DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Banjir bandang melanda Dusun Singkam, Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang, Kamis (18/4) sekira pukul 16.20 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu, namum 1 unit rumah terbawa arus banjir.
Camat Sibolangit, Febri Gurusinga mengatakan, banjir bandang itu terjadi akibat curah hujan deras pada bagian hulu sungai Lau Seruai.
“Hujar deras di atas atau hulu sungai, kalau disebut orang daerah Delung Barus. Sementara di hilir atau tempat kejadian tidak deras hujan,” katanya.
Menurutnya, alur sungai sebenarnya tidak terlalu lebar. Namun saat volume air dari atas terlalu besar yang membawa batu-batu dan material lainnya, mengakibatkan salah satu batu besar terbawa dan menutup aliran sungai percis di bawah jembatan.
Akibatnya, aliran sungai yang biasanya mengalir dari bawah jembatan namun karena tutupan batu besar itu, aliran sungai menjadi membelok ke arah kiri disertai membawa bebatuan dan material lainnya. Dimana arah kiri tersebut merupakan areal persawahan warga yang ditanami padi dengan luas kurang lebih 2 rante.
Febri menerangkan, tak korban jiwa dalam peritiwa itu, namun 1 unit rumah terbawa arus, akses menuju Desa Bukum lumpuh total. Dan merusak sebahagian areal persawaan masyarakat.
“Sampai saat ini kita sudah kordinasi dengan BPBD dan PUPR Deliserdang. Sekretaris PUPR sudah memobilisasi alat berat, karena memang saya yang minta agar material seperti bebatuan yang melumpuhkan jalan diangkut atau digeser. Demikian juga batu yang menghambat aliran sungai di bawah jembatan,” ungkap Febri.(btr/han)
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Banjir bandang melanda Dusun Singkam, Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang, Kamis (18/4) sekira pukul 16.20 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu, namum 1 unit rumah terbawa arus banjir.
Camat Sibolangit, Febri Gurusinga mengatakan, banjir bandang itu terjadi akibat curah hujan deras pada bagian hulu sungai Lau Seruai.
“Hujar deras di atas atau hulu sungai, kalau disebut orang daerah Delung Barus. Sementara di hilir atau tempat kejadian tidak deras hujan,” katanya.
Menurutnya, alur sungai sebenarnya tidak terlalu lebar. Namun saat volume air dari atas terlalu besar yang membawa batu-batu dan material lainnya, mengakibatkan salah satu batu besar terbawa dan menutup aliran sungai percis di bawah jembatan.
Akibatnya, aliran sungai yang biasanya mengalir dari bawah jembatan namun karena tutupan batu besar itu, aliran sungai menjadi membelok ke arah kiri disertai membawa bebatuan dan material lainnya. Dimana arah kiri tersebut merupakan areal persawahan warga yang ditanami padi dengan luas kurang lebih 2 rante.
Febri menerangkan, tak korban jiwa dalam peritiwa itu, namun 1 unit rumah terbawa arus, akses menuju Desa Bukum lumpuh total. Dan merusak sebahagian areal persawaan masyarakat.
“Sampai saat ini kita sudah kordinasi dengan BPBD dan PUPR Deliserdang. Sekretaris PUPR sudah memobilisasi alat berat, karena memang saya yang minta agar material seperti bebatuan yang melumpuhkan jalan diangkut atau digeser. Demikian juga batu yang menghambat aliran sungai di bawah jembatan,” ungkap Febri.(btr/han)