Site icon SumutPos

Razman Mundur, Kawannya jadi Kuasa Hukum Gatot-Evy

Foto: Imam Husein/Jawa Pos Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (03/08/2015). Gatot dan istrinya ditahan terkait kasus dugaan suap terhadap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Kota Medan.
Foto: Imam Husein/Jawa Pos
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (03/08/2015). Terlihat Gatot masih didampingi Razman Nasution (depan berkacamata) sebelum Razman mengundurkan diri.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya Evy Susanti sudah menunjuk kuasa hukum yang baru yakni Yanuar Wasesa, setelah Razman Arief Nasution mengundurkan diri pada Selasa (18/8) lalu.

Yanuar merupakan kawan Razman Arif, yang sama-sama pernah menjadi kuasa hukum Komjen Budi Gunawan. Bahkan, Yanuar sendiri sebenarnya juga sudah ikut dalam tim pengacara Gatot dan Evy, hanya saja bukan kuasa hukum utama. Yanuar menjadi bagian dari tim yang dipimpin Razman. Nah, kali ini Yanuar menjadi kuasa hukum utama Gatot dan Evy, menggantikan posisi Razman.

Rupanya, Yanuar ditunjuk Gatot sebagai kuasa hukum utama ini juga atas peran Razman. Kepada koran ini di Jakarta kemarin (20/8), Razman cerita, begitu dia menyatakan mengundurkan diri pada Selasa pagi lewat media, Gatot langsung tahu.

Selanjutnya, lewat anggota keluarganya, Selasa siang Gatot menyampaikan pesan ke Razman, minta tolong agar dicarikan kuasa hukum pengganti.

“Lantas saya telepon Pak Yanuar, agar tetap mendapingi, agar bisa membantu beliau (Gatot, red). Kayaknya kemarin (Rabu, red) atau malamnya diteken surat kuasa itu,” terang Razman Arif.

Lewat keluarga Gatot juga, Razman menitip pesan untuk disampaikan kepada pria asal Magelang itu, agar tegar menghadapi kasus ini. “Saya pesan agar beliau tetap tegar dan lebih terbuka, terutama kasus bansos,” ujar pengacara asal Mandailing Natal itu.

Sementara, ditanya soal lawyer fee dari Gatot, apakah sudah beres karena mengundurkan diri “di tengah jalan”, Razman hanya mengatakan, tidak ada persoalan soal bayaran. Bahkan, lanjutnya, sejak awal juga dirinya tidak begitu mempersoalkan lawyer fee.

“Dari awal ada niat membantu beliau, apalagi ada juga orang DPP PKS yang minta saya (sebagai kuasa hukum Gatot, red). Tapi saya juga tak menafikkan, tapi seimbang lah dengan kerja saya,” kata Razman.

Sementara, Yanuar sendiri kemarin sudah mendampingi Gatot dan Evy, yang menjalani pemeriksaan di KPK sebagai tersangka kasus suap hakim PTUN Medan.

Keduanya tiba di gedung lembaga antirasuah itu tidak berbarengan. Pasalnya, Gatot dijemput dari rutan Cipinang Jakarta Timur, sedang Evy di rutan KPK yang ada di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Gatot lebih duluan datang. Tak ada komentar, Gatot langsung memeluk Veni Lupita, putri Evy, yang sudah menanti di ruang tamu KPK. Hanya sebentar, lantaran Gatot langsung masuk ke ruang pemeriksaan.

Selang beberapa menit, baru tiba Evy, yang langsung disambut putrinya yang kemarin mengenakan jilbab warna pink itu. Setelah Evy masuk ke ruang pemeriksaan, Veni meninggalkan gedung KPK. “Kangen banget, yang penting ketemu. Mohon doanya,” ujarnya singkat saat ditanya wartawan.

Sedang Evy sendiri, sebelum masuk gedung KPK, mengaku memang kini bukan lagi Razman yang mendampinginya sebagai kuasa hukum. “Sudah ganti, ada yang baru,” ucapnya singkat.

Yanuar sendiri begitu tiba di gedung KPK, belum mau mengeluarkan pernyataan. Sekedar diketahui, selain pernah menjadi kuasa hukum Komjen Budi Gunawan, Yanuar juga pernah mendampingi mantan Ketua BPK Hadi Poernomo, dan juga mantan anggota DPR Emir Moeis. (sam)

Exit mobile version