sehingga kendaraan dari dua arah tidak bisa melintas,” jelasnya. Di butuhkan alat berat untuk mengevakuasi material longsor agar kemacetan panjang kendaraan yang lebih satu kilometer bisa terurai. Namun saat ini kondisi sudah bisa diatasi.

Jalan Lintas Tapteng Terendam

Intensitas curah hujan tinggi akibatkan Jalan lintas menuju Aceh Singkil dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Kecamatan Kolang,  terendam banjir pada Kamis (17/11).

Kapolres Tapteng AKBP Jimmy Christian Samma mengatakan, sepanjang ratusan meter badan jalan terendam banjir, akibat meluapnya sungai di kecamatan Kolang, untuk sementara waktu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua.

“Ketinggian air diperkirakan mencapai satu meter,  bersama dengan Personel Polsek Kolang kita sudah turun ke lokasi untuk membantu warga berjalan kaki dari lokasi banjir,” kata Jimmy.

Pemkab Serdang Bedagai Respon Cepat

Pemkab Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara, melakukan respon cepat untuk mengatasi banjir melanda sejumlah desa akibat jebolnya tanggul Sungai Merah Padang dan meluapnya Sungai Bedagai dampak curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Bupati Sergai Darma Wijaya di Seirampah, Jumat, mengatakan, pihaknya menerjunkan alat berat berupa eskavator untuk mengintensifkan proses normalisasi Sungai Belutu. “Normalisasi yang berkolaborasi dengan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perushaan (TJSLP) Sergai sudah berjalan dan akan makin diintensifkan. Alat berat jenis eskavator long arm yang kemarin tiba milik Dinas PUPR kita turunkan untuk mempercepat pengerjaan,” katanya.

Selain PUPR, bupati juga mengatakan pihaknya mengerahkan seluruh dinas terkait untuk bergerak melaksanakan penanganan. Di antaranya Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Badan Penbanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai. Bupati juga melakukan pengecekan bantuan sembako yang telah diterima warga. Ia juga mengerahkan petugas kesehatan untuk bersiaga melayani masyarakat yang terkena penyakit akibat terdampak banjir. “Kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir, kami harap untuk bersabar menghadapi musibah ini. Mari kita sama-sama berdoa agar bencana segera berlalu,” katanya.

Respon cepat yang dilakukan Pemkab Sergai juga dengan mendirikan posko banjir di beberapa titik rawan bencana. Melalui Dinas Sosial juga telah memberikan bantuan bahan pangan/sembako kepada korban banjir.

Sementara itu, Dinas Kesehatan juga mendirikan posko pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di beberapa titik lokasi banjir antara lain tanggul bantaran Sungai Rampah, Kebun Pala Sei Rampah, Dusun XVI Suka Damai. Di seluruh lokasi banjir terus dilakukan pemantauan kesehatan bagi korban banjir dengan menurunkan Pusling/Ambulance, melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga korban banjir dan terus berkoordinasi dengan Aparatur Desa jika ada masalah kesehatan.

Selain itu 10 tenda/posko pengungsian sudah terpasang diantaranya di Kecamatan Sei Rampah 6 unit, Kecamatan Dolok Masihul 3 unit dan Tebing Tinggi 1 unit. Beberapa perahu karet juga sudah disiapkan di sejumlah titik yang rawan. Dinas Sosial juga sudah pasang 3 unit tenda penampungan, air bersih kapasitas 5.000 liter untuk korban banjir dan juga beras. Saat ini juga sedang memohon bantuan logistik berupa makanan cepat saji ke Dinsos Provinsi Sumatera Utara.

Kapolres Sergai Berikan Sembako ke Warga

Kapolres Serdang Bedagai AKBP dr.Ali Machfud,S.Ik, M.Ik mengunnungi korban banjir sekaligus berikan bantuan sembako ke warga Desa Sei Rampah dan Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah,Jumat (18/11). Dalam kunjungannya, Kapolres berikan bantuan paket sembako untuk Desa Cempedak Lobang sebanyak 25 paket yang berisikan beras 5 Kg, minyak makan 1 kg , mie instan 5 bungkus dan gula pasir 1 kg.

Sedangkan untuk desa sei rampah, diberikan 50 paket berisikan beras 10 Kg, minyak makan 1 kg, bubuk teh 1 kotak dan gula pasir 1 kg kepada masyarakat yang terkena dampak banjir di dua lokasi, yakni di Gg.Masjid Jam’i Desa Pematang Ganjang dan Dusun VII Kampung Pala Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah.

“Kami memberikan bantuan tersebut mengingat tugas Polri adalah sebagai pelayan masyarakat. Kami juga akan tetap melakukan segala upaya antara lain melakukan koordinasi dengan pihak Pemda, yakni bersama Pemda sudah membuat pompa-pompa air yang menyedot langsung ke aliran sungai,” ungkapnya.

BPBD Sumut Lakukan Mitigasi dan Siap Siaga

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mengimbau dan meminta masyarakat untuk waspada dan siap siaga dalam mengahadapi bencana alam seperti banjir hingga longsor. Diperkirakan hujan dengan intensitas tinggi akan terus berlangsung hingga Desember 2022.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Zulham Efendi Siregar saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (18/11).

Ia mengatakan pihak terus melakukan monitoring perkembangan bencana alam disejumlah daerah di Sumut ini. “Imbauan kita, tetap waspada dan siap siaga. agar memerhatikan kondisi alam sekitar, menjaga alam dan melihat informasi dikeluarkan BMKG. Jadi, kewaspadaan dini kita,” ucap Zulham.

Zulham mengungkapkan, dalam penanganan bencana alam, pihak BPBD Sumut terus melakukan mitigasi bencana dan pengurangan resiko. Kemudian, melakukan sosialisasi kepada masyarakat waspada dan siap siaga bencana alam itu. “Perkiraan sampai akhir tahun, sesuai dengan laporan BMKG intensitas hujan yang cukup tinggi. Jadi, kita siap siaga,” kata Zulham.

Zulham menjelaskan, langkah penanganan bencana alam dilakukan sesuai dengan SOP siap siaga bencana. Sehingga dampak bencana biasa ditangani baik, cepat dan tepat. “Kemudian, kalau penanganan darurat, kita langsung hadir untuk melakukan penanganan. Termasuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat,” jelas Zulham. (ant/gus/mag-4/jpc/ila)

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Longsor di jalan lintas Padangsidimpuan-Batang Toru di Desa Sibangkua, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, pada Kamis (17/11) dini hari, memakan korban jiwa.Dua orang tewas tertimbun akibat longsor tersebut

“Dua orang korban tewas tertimbun longsor sudah dievakuasi dan diserahkan pada keluarganya masing-masing kemarin,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapsel, Umar Halomoan Daulay, Jumat (18/11).

Tim evakuasi korban tanah longsor ini dilakukan warga dan sejumlah petugas TNI, Polri dan BPBD. Umar Daulay meminta warga pengendara yang mau berpergian untuk lebih hati-hati, karena potensi longsor bisa terjadi.

Dijelaskan Umar, kedua korban longsor tewas itu, yaitu Asrin Nasution (56), warga Desa Sibangkua dan Putra Caniago (18), warga Desa Sigumuru, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan. “Kedua korban itu adalah putra daerah setempat,” katanya.

Diceritakan Umar, korban tertimbun longsor awalnya tidak ada yang mengetahui. Namun setelah warga bersama pihak petugas dari kepolisian, TNI dan juga BPBD melakukan pembersihan badan jalan yang terkena material tanah longsor, di dalam tanah ternyata ada dua korban dalam keadaan tidak bernyawa. Akibat longsor tersebut, lanjut Umar, kendaraan baik yang datang dari Medan menuju Sipirok maupun sebaliknya sempat tidak bisa melintas karena material longsor menutup badan Jalinsum.

Namun, lanjutnya, berkat kerja sama BPBD, TNI, dan Polri gotong-royong membersihkan material longsor bersama masyarakat, siangnya seluruh kendaraan sudah mulai bisa melintas meski dilakukan buka tutup.

“Untuk membersihkan material tebing jalan yang longsor berupa tanah bercampur bebatuan dan pepohohan terpaksa menggunakan alat berat UPT PUPR Tapsel dan Balai Jalan Nasional,” kata Umar.

Di dampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapsel, Hotmatua Rambe, Umar mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai situasi dan kondisi cuaca buruk saat ini. “Kita minta masyarakat khusus yang berlokasi di daerah rawan agar tetap berhati-hati. Demikian juga para pengendara melintas di Jalinsum di Tapsel agar berhati-hati mengingat keadaan hujan lebat membuat struktur tanah labil,” imbaunya.

Sebelumnya, akibat tebing jalan longsor yang menimbun Jalinsum di daerah Sibangkua, Kecamatan Angkola Barat, Tapsel sekira pukul 11.30 WIB menyebabkan akses jalan Padang Sidempuan-Sibolga terputus. Tebing jalan yang longsor menutup badan Jalinsum di titik kilometer sekitar 5,5 arah Padang Sidempuan  menuju Sibolga itu setinggi lebih kurang 10 meter lebar 25 meter.

Hal yang sama dikatakan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapanuli Selatan Hotmatua Rambe. Ruas Badan Jalan Lintas Barat Sumatera Utara tertutup material longsor menyebabkan kendaraan dua arah Padang Sidempuan – Sibolga macet total.

Titik lokasi longsor persisnya di Dusun Sibangkua, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). “Atau sekitar 5,5 kilometer dari batas Padang Sidempuan menuju Sibolga,” sebutnya.

Material tebing longsor setinggi sekitar 10 meter itu menutupi badan Jalinsum lebih kurang 25 meter, dampak hujan lebat terus menerus melanda wilayah itu.”Material tanah dan pepohonan menutupi badan jalan, sehingga kendaraan dari dua arah tidak bisa melintas,” jelasnya. Di butuhkan alat berat untuk mengevakuasi material longsor agar kemacetan panjang kendaraan yang lebih satu kilometer bisa terurai. Namun saat ini kondisi sudah bisa diatasi.

Jalan Lintas Tapteng Terendam

Intensitas curah hujan tinggi akibatkan Jalan lintas menuju Aceh Singkil dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Kecamatan Kolang,  terendam banjir pada Kamis (17/11).

Kapolres Tapteng AKBP Jimmy Christian Samma mengatakan, sepanjang ratusan meter badan jalan terendam banjir, akibat meluapnya sungai di kecamatan Kolang, untuk sementara waktu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua.

“Ketinggian air diperkirakan mencapai satu meter,  bersama dengan Personel Polsek Kolang kita sudah turun ke lokasi untuk membantu warga berjalan kaki dari lokasi banjir,” kata Jimmy.

Pemkab Serdang Bedagai Respon Cepat

Pemkab Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara, melakukan respon cepat untuk mengatasi banjir melanda sejumlah desa akibat jebolnya tanggul Sungai Merah Padang dan meluapnya Sungai Bedagai dampak curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Bupati Sergai Darma Wijaya di Seirampah, Jumat, mengatakan, pihaknya menerjunkan alat berat berupa eskavator untuk mengintensifkan proses normalisasi Sungai Belutu. “Normalisasi yang berkolaborasi dengan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perushaan (TJSLP) Sergai sudah berjalan dan akan makin diintensifkan. Alat berat jenis eskavator long arm yang kemarin tiba milik Dinas PUPR kita turunkan untuk mempercepat pengerjaan,” katanya.

Selain PUPR, bupati juga mengatakan pihaknya mengerahkan seluruh dinas terkait untuk bergerak melaksanakan penanganan. Di antaranya Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Badan Penbanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai. Bupati juga melakukan pengecekan bantuan sembako yang telah diterima warga. Ia juga mengerahkan petugas kesehatan untuk bersiaga melayani masyarakat yang terkena penyakit akibat terdampak banjir. “Kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir, kami harap untuk bersabar menghadapi musibah ini. Mari kita sama-sama berdoa agar bencana segera berlalu,” katanya.

Respon cepat yang dilakukan Pemkab Sergai juga dengan mendirikan posko banjir di beberapa titik rawan bencana. Melalui Dinas Sosial juga telah memberikan bantuan bahan pangan/sembako kepada korban banjir.

Sementara itu, Dinas Kesehatan juga mendirikan posko pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di beberapa titik lokasi banjir antara lain tanggul bantaran Sungai Rampah, Kebun Pala Sei Rampah, Dusun XVI Suka Damai. Di seluruh lokasi banjir terus dilakukan pemantauan kesehatan bagi korban banjir dengan menurunkan Pusling/Ambulance, melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga korban banjir dan terus berkoordinasi dengan Aparatur Desa jika ada masalah kesehatan.

Selain itu 10 tenda/posko pengungsian sudah terpasang diantaranya di Kecamatan Sei Rampah 6 unit, Kecamatan Dolok Masihul 3 unit dan Tebing Tinggi 1 unit. Beberapa perahu karet juga sudah disiapkan di sejumlah titik yang rawan. Dinas Sosial juga sudah pasang 3 unit tenda penampungan, air bersih kapasitas 5.000 liter untuk korban banjir dan juga beras. Saat ini juga sedang memohon bantuan logistik berupa makanan cepat saji ke Dinsos Provinsi Sumatera Utara.

Kapolres Sergai Berikan Sembako ke Warga

Kapolres Serdang Bedagai AKBP dr.Ali Machfud,S.Ik, M.Ik mengunnungi korban banjir sekaligus berikan bantuan sembako ke warga Desa Sei Rampah dan Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah,Jumat (18/11). Dalam kunjungannya, Kapolres berikan bantuan paket sembako untuk Desa Cempedak Lobang sebanyak 25 paket yang berisikan beras 5 Kg, minyak makan 1 kg , mie instan 5 bungkus dan gula pasir 1 kg.

Sedangkan untuk desa sei rampah, diberikan 50 paket berisikan beras 10 Kg, minyak makan 1 kg, bubuk teh 1 kotak dan gula pasir 1 kg kepada masyarakat yang terkena dampak banjir di dua lokasi, yakni di Gg.Masjid Jam’i Desa Pematang Ganjang dan Dusun VII Kampung Pala Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah.

“Kami memberikan bantuan tersebut mengingat tugas Polri adalah sebagai pelayan masyarakat. Kami juga akan tetap melakukan segala upaya antara lain melakukan koordinasi dengan pihak Pemda, yakni bersama Pemda sudah membuat pompa-pompa air yang menyedot langsung ke aliran sungai,” ungkapnya.

BPBD Sumut Lakukan Mitigasi dan Siap Siaga

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mengimbau dan meminta masyarakat untuk waspada dan siap siaga dalam mengahadapi bencana alam seperti banjir hingga longsor. Diperkirakan hujan dengan intensitas tinggi akan terus berlangsung hingga Desember 2022.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Zulham Efendi Siregar saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (18/11).

Ia mengatakan pihak terus melakukan monitoring perkembangan bencana alam disejumlah daerah di Sumut ini. “Imbauan kita, tetap waspada dan siap siaga. agar memerhatikan kondisi alam sekitar, menjaga alam dan melihat informasi dikeluarkan BMKG. Jadi, kewaspadaan dini kita,” ucap Zulham.

Zulham mengungkapkan, dalam penanganan bencana alam, pihak BPBD Sumut terus melakukan mitigasi bencana dan pengurangan resiko. Kemudian, melakukan sosialisasi kepada masyarakat waspada dan siap siaga bencana alam itu. “Perkiraan sampai akhir tahun, sesuai dengan laporan BMKG intensitas hujan yang cukup tinggi. Jadi, kita siap siaga,” kata Zulham.

Zulham menjelaskan, langkah penanganan bencana alam dilakukan sesuai dengan SOP siap siaga bencana. Sehingga dampak bencana biasa ditangani baik, cepat dan tepat. “Kemudian, kalau penanganan darurat, kita langsung hadir untuk melakukan penanganan. Termasuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat,” jelas Zulham. (ant/gus/mag-4/jpc/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/