29.2 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Gubernur Ajak Kabupaten Kota Berjuang

BERSAMA: Gubsu Dr. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si foto Bersama Dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementrian RI Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. D.A.A Kadis Pertanian Sumut M. Azhar Harahap, SP, MMA dan peserta Rakor Pembahasan Data Statistik Pertanian Sumut. (foto humas provsu for Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pencapaian Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masuk lima besar nasional sebagai penyumbang produksi padi patut mendapat apresiasi. Namun dengan kondisi yang dinilai cukup potensial diharapkan mampu menembus tiga besar atau sejajar dengan Provinsi Jawa Tengah. Harapan ini disampaikan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Dr Ir Sumarjo Gatot Iriyanto saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Data Statistik Pertanian (SP) Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) di Hotel Soechi Medan Rabu (1/11).

Tidak hanya padi, Gatot Iriyanto juga memberi tantangan kepada Provinsi Sumut untuk mendongkrak posisinya masuk ketiga besar dalam hal produksi Jagung. Saat ini lanjut Gatot, Sumut masih berada diposisi sembilan dibawah provinsi yang luasnya jauh dari Provinsi Sumut yakni Gorontalo. “Kalau mau dinaikan targetnya untuk produksi padi setidaknya dinaikan sejajar dengan Jawa Tengah. Kalau jagung Bapak harus pasang mengalahi Lampung atau naik di peringkat ketiga. Bapak harus peringkat ketiga, ini sekarang sembilan. Mosok Sumut kalau sama Gorontalo,”tantang Gatot.

Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Sumut Dr Ir H Tengku Erry Nuradi MSi, Direktur Serelia Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI Dr Ali Jamil, Kapus Datin Kementan RI Dr Ir Suwandi MSi, Kepala BPS Sumut Dr Syekh Suhaimi, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Azhar, Kadis Pertanian Kabupaten se Sumut, Mantri Tani dan petugas data pertanian Kabupaten Kota se Sumut.

Dikatakan Gatot, selain Padi dan Kedelai, Sumut harus terus mendorong produksi Jagung karena dinilai sangat potensial. Gatot pun tak segan-segan memberi masukan agar Gubernur Sumut memerintahkan Kepala Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan untuk ikutserta membantu perluasan lahan tanam Jagung.

“Jagung ini potensinya cukup besar. Bapak panggil saja kepala Dinas Kehutanan dan Kepala Dinas Perkebunan. Pertama, Perhutanan Sosial, itu luasnya banyak sekali di Sumut. Itu Dinas kehutanan Provisi tau datanya dimana. Bapak Panggil saja bapak kadisnya, kasih pointernya Bapak Gubernur tinggal tunjuk-tunjuk. Itu kejar-itu kejar. Jagung ini dasyat pak. Tidak pernah turun harganya. Sangat luar biasa. Kami tidak membuka impor, nol impor,”terang Gatot.

Kesempatan tersebut Gatot cukup mengapresiasi program Provsu yang mendorong pertanian digital dengan pemberian bantuan alat komunikasi HP Android kepada petugas data pertanian di Sumut.

“Saya bangga pertanian di sumut sudah masuk pertanian digital. Dengan membantu telepon android berati Bapak mendukung kita menuju pertanian digital jadi bukan pertanian primitif. Pak Gub saya mohon sekali komitmennya terus ditingkatkan. Saya berjaji all out, padi dan jagung diselelsaikan dengan baik. Kalau kedelai juga diselesaikan dengan baik kami tidak segan-segan menggelontorkan dana. Karena kami stanbay budget,”ujarnya.

BERSAMA: Gubsu Dr. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si foto Bersama Dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementrian RI Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. D.A.A Kadis Pertanian Sumut M. Azhar Harahap, SP, MMA dan peserta Rakor Pembahasan Data Statistik Pertanian Sumut. (foto humas provsu for Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pencapaian Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masuk lima besar nasional sebagai penyumbang produksi padi patut mendapat apresiasi. Namun dengan kondisi yang dinilai cukup potensial diharapkan mampu menembus tiga besar atau sejajar dengan Provinsi Jawa Tengah. Harapan ini disampaikan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Dr Ir Sumarjo Gatot Iriyanto saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Data Statistik Pertanian (SP) Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) di Hotel Soechi Medan Rabu (1/11).

Tidak hanya padi, Gatot Iriyanto juga memberi tantangan kepada Provinsi Sumut untuk mendongkrak posisinya masuk ketiga besar dalam hal produksi Jagung. Saat ini lanjut Gatot, Sumut masih berada diposisi sembilan dibawah provinsi yang luasnya jauh dari Provinsi Sumut yakni Gorontalo. “Kalau mau dinaikan targetnya untuk produksi padi setidaknya dinaikan sejajar dengan Jawa Tengah. Kalau jagung Bapak harus pasang mengalahi Lampung atau naik di peringkat ketiga. Bapak harus peringkat ketiga, ini sekarang sembilan. Mosok Sumut kalau sama Gorontalo,”tantang Gatot.

Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Sumut Dr Ir H Tengku Erry Nuradi MSi, Direktur Serelia Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI Dr Ali Jamil, Kapus Datin Kementan RI Dr Ir Suwandi MSi, Kepala BPS Sumut Dr Syekh Suhaimi, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Azhar, Kadis Pertanian Kabupaten se Sumut, Mantri Tani dan petugas data pertanian Kabupaten Kota se Sumut.

Dikatakan Gatot, selain Padi dan Kedelai, Sumut harus terus mendorong produksi Jagung karena dinilai sangat potensial. Gatot pun tak segan-segan memberi masukan agar Gubernur Sumut memerintahkan Kepala Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan untuk ikutserta membantu perluasan lahan tanam Jagung.

“Jagung ini potensinya cukup besar. Bapak panggil saja kepala Dinas Kehutanan dan Kepala Dinas Perkebunan. Pertama, Perhutanan Sosial, itu luasnya banyak sekali di Sumut. Itu Dinas kehutanan Provisi tau datanya dimana. Bapak Panggil saja bapak kadisnya, kasih pointernya Bapak Gubernur tinggal tunjuk-tunjuk. Itu kejar-itu kejar. Jagung ini dasyat pak. Tidak pernah turun harganya. Sangat luar biasa. Kami tidak membuka impor, nol impor,”terang Gatot.

Kesempatan tersebut Gatot cukup mengapresiasi program Provsu yang mendorong pertanian digital dengan pemberian bantuan alat komunikasi HP Android kepada petugas data pertanian di Sumut.

“Saya bangga pertanian di sumut sudah masuk pertanian digital. Dengan membantu telepon android berati Bapak mendukung kita menuju pertanian digital jadi bukan pertanian primitif. Pak Gub saya mohon sekali komitmennya terus ditingkatkan. Saya berjaji all out, padi dan jagung diselelsaikan dengan baik. Kalau kedelai juga diselesaikan dengan baik kami tidak segan-segan menggelontorkan dana. Karena kami stanbay budget,”ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/