KUALANAMU, SUMUTPOS.CO- Ricuh penumpang Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Jakarta terjadi juga di Kualanamu International Airport (KNIA). Ratusan penumpang maskapai Lion Air terpaksa harus delay keberangkatannya dari KNIA, Kamis (19/2).
Infrormasi dihimpun, lonjakan penumpang yang terjadi pada perayaan Imlek itu, ternyata tak disertai dengan kesiapan maskapai untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang. Akibatnya, ratusan penumpang Lion Air tujuan Jakarta, Surabaya, Banda Aceh, Lampung dan kota lainnya menumpuk di KNIA.
Sekitar 5 jam lebih penumpang ini terlantar. Akibatnya, penumpang yang terlantar ini terpancing emosinya karena tidak memiliki ujung kepastian keberangkatan dari maskapai Lion Air hingga mengamuk di terminal keberangkatan bandara berkode internasional KNO tersebut.
Tak pelak, amukan penumpang ini mengundang perhatian petugas Aviation Security (Avsec) KNIA dan penumpang lainnya. Sekitar pukul 17.00 WIB, Parlindungan Purba selaku Ketua Komite II DPD RI, Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan Bandara Kualanamu M Nasir Usman, General Manager (GM) PT AP II Cabang Bandara Kualanamu Jaya Tahoma Sirait, Plh Manager Airport Service Mardiono dan pejabat penting KNIA lainnya menemui para penumpang tersebut di Gate 6 terminal keberangkatan.
Mereka yang menemui penumpang itu tampak kewalahan karena berusaha meredam emosi dari para penumpang. “Kami mau berangkat sekarang juga, kalau delay terus cabut saja izin terbangnya,” teriak penumpang.
Salah seorang penumpang, Nanda (27) warga Jalan Halat Medan mengatakan, jadwal keberangkatannya ke Banda Aceh dengan Lion Air (JT 147) itu pukul 11.10 WIB. Selain itu, Ia juga mengaku tidak mendapatkan kejelasan pasti dari Lion Air terkait penundaan keberangkatan tersebut.
Bahkan, ia beserta 3 temannya dan penumpang lainnya sempat mendapatkan tawaran untuk dialihkan penerbangannya ke Lion Air (JT 306) dengan jadwal keberangkatan pukul 14.20 WIB.
“Namun hingga pukul 17.00 WIB, tidak juga diterbangkan. Tidak ada penjelasan pasti dari maskapai mengapa penerbangan ditunda hingga membuat penumpang emosi dan sebagian sudah ada yang refund. Makan siang saja kami tidak dikasih, kecewalah dengan pelayanan Lion Air,” keluh dia.
Sementara, Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan Bandara Kualanamu, M Nasir Usman mengatakan ratusan penumpang maskapai Lion Air yang terlantar di KNIA ini sampai pukul 15.00 WIB. Para penumpang yang terlantar ini, diberangkatan dengan pesawat Lion Air jenis Boieng 747-400 dan Boieng 737-900 IR.
“Di Jakarta ada pesawat Lion Air bermasalah, ada yang rusak dan perawatan. Sehingga berpengaruh ke semua penerbangan Lion Air. Karena di Jakarta terjadi peningkatan penumpang sampai 30 persen. Untuk mengatasi masalah ini maka penumpang 3 penerbangan diangkut satu pesawat sekaligus,” jelas dia.
Lebih jauh, pihaknya berniat akan memanggil maskapai Lion Air. Ia juga berharap dari kejadian-kejadian Lion Air sebelumnya, agar lebih profesional dan harus jelas memberikan kepastian serta penjelasan kepada penumpang jika terjadi penundaan keberangkatan.
“Diharapkan maskapai di Bandara Kualanamu dapat bekerjasama yang baik sehingga jika ada masalah maka penumpang dapat dialihkan ke penerbangan maskapai lain,” harapnya.
Menanggapi hal ini, Plh Manager Airport Service PT AP II Cabang KNIA, Mardiono mengatakan, sedikitnya 12 penerbangan Lion Air mengalami delay keberangkatan. “Ada 6 penerbangan juga yang dibatalkan,” sebutnya. (ted/azw)