30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2.805 Jamaah Haji Kembali ke Tanah Air

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemulangan jamaah haji memasuki hari keempat, Selasa (19/7). Sebanyak 2.805 orang jamaah haji akan pulang kembali ke Indonesia melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Kepala Biro JDI Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Fauzi mengatakan, 2.805 jamaah haji itu merupakan kelompok terbang dari 7 kloter ke 5 embarkasi, yakni embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) , Jakarta-Bekasi (JKS), Solo (SOC), Padang (PDG), dan Surabaya (SUB).

“Hari ini, Selasa (kemarin,Red), merupakan hari ke empat masa kepulangan jamaah haji Indonesia yang masuk dalam kategori kelompok terbang pertama, jumlah 2.805 orang,” kata Akhmad Fauzi dalam konferensi pers, Selasa (19/7).

Adapun rinciannya, JKG terdiri dari tiga kelompok terbang dengan jumlah jamaah dan petugas 1.195 orang, JKS terdiri dari satu kelompok terbang dengan jumlah jamaah dan petugas 409 orang, dan SOC terdiri dari satu kelompok terbang dengan jumlah jemaah dan petugas 360 orang.

Lalu, embarkasi PDG terdiri dari satu kelompok terbang dengan jumlah 393 orang, dan SUB terdiri dari satu kelompok terbang dengan jumlah 448 orang. Jamaah haji yang akan pulang itu membuat jumlah jamaah yang tiba di Indonesia akan bertambah. “Jumlah jamaah haji reguler yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 11.588 orang dan jamaah haji khusus sebanyak 1.759 orang,” kata dia.

Akhmad Fauzi juga mengimbau para jamaah haji Indonesia yang berada di Tanah Suci, untuk tidak bepergian ke luar kota perhajian di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi. Imbauan ini mengacu pada larangan pemerintah kerajaan Arab Saudi. Sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi, kota perhajian hanya terdiri dari dua kota, yakni Mekkah Al-Mukaramah dan Madinah Al-Munawaroh.

Dengan begitu, Jeddah dan lain-lain bukanlah kota perhajian. “Kami sampaikan larangan bepergian selain di kota perhajian. Kota perhajian adalah dua kota suci yaitu Makkatul Mukarramah dan Madinah Al Munawaroh,” kata Akhmad Fauzi.

Menurut Akhmad, bepergian ke selain kota perhajian bisa menimbulkan kerugian bagi para jamaah. Sebab, jamaah bisa saja tiba-tiba sakit atau kecelakaan saat berkunjung ke kota-kota tersebut, yang jauh dari pantauan regulator haji Indonesia. “Oleh karena itu pemerintah mengimbau kepada seluruh jamaah untuk tidak bepergian dengan alasan apapun keluar kota perhajian sebagaimana di atas,” pinta Akhmad.

Adapun hingga Selasa (19/7), jumlah jemaah haji yang sakit mencapai 113 orang. Rinciannya, 26 orang dirawat di Rumah Sakit (RS) Arab Saudi dan 87 orang lainnya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia.

Akhmad mengimbau para jamaah untuk menjaga kesehatan dengan memperhatikan waktu minum dan tata cara ibadah haji agar mereka tetap sehat hingga hari kepulangan. Jamaah tidak perlu menunggu haus untuk minum, mengingat rata-rata suhu tertinggi di Mekkah mencapai 37 derajat celsius dan rata-rata suhu tertinggi di Madinah mencapai 40 derajat celsius.

Akhmad juga meminta jamaah selalu memakai masker di ruangan, baik di tempat akomodasi atau hotel tempat menginap, di Masjidil Haram, maupun di Masjid Nabawi. “Saat ini kondisi di Masjidil Haram masih cukup penuh dan dipadati oleh jamaah. Oleh karena itu, agar jamaah dapat menyesuaikan dengan mencari waktu yang tidak begitu padat apabila akan melaksanakan rangkaian ibadah haji,” pungkas Akhmad.

Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, dehidrasi karena cuaca terik menjadi salah satu pemicu jamaah haji jatuh sakit. Akibat cuaca panas tersebut, penyakit jamaah haji didominasi oleh batuk dan pilek. Penyakit batuk pilek yang mendominasi penyakit jemaah juga disebabkan oleh faktor kelelahan.

Sebab, ibadah haji didominasi oleh aktivitas fisik. Hal ini pula yang membuat penyakit komorbid jemaah rentan kambuh. “Jadi bahwa kelelahan dan dehidrasi menjadi faktor penyebab utama timbulnya penyakit jamaah kita,” tutur Budi.

Jamaah Gelombang II Bergeser ke Madinah 21 Juli

Pergeseran jamaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah akan dimulai pada 21 Juli 2022. Pemerintah Indonesia terus besiap agar pelayanan berjalan maksimal.

“Insya Allah proses pendorongan dari Makkah ke Madinah untuk jamaah yang berangkat gelombang dua itu sudah siap. Fasilitas transportasi juga sudah kita siapkan,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Selasa (19/7).

Bus antarkota dengan kualitas dan standar baik juga telah disiapkan. Seluruh bus yang akan mengantar jamaah merupakan armada keluaran baru. Tidak ada yang berusia di atas lima tahun. Beberapa hotel di sekitar Masjid Nabawi Madinah juga telah disiapkan menyambut kedatangan jamaah gelombang kedua ini.

Gelombang kedua adalah pemberangkatan jamaah dari Indonesia mendarat di Jeddah, lalu langsung menuju Makkah. Sedangkan gelombang pertama adalah jamaah yang berangkat dari Indonesia mendarat di Madinah untuk Arbain, lalu ke Makkah.”Mengenai fasilitas yang akan didapatkan oleh jamaah gelombang kedua ketika di Madinah itu juga sama baiknya dengan jamaah gelombang pertama,” paparnya.

Selama di Madinah, jamaah juga akan mendapatkan pasokan makanan tiga kali sehari dengan menu bercitarasa Indonesia ditambah buah-buahan segar. Bagi para jamaah yang hendak ke Madinah, jamaah diingatkan agar seluruh barang bawaan tidak tertinggal.

Mereka akan berada di Madinah selama sembilan hari, sebelum pulang ke Indonesia. “Mereka akan kembali ke Indonesia melalui bandara di Madinah tidak kembali lagi ke Makkah. Karena itu kami berharap juga jemaah betul betul disiapkan barang bawaannya,” jelasnya.

Hilman Latief juga mengungkapkan, hingga hari keempat pemulangan jamaah haji, temuan air zamzam dalam koper masih terjadi meski jumlahnya berkurang. Sebagian jamaah ingin membawa tambahan di luar jatah 5 liter yang sudah disiapkan setibanya di asrama haji embarkasi.

Ia mengatakan, larangan membawa cairan dalam bagasi sesuai dengan regulasi keselamatan penerbangan. Meski demikian, pihaknya juga memperhatikan aspirasi jamaah yang ingin mendapatkan air zamzam lebih banyak.

Dalam waktu dekat, Hilman akan bertemu dengan otoritas Saudi yang mengurusi air zamzam. “Kira-kira jamaah haji Indonesia bisa ditambah menjadi 10 liter itu atau enggak,” kata Hilman.

Jika tidak memungkinkan tahun ini, lanjut dia, tambahan air zamzam untuk jamaah Indonesia itu bisa diberlakukan musim haji tahun depan. “Kami paham keinginannya (jamaah, Red). Kami coba negosiasikan. Kalaupun tidak tahun ini, mudah-mudahan tahun depan bisa 10 liter,” terang Hilman. (jpc)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemulangan jamaah haji memasuki hari keempat, Selasa (19/7). Sebanyak 2.805 orang jamaah haji akan pulang kembali ke Indonesia melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Kepala Biro JDI Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Fauzi mengatakan, 2.805 jamaah haji itu merupakan kelompok terbang dari 7 kloter ke 5 embarkasi, yakni embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) , Jakarta-Bekasi (JKS), Solo (SOC), Padang (PDG), dan Surabaya (SUB).

“Hari ini, Selasa (kemarin,Red), merupakan hari ke empat masa kepulangan jamaah haji Indonesia yang masuk dalam kategori kelompok terbang pertama, jumlah 2.805 orang,” kata Akhmad Fauzi dalam konferensi pers, Selasa (19/7).

Adapun rinciannya, JKG terdiri dari tiga kelompok terbang dengan jumlah jamaah dan petugas 1.195 orang, JKS terdiri dari satu kelompok terbang dengan jumlah jamaah dan petugas 409 orang, dan SOC terdiri dari satu kelompok terbang dengan jumlah jemaah dan petugas 360 orang.

Lalu, embarkasi PDG terdiri dari satu kelompok terbang dengan jumlah 393 orang, dan SUB terdiri dari satu kelompok terbang dengan jumlah 448 orang. Jamaah haji yang akan pulang itu membuat jumlah jamaah yang tiba di Indonesia akan bertambah. “Jumlah jamaah haji reguler yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 11.588 orang dan jamaah haji khusus sebanyak 1.759 orang,” kata dia.

Akhmad Fauzi juga mengimbau para jamaah haji Indonesia yang berada di Tanah Suci, untuk tidak bepergian ke luar kota perhajian di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi. Imbauan ini mengacu pada larangan pemerintah kerajaan Arab Saudi. Sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi, kota perhajian hanya terdiri dari dua kota, yakni Mekkah Al-Mukaramah dan Madinah Al-Munawaroh.

Dengan begitu, Jeddah dan lain-lain bukanlah kota perhajian. “Kami sampaikan larangan bepergian selain di kota perhajian. Kota perhajian adalah dua kota suci yaitu Makkatul Mukarramah dan Madinah Al Munawaroh,” kata Akhmad Fauzi.

Menurut Akhmad, bepergian ke selain kota perhajian bisa menimbulkan kerugian bagi para jamaah. Sebab, jamaah bisa saja tiba-tiba sakit atau kecelakaan saat berkunjung ke kota-kota tersebut, yang jauh dari pantauan regulator haji Indonesia. “Oleh karena itu pemerintah mengimbau kepada seluruh jamaah untuk tidak bepergian dengan alasan apapun keluar kota perhajian sebagaimana di atas,” pinta Akhmad.

Adapun hingga Selasa (19/7), jumlah jemaah haji yang sakit mencapai 113 orang. Rinciannya, 26 orang dirawat di Rumah Sakit (RS) Arab Saudi dan 87 orang lainnya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia.

Akhmad mengimbau para jamaah untuk menjaga kesehatan dengan memperhatikan waktu minum dan tata cara ibadah haji agar mereka tetap sehat hingga hari kepulangan. Jamaah tidak perlu menunggu haus untuk minum, mengingat rata-rata suhu tertinggi di Mekkah mencapai 37 derajat celsius dan rata-rata suhu tertinggi di Madinah mencapai 40 derajat celsius.

Akhmad juga meminta jamaah selalu memakai masker di ruangan, baik di tempat akomodasi atau hotel tempat menginap, di Masjidil Haram, maupun di Masjid Nabawi. “Saat ini kondisi di Masjidil Haram masih cukup penuh dan dipadati oleh jamaah. Oleh karena itu, agar jamaah dapat menyesuaikan dengan mencari waktu yang tidak begitu padat apabila akan melaksanakan rangkaian ibadah haji,” pungkas Akhmad.

Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, dehidrasi karena cuaca terik menjadi salah satu pemicu jamaah haji jatuh sakit. Akibat cuaca panas tersebut, penyakit jamaah haji didominasi oleh batuk dan pilek. Penyakit batuk pilek yang mendominasi penyakit jemaah juga disebabkan oleh faktor kelelahan.

Sebab, ibadah haji didominasi oleh aktivitas fisik. Hal ini pula yang membuat penyakit komorbid jemaah rentan kambuh. “Jadi bahwa kelelahan dan dehidrasi menjadi faktor penyebab utama timbulnya penyakit jamaah kita,” tutur Budi.

Jamaah Gelombang II Bergeser ke Madinah 21 Juli

Pergeseran jamaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah akan dimulai pada 21 Juli 2022. Pemerintah Indonesia terus besiap agar pelayanan berjalan maksimal.

“Insya Allah proses pendorongan dari Makkah ke Madinah untuk jamaah yang berangkat gelombang dua itu sudah siap. Fasilitas transportasi juga sudah kita siapkan,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Selasa (19/7).

Bus antarkota dengan kualitas dan standar baik juga telah disiapkan. Seluruh bus yang akan mengantar jamaah merupakan armada keluaran baru. Tidak ada yang berusia di atas lima tahun. Beberapa hotel di sekitar Masjid Nabawi Madinah juga telah disiapkan menyambut kedatangan jamaah gelombang kedua ini.

Gelombang kedua adalah pemberangkatan jamaah dari Indonesia mendarat di Jeddah, lalu langsung menuju Makkah. Sedangkan gelombang pertama adalah jamaah yang berangkat dari Indonesia mendarat di Madinah untuk Arbain, lalu ke Makkah.”Mengenai fasilitas yang akan didapatkan oleh jamaah gelombang kedua ketika di Madinah itu juga sama baiknya dengan jamaah gelombang pertama,” paparnya.

Selama di Madinah, jamaah juga akan mendapatkan pasokan makanan tiga kali sehari dengan menu bercitarasa Indonesia ditambah buah-buahan segar. Bagi para jamaah yang hendak ke Madinah, jamaah diingatkan agar seluruh barang bawaan tidak tertinggal.

Mereka akan berada di Madinah selama sembilan hari, sebelum pulang ke Indonesia. “Mereka akan kembali ke Indonesia melalui bandara di Madinah tidak kembali lagi ke Makkah. Karena itu kami berharap juga jemaah betul betul disiapkan barang bawaannya,” jelasnya.

Hilman Latief juga mengungkapkan, hingga hari keempat pemulangan jamaah haji, temuan air zamzam dalam koper masih terjadi meski jumlahnya berkurang. Sebagian jamaah ingin membawa tambahan di luar jatah 5 liter yang sudah disiapkan setibanya di asrama haji embarkasi.

Ia mengatakan, larangan membawa cairan dalam bagasi sesuai dengan regulasi keselamatan penerbangan. Meski demikian, pihaknya juga memperhatikan aspirasi jamaah yang ingin mendapatkan air zamzam lebih banyak.

Dalam waktu dekat, Hilman akan bertemu dengan otoritas Saudi yang mengurusi air zamzam. “Kira-kira jamaah haji Indonesia bisa ditambah menjadi 10 liter itu atau enggak,” kata Hilman.

Jika tidak memungkinkan tahun ini, lanjut dia, tambahan air zamzam untuk jamaah Indonesia itu bisa diberlakukan musim haji tahun depan. “Kami paham keinginannya (jamaah, Red). Kami coba negosiasikan. Kalaupun tidak tahun ini, mudah-mudahan tahun depan bisa 10 liter,” terang Hilman. (jpc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/