NISEL,SUMUTPOS.CO-Bila masih ingat kondisi SD di novel ‘Laskar Pelangi’, kondisi riil SD negeri di kecamatan Nias Selatan ini tampaknya lebih parah. Papan tulis yang lebih tipis dari selembar triplek hingga kelas ‘misbar’, begitu gerimis lalu bubar.
Foto ini ditangkap oleh Dionisius Lucas Laia dan diunggahnya di Facebook pada 17 Desember 2013 lalu. Saat dihubungi Dion mengatakan SD itu bernama SDN Balohao yang terletak di Kecamatan Aramo, Kabupaten Nias Selatan, Nias.
Dalam foto yang ditangkap oleh Dion, papan tulis di SD itu tidak lebih dari sebuah triplek tipis, yang sudah hilang sepertiga bagiannya. Papan itu menempel pada rangka-rangka papan kayu dan bambu yang menjadi dinding sekolah yang beratapkan rumbia itu.
Sedangkan kelasnya, tidak jauh beda. Beralaskan tanah, berdinding kayu dengan tiang-tiang bambu dan setengah terbuka. Atap kelas itu berupa daun rumbia. Bangku-bangkunya tampak hanya dibuat seadanya dengan kayu dan bambu.
“SD itu didirikan sejak tahun 2010, dan langsung negeri. Sekarang baru ada sampai kelas 4. Di sana baru ada SD,” kata Dion ketika dihubungi wartawan, pada Rabu (18/12/2013) malam.
Pada Selasa lalu itu Dion sedang menyempatkan berkunjung ke satu desa di Kecamatan Aramo itu dan menyempatkan melihat sekolah itu. Dion kaget mengetahui kondisi sekolah itu.
“Kalau hujan itu kelas menjadi lumpur, kalau tidak hujan ya kering,” tutur pastor di Paroki Santo Matias, Amandaya, Nias Selatan ini.
Dion dari kepala desa yang ditemuinya mengatakan bahwa murid di sekolah itu totalnya mencapai 50 orang, mayoritas dari warga sekitar yang tidak mampu. Gurunya ada sekitar 9 orang berganti-gantian, namun hanya 1 orang yang PNS, yaitu sang kepala sekolah.
“Bagaimana kualitas sekolah itu ya, apakah ini akibat sekolah gratis..?” tulis Dion di Facebooknya.
Sekolah di Kabupaten Nias Selatan, imbuhnya, memang gratis, sehingga warga tak perlu lagi membayar biaya sekolah, juga ada Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun dia berharap sekolah gratis itu tidak mengurangi kualitas sekolah. Dia berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Selatan memperbaiki bangunan sekolah itu.
(nwk/try)