25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Upaya Wujudkan Budaya Hidup Bersih, Kabupaten Humbahas Raih Adipura

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) terus berupaya menjadikan kota Dolok Sanggul yang bersih dan nyaman. Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kebersihan di ibu kota tersebut.

Kini, kota Dolok Sanggul lebih bersih dibandingkan puluhan tahun lalu. Di sejumlah ruas jalan terutama di kawasan protokuler jarang dijumpai sampah berserakan. Siapa sangka dibalik itu semua, peran petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (Dislup) Kabupaten Humbahas.

Mereka tak kenal lelah dan waktu, baik ketika terik, panas, dan hujan membersihka jalan kota Dolok Sanggul, untuk mengangkut dan membersihkan seluruh titik kota agar tidak kotor.

Apalagi ketika musim hujan seperti ini. Banyak sampah yang menghambat saluran air. Bahkan sering menyebabkan banjir.

Meski setiap hari harus membersihkan berbagai jenis sampah, mereka selalu siap siaga untuk selalu menggerakkan tenaga, tangan dan kakinya demi keindahan dan kebersihan. Hal ini agar Humbahas nyaman untuk dipandang maupun ditinggali.

Lewat sederet potret petugas kebersihan, saat ditemui Rabu (5/1), Hotma boru Sidabutar bersama temannya, Putri Ayu briu Purba. Mereka terlihat tengah membersihkan pasir di Jalan Lintas Dolok Sanggul-Siborongborong, tepatnya Jalan SM Raja.

Pagi yang cerah tidak membuat mereka itu lentur, tanpa kata lain mereka tidak menghiraukan maut menanti, demi upaya mewujudkan budaya hidup bersih untuk raih Adipura.

Hotma petugas yang dijumpai menceritakan, bahwa mereka sebutannya petugas kebersihan jalan, kebersihan saluran air dan kebersihan taman.

Mereka bekerja mulai dari jam 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Dan, itu tanpa ada kata hari libur. Pasalnya, hari Minggu juga mereka melakukan kebersihan.

Dalam bekerja, mereka menangani sampah-sampah, dan saluran air. Di sela berbagi cerita soal suka duka menjadi petugas kebersihan, mereka mengaku miris melihat masih banyaknya warga Dolok Sanggul yang kurang punya peduli dengan kebersihan lingkungan, karena ia masih sering melihat mereka membuang sampah sembarangan.

“Terkadang kurang ada timbal baliknya dari warga sekitar. Misal kami ketika menyapu jalan, belum ada beberapa langkah kami lewat ada warga, yang kita enggak tahu sengaja atau tidak sengaja, membuang sampah sembarangan. Kami tidak bisa berbuat apa-apa, ya sudah kita bersihkan lagi,” ucap Hotma.

Namun, demi profesi ini, menurut ibu berumur 49 tahun ini, mereka melakukan ini untuk mewujudkan budaya hidup bersih.

Selain mewujudkan budaya hidup bersih dari salah satu program Bupati Humbahas, mereka juga berharap agar dapat penghargaan Piala Adipura dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

“ Budaya hidup bersih selalu jadi prioritas utama kami, agar Humbahas dapat penghargaan Adipura. Setelah dapat, masyarakat akan paham apa arti budaya bersih,” kata Hotma.

Menurutnya, wilayah kota Dolok Sanggul khususnya jalan SM Raja/Jalan Merdeka merupakan wilayah yang bisa dikatakan selalu berlangganan sampah. Kemudian, jalan Pasaribu ujung langganan banjir.

Mereka memiliki tim yang bertugas menangani hal tersebut. Baik ketika membersihkan sampah, selokan dan mengangkut sampah. “ Kami siap selalu,” jelasnya.

Menurutnya lagi, untuk jam operasional atau jam kerja ada 4 zona atau titik-titik yang menjadi perhatian tim pasukan petugas kebersihan untuk membersihkan sampah, selokan air dan pasir yang berada dijalanan. Satu terdiri dari 4 orang hingga 8 orang, tergantung dari lokasi atau wilayah yang akan mereka kerjakan.

Sebagai contoh, anggota tim yang terdapat di Kota Dolok Sanggul-Bakara berjumlah 4 orang, 8 orang Purba Dolok-Simpang Empat, dan 4 orang Sirisirisi, Lapas 8 orang.

“ Kalau timnya , bakara 4 orang, 8 orang tim Purba Dolok-Simpang Empat , 4 orang Sirisirisi, Lapas 8 orang,” terangnya.

Seperti yang mereka kerjakan, sehabis menyapu pasir ini , mereka menuju kantor Bukit Inspirasi , hingga ke Purba Manalu. Pendeknya tim petugas kebersihan ini siap 24 jam.

Untuk kinerja yang mereka lakukan selama ini, dirinya mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan sudah sebanding dengan apa yang mereka dapat dalam hal ini gaji yang mereka terima.

Sejak Dosmar Banjarnahor menjadi Bupati Humbahas tahun 2016 hingga 2021 sudah mengalami dua kali kenaikan gaji yang semula dari Rp 1,8 juta menjadi Rp 2 juta.

“ Kalau disebut pahlawan, bisa juga. Karena kami berjasa menciptakan kebersihan ini kota ini. Mudah-mudahaan dari jasa kami ini mendapatkan piala Adipura,” harapnya.

Hotma secara khusus berharap, agar kiranya diera kepemimpinan Dosmar Banjarnahor, gajinya sebagai petugas kebersihan dapat dinaikkan lagi. Tapi meski demikian, satu yang ia harapkan, Dosmar dapat mengangkat mereka menjadi pegawai.

“ Hanya satu permintaanku, kiranya Pak Dosmar bisa mengangkat kami yang lama ini. Saya sejak tahun 2010 , sudah petugas kebersihan. Makanya kita harapkan kalau bisa kami diangkat ada enam orang perempuan yang sudah sejak 2010 dan gaji dinaikan lagi,” ujarnya.

Karena selama ini katanya kemudian, sangat berat penghasilan yang diperoleh untuk menutupi biaya hidup sehari-hari keluarganya. “Ya kalau Rp 2 juta pas-pasan. Karena itu untuk saya, anak-anak. Tapi walau begitu, saya tetap bersyukur. Mudah-mudahan ada perubahan yang begitu besar nantinya,”ujar Ayu menambahkan.

Sekilas, tentu sebagai masyarakat kita juga harus membantu meringankan kerja petugas kebersihan inj untuk menjaga kebersihan, dengan membuang sampah di tempat yang tepat.

Kalau bersih, kita sendiri yang juga akan merasakan manfaatnya bukan? (des)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) terus berupaya menjadikan kota Dolok Sanggul yang bersih dan nyaman. Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kebersihan di ibu kota tersebut.

Kini, kota Dolok Sanggul lebih bersih dibandingkan puluhan tahun lalu. Di sejumlah ruas jalan terutama di kawasan protokuler jarang dijumpai sampah berserakan. Siapa sangka dibalik itu semua, peran petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (Dislup) Kabupaten Humbahas.

Mereka tak kenal lelah dan waktu, baik ketika terik, panas, dan hujan membersihka jalan kota Dolok Sanggul, untuk mengangkut dan membersihkan seluruh titik kota agar tidak kotor.

Apalagi ketika musim hujan seperti ini. Banyak sampah yang menghambat saluran air. Bahkan sering menyebabkan banjir.

Meski setiap hari harus membersihkan berbagai jenis sampah, mereka selalu siap siaga untuk selalu menggerakkan tenaga, tangan dan kakinya demi keindahan dan kebersihan. Hal ini agar Humbahas nyaman untuk dipandang maupun ditinggali.

Lewat sederet potret petugas kebersihan, saat ditemui Rabu (5/1), Hotma boru Sidabutar bersama temannya, Putri Ayu briu Purba. Mereka terlihat tengah membersihkan pasir di Jalan Lintas Dolok Sanggul-Siborongborong, tepatnya Jalan SM Raja.

Pagi yang cerah tidak membuat mereka itu lentur, tanpa kata lain mereka tidak menghiraukan maut menanti, demi upaya mewujudkan budaya hidup bersih untuk raih Adipura.

Hotma petugas yang dijumpai menceritakan, bahwa mereka sebutannya petugas kebersihan jalan, kebersihan saluran air dan kebersihan taman.

Mereka bekerja mulai dari jam 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Dan, itu tanpa ada kata hari libur. Pasalnya, hari Minggu juga mereka melakukan kebersihan.

Dalam bekerja, mereka menangani sampah-sampah, dan saluran air. Di sela berbagi cerita soal suka duka menjadi petugas kebersihan, mereka mengaku miris melihat masih banyaknya warga Dolok Sanggul yang kurang punya peduli dengan kebersihan lingkungan, karena ia masih sering melihat mereka membuang sampah sembarangan.

“Terkadang kurang ada timbal baliknya dari warga sekitar. Misal kami ketika menyapu jalan, belum ada beberapa langkah kami lewat ada warga, yang kita enggak tahu sengaja atau tidak sengaja, membuang sampah sembarangan. Kami tidak bisa berbuat apa-apa, ya sudah kita bersihkan lagi,” ucap Hotma.

Namun, demi profesi ini, menurut ibu berumur 49 tahun ini, mereka melakukan ini untuk mewujudkan budaya hidup bersih.

Selain mewujudkan budaya hidup bersih dari salah satu program Bupati Humbahas, mereka juga berharap agar dapat penghargaan Piala Adipura dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

“ Budaya hidup bersih selalu jadi prioritas utama kami, agar Humbahas dapat penghargaan Adipura. Setelah dapat, masyarakat akan paham apa arti budaya bersih,” kata Hotma.

Menurutnya, wilayah kota Dolok Sanggul khususnya jalan SM Raja/Jalan Merdeka merupakan wilayah yang bisa dikatakan selalu berlangganan sampah. Kemudian, jalan Pasaribu ujung langganan banjir.

Mereka memiliki tim yang bertugas menangani hal tersebut. Baik ketika membersihkan sampah, selokan dan mengangkut sampah. “ Kami siap selalu,” jelasnya.

Menurutnya lagi, untuk jam operasional atau jam kerja ada 4 zona atau titik-titik yang menjadi perhatian tim pasukan petugas kebersihan untuk membersihkan sampah, selokan air dan pasir yang berada dijalanan. Satu terdiri dari 4 orang hingga 8 orang, tergantung dari lokasi atau wilayah yang akan mereka kerjakan.

Sebagai contoh, anggota tim yang terdapat di Kota Dolok Sanggul-Bakara berjumlah 4 orang, 8 orang Purba Dolok-Simpang Empat, dan 4 orang Sirisirisi, Lapas 8 orang.

“ Kalau timnya , bakara 4 orang, 8 orang tim Purba Dolok-Simpang Empat , 4 orang Sirisirisi, Lapas 8 orang,” terangnya.

Seperti yang mereka kerjakan, sehabis menyapu pasir ini , mereka menuju kantor Bukit Inspirasi , hingga ke Purba Manalu. Pendeknya tim petugas kebersihan ini siap 24 jam.

Untuk kinerja yang mereka lakukan selama ini, dirinya mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan sudah sebanding dengan apa yang mereka dapat dalam hal ini gaji yang mereka terima.

Sejak Dosmar Banjarnahor menjadi Bupati Humbahas tahun 2016 hingga 2021 sudah mengalami dua kali kenaikan gaji yang semula dari Rp 1,8 juta menjadi Rp 2 juta.

“ Kalau disebut pahlawan, bisa juga. Karena kami berjasa menciptakan kebersihan ini kota ini. Mudah-mudahaan dari jasa kami ini mendapatkan piala Adipura,” harapnya.

Hotma secara khusus berharap, agar kiranya diera kepemimpinan Dosmar Banjarnahor, gajinya sebagai petugas kebersihan dapat dinaikkan lagi. Tapi meski demikian, satu yang ia harapkan, Dosmar dapat mengangkat mereka menjadi pegawai.

“ Hanya satu permintaanku, kiranya Pak Dosmar bisa mengangkat kami yang lama ini. Saya sejak tahun 2010 , sudah petugas kebersihan. Makanya kita harapkan kalau bisa kami diangkat ada enam orang perempuan yang sudah sejak 2010 dan gaji dinaikan lagi,” ujarnya.

Karena selama ini katanya kemudian, sangat berat penghasilan yang diperoleh untuk menutupi biaya hidup sehari-hari keluarganya. “Ya kalau Rp 2 juta pas-pasan. Karena itu untuk saya, anak-anak. Tapi walau begitu, saya tetap bersyukur. Mudah-mudahan ada perubahan yang begitu besar nantinya,”ujar Ayu menambahkan.

Sekilas, tentu sebagai masyarakat kita juga harus membantu meringankan kerja petugas kebersihan inj untuk menjaga kebersihan, dengan membuang sampah di tempat yang tepat.

Kalau bersih, kita sendiri yang juga akan merasakan manfaatnya bukan? (des)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/