25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

DPD PPNI Dairi Minta Tunjangan Profesi Dianggarkan

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
BAKTI SOSIAL: DPD PPNI Dairi menggelar donor darah dalam rangka HUT ke-45 di gedung Djauli Manik.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Dairi meminta Pemerintah Kabupaten Dairi untuk menganggarkan tunjangan profesi ners.

Hal itu disampaikan Ketua DPD PPNI Dairi, Rismawaty Doloksaribu di sela-sela kegiatan bakti sosial dalam rangka peringatan HUT ke-45 PPNI, Kamis (18/7) di gedung Djauli Manik.

Ketua DPD PPNI Dairi, Rismawaty Doloksaribu menyampaikan, bakti sosial yang dilaksanakan bertujuan untuk memperkenalkan perawat sebagai profesi yang berdiri sendiri.

Di Kabupaten Dairi, lanjut Rismawaty, pelayanan kesehatan sering menjadi perhatian banyak orang. Ketika ada pelayanan kesehatan yang kurang baik, perawat yang disalahkan.

Diakuinya, hal itu juga bagian dari intropeksi bagi perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal. “Kami sering menangis dalam hati karena dicerca, dirundung (dibully),” ucapnya.

Selain itu, Rismawaty juga mengeluhkan profesi ners di Dairi belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Menurutnya, profesi ners dihargai dengan memberikan tunjangan profesi. Perawat sama halnya dengan petugas kesehatan lainnya, memiliki kualifikasi.

“Untuk perawat di Dairi, sudah banyak yang menyandang gelar ners (Ns), oleh sebab itu perlu dapat perhatian dari Pemerintah Daerah. Kami berharap tunjangan profesi ners supaya dianggarkan,”pintanya.

Eddy Keleng Ate Berutu yang hadir mengapresiasi kegiatan PPNI Dairi. Dikatakannya, perawat memegang peranan penting dalam membentuk sebuah generasi menjadi generasi yang sehat. PPNI harus menetapkan sendiri standart profesi yang ada dan menentukan kualifikasi.

Terkait dengan kesejahteraan para perawat di Kabupaten Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan agar menampung aspirasi tersebut dan dimasukkan ke dalam program agar dibahas secara bersama-sama. Sebab, perawat berhak untuk kesejahteraan.

Bupati pun berjanji merealisasikan, dengan mengacu kepada daerah lain yang sudah terlebih dahulu mensejahterakan perawatnya.

“Perawat adalah profesi yang sangat mulia. Para perawat di Dairi, agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat sebagai seorang profesional,”pungkasnya.

Ketua Panitia Denny Siringoringo menuturkan, memeriahkan HUT PPNI ke-45, PPNI Dairi memberikan seminar kesehatan kepada masyarakat tentang bahayanya demam berdarah, pemeriksaan kadar gula darah dan kolesterol, pemberian sembako kepada masyarakat keluarga tidak mampu secara gratis.

Selain itu, juga dilaksanakan donor darah yang bekerjasama dengan PMI Dairi. Dari kegiatan itu, sebanyak 28 kantong darah didapatkan. Dana kegiatan bersumber dari swadaya anggota PPNI Dairi yang berjumlah 329 orang. (mag-10/han)

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
BAKTI SOSIAL: DPD PPNI Dairi menggelar donor darah dalam rangka HUT ke-45 di gedung Djauli Manik.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Dairi meminta Pemerintah Kabupaten Dairi untuk menganggarkan tunjangan profesi ners.

Hal itu disampaikan Ketua DPD PPNI Dairi, Rismawaty Doloksaribu di sela-sela kegiatan bakti sosial dalam rangka peringatan HUT ke-45 PPNI, Kamis (18/7) di gedung Djauli Manik.

Ketua DPD PPNI Dairi, Rismawaty Doloksaribu menyampaikan, bakti sosial yang dilaksanakan bertujuan untuk memperkenalkan perawat sebagai profesi yang berdiri sendiri.

Di Kabupaten Dairi, lanjut Rismawaty, pelayanan kesehatan sering menjadi perhatian banyak orang. Ketika ada pelayanan kesehatan yang kurang baik, perawat yang disalahkan.

Diakuinya, hal itu juga bagian dari intropeksi bagi perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal. “Kami sering menangis dalam hati karena dicerca, dirundung (dibully),” ucapnya.

Selain itu, Rismawaty juga mengeluhkan profesi ners di Dairi belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Menurutnya, profesi ners dihargai dengan memberikan tunjangan profesi. Perawat sama halnya dengan petugas kesehatan lainnya, memiliki kualifikasi.

“Untuk perawat di Dairi, sudah banyak yang menyandang gelar ners (Ns), oleh sebab itu perlu dapat perhatian dari Pemerintah Daerah. Kami berharap tunjangan profesi ners supaya dianggarkan,”pintanya.

Eddy Keleng Ate Berutu yang hadir mengapresiasi kegiatan PPNI Dairi. Dikatakannya, perawat memegang peranan penting dalam membentuk sebuah generasi menjadi generasi yang sehat. PPNI harus menetapkan sendiri standart profesi yang ada dan menentukan kualifikasi.

Terkait dengan kesejahteraan para perawat di Kabupaten Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan agar menampung aspirasi tersebut dan dimasukkan ke dalam program agar dibahas secara bersama-sama. Sebab, perawat berhak untuk kesejahteraan.

Bupati pun berjanji merealisasikan, dengan mengacu kepada daerah lain yang sudah terlebih dahulu mensejahterakan perawatnya.

“Perawat adalah profesi yang sangat mulia. Para perawat di Dairi, agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat sebagai seorang profesional,”pungkasnya.

Ketua Panitia Denny Siringoringo menuturkan, memeriahkan HUT PPNI ke-45, PPNI Dairi memberikan seminar kesehatan kepada masyarakat tentang bahayanya demam berdarah, pemeriksaan kadar gula darah dan kolesterol, pemberian sembako kepada masyarakat keluarga tidak mampu secara gratis.

Selain itu, juga dilaksanakan donor darah yang bekerjasama dengan PMI Dairi. Dari kegiatan itu, sebanyak 28 kantong darah didapatkan. Dana kegiatan bersumber dari swadaya anggota PPNI Dairi yang berjumlah 329 orang. (mag-10/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/