32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kebakaran di Pasar Tavip Binjai, Pedagang: Omzet Turun 50 Persen

KEBAKARAN: Warga  Di Sekitar Lokasi Pasar Tavid Binjai Dan Petugas Pemadam Kebakaran Mencoba Memadamkan Api Yang Melahap Tiga Ruko Pedagang. teddy akbar/ SUMUT POS
KEBAKARAN: Warga Di Sekitar Lokasi Pasar Tavid Binjai Dan Petugas Pemadam Kebakaran Mencoba Memadamkan Api Yang Melahap Tiga Ruko Pedagang. teddy akbar/ SUMUT POS

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sijago merah kembali melalap Pasar Tavip Binjai hingga meludeskan tiga ruko, Jumat (17/4) pukul 23.30 WIB.

Peristiwa naas ini menyisakan duka bagi korban. Terlebih, saat ini di tengah masa sulit Pandemi Covid-19.

Salah satu ruko yang terbakar milik Robert. Adik Robert, Silviana (33) terlihat sedang membersihkan dagangan sekaligus memisahkan puing-puing yang terbakar.

Wanita berhijab ini menjelaskan, usaha mereka harus tetap berjalan demi memenuhi kebutuhan keluarga. Karenanya, mereka akan pindah jualan ke toko lain atau lokasi yang juga mereka kelola.

Menurut dia, tak semua barang dagangannya hangus terbakar. “Sebagian barang di rumah selamat, sebagian diungsikan ke toko lain. Kami balik toko pertama asal,” ujar dia ketika ditemui, Minggu (19/4).

“Susah kali lah begini, mana pelanggan sepi sejak Corona. ini mau Ramadan dan hari raya, malah kejadian terbakar,” tambah dia.

Meski mengalami peristiwa yang tidak diinginkan, dia bilang, sudah beraktivitas jualan di kedai lain. Sebab, toko saat ini masih berserakan.

Juga garis polisi masih terpasang. “Pokoknya ngeri kali, (omzet) turun drastis lebih 50 persen. Anggota yang kerja juga dikurangi satu orang setelah kebakaran ini takut gak bisa cukup buat gajinya,” ujar dia.

Ramadan tahun 2020 ini dirasanya berbeda. Saban tahun jelang Ramadan, tokonya selalu banjir dari pesanan.

Pantauan di Pasar Tavip, aktivitas jual beli tidak seramai seperti biasa sebelum wabah Covid-19. Terlihat sejumlah pekerja lebih banyak terduduk dan termenung menunggu pembeli. Pasar kehilangan keriuhannya yang khas.

Narwan, penjaga malam di Pasar Tavip yang mengetahui awal mula kebakaran. Dia mulanya melihat percikan api dari atap ruko milik Aan Sidikalang.

Oleh saksi kemudian menghubungi penjaga pajak lainnya, Toris. Beruntung tidak ada korban jiwa. Sebab, sijago merah menjilat ruko saat keadaan tak berpenghuni.

Api yang terus membesar sontak mengundang perhatian warga dan langsung menghubungi Polsek Binjai Kota dan Call Center BPBD Binjai.

“Dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik. Saat ini semua ruko sudah dipasang garis polisi,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai, Ahmad Yani.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif bersama anggota sudah melakukan identifikasi untuk mengetahui persis penyebab kebakaran. Secara rinci, nilai kerugian belum dihitung, namun ditaksir Rp1 miliar lebih. (ted/han)

KEBAKARAN: Warga  Di Sekitar Lokasi Pasar Tavid Binjai Dan Petugas Pemadam Kebakaran Mencoba Memadamkan Api Yang Melahap Tiga Ruko Pedagang. teddy akbar/ SUMUT POS
KEBAKARAN: Warga Di Sekitar Lokasi Pasar Tavid Binjai Dan Petugas Pemadam Kebakaran Mencoba Memadamkan Api Yang Melahap Tiga Ruko Pedagang. teddy akbar/ SUMUT POS

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sijago merah kembali melalap Pasar Tavip Binjai hingga meludeskan tiga ruko, Jumat (17/4) pukul 23.30 WIB.

Peristiwa naas ini menyisakan duka bagi korban. Terlebih, saat ini di tengah masa sulit Pandemi Covid-19.

Salah satu ruko yang terbakar milik Robert. Adik Robert, Silviana (33) terlihat sedang membersihkan dagangan sekaligus memisahkan puing-puing yang terbakar.

Wanita berhijab ini menjelaskan, usaha mereka harus tetap berjalan demi memenuhi kebutuhan keluarga. Karenanya, mereka akan pindah jualan ke toko lain atau lokasi yang juga mereka kelola.

Menurut dia, tak semua barang dagangannya hangus terbakar. “Sebagian barang di rumah selamat, sebagian diungsikan ke toko lain. Kami balik toko pertama asal,” ujar dia ketika ditemui, Minggu (19/4).

“Susah kali lah begini, mana pelanggan sepi sejak Corona. ini mau Ramadan dan hari raya, malah kejadian terbakar,” tambah dia.

Meski mengalami peristiwa yang tidak diinginkan, dia bilang, sudah beraktivitas jualan di kedai lain. Sebab, toko saat ini masih berserakan.

Juga garis polisi masih terpasang. “Pokoknya ngeri kali, (omzet) turun drastis lebih 50 persen. Anggota yang kerja juga dikurangi satu orang setelah kebakaran ini takut gak bisa cukup buat gajinya,” ujar dia.

Ramadan tahun 2020 ini dirasanya berbeda. Saban tahun jelang Ramadan, tokonya selalu banjir dari pesanan.

Pantauan di Pasar Tavip, aktivitas jual beli tidak seramai seperti biasa sebelum wabah Covid-19. Terlihat sejumlah pekerja lebih banyak terduduk dan termenung menunggu pembeli. Pasar kehilangan keriuhannya yang khas.

Narwan, penjaga malam di Pasar Tavip yang mengetahui awal mula kebakaran. Dia mulanya melihat percikan api dari atap ruko milik Aan Sidikalang.

Oleh saksi kemudian menghubungi penjaga pajak lainnya, Toris. Beruntung tidak ada korban jiwa. Sebab, sijago merah menjilat ruko saat keadaan tak berpenghuni.

Api yang terus membesar sontak mengundang perhatian warga dan langsung menghubungi Polsek Binjai Kota dan Call Center BPBD Binjai.

“Dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik. Saat ini semua ruko sudah dipasang garis polisi,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai, Ahmad Yani.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif bersama anggota sudah melakukan identifikasi untuk mengetahui persis penyebab kebakaran. Secara rinci, nilai kerugian belum dihitung, namun ditaksir Rp1 miliar lebih. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/