SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Polres Simalungun mengajukan Nagori (Desa) Moho, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, untuk mewakili Kabupaten Simalungun dalam Lomba Kampung Bebas Narkoba Tingkat Polda Sumatera Utara (Sumut).
Terkait pengajuan itu, Tim Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumut mengunjungi Posko Kampung Bebas Narkoba Nagori Moho, untuk melakukan penilaian, Selasa (19/9). Kehadiran tim penilai tersebut, disambut Bupati Simalungun diwakili Wakil Bupati Zonny Waldi, Kapolres AKBP Ronald FC Sipayung, Dandim 0207/Sml diwakili Kapten CHB JB Tampubolon, Kepala BNN AKBP Suhana Sinaga, Plt Kepala Dinsos Osnidar Marpaung, mewakili Kaban Kesbangpol Hotmarina Damanik, Camat Jawa Maja Bah Jambi Sutrisno, dan Pangulu Moho. Sementara tim penilai, dipimpin AKBP Bahktiar Marpaung, bersama 3 anggota.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Simalungun, Zonny Waldi mengatakan, Kabupaten Simalungun merupakan satu daerah terluas di Sumut, dengan 32 kecamatan dan 413 nagori serta kelurahan, jumlah penduduk kurang lebih 1 juta jiwa. Dia juga menuturkan, narkoba adalah musuh bersama, yang bisa merusak generasi mudah bangsa. Untuk itu, lanjutnya, dia mengimbau masyarakat, agar sama-sama menjauhi narkoba dan memerangi peredaran narkoba di lingkungan masing-masing.
“Mari kita contoh Nagori Moho ini. Kita berharap, minimal ada satu Posko Kampung Bebas Narkoba di setiap kecamatan. Pemkab Simalungun siap memberikan dukungan,” ungkap Zonny.
Sebelumnya, Kapolres Simalungun, AKBP Ronald FC Sipayung menyampaikan, Posko Kampung Bebas Narkoba di Nagori Moho, sudah berdiri selama 2 tahun. Karena itu pula, Nagori Moho diajukan untuk menjadi perwakilan Kabupaten Simalungun ke Polda Sumut. Karena menurutnya, dari sekian banyak tempat, nagori, dan posko, telah dicoba untuk geliat kegiatan ini, tapi Nagori Moho yang responsnya, mulai dari pangulu, tokoh masyarakat, dan warga sekitar, begitu baik. “Memang cukup berat untuk mencoba ke tempat lain. Tapi jika dari penilaian ini memperoleh hasil yang baik, tentu ini menjadi motivasi bagi nagori yang lain,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, narkoba merupakan kejahatan extra ordinary. Karena itu, ini harus menjadi tanggung jawab bersama semua pihak. “Perlu sinergitas dan kolaborasi, ada kepedulian dari aparat pemerintah, Polri dan TNI. Yang paling penting adalah dukungan dari masyarakat. Mari sama-sama kita dukung kegiatan ini ke depannya. Karena ini kegiatan jangka panjang, semoga nagori ini kita harapkan bisa bebas dari narkoba,” harapnya Ronald.
Ronald menyebutkan, pihaknya siap bersama BNN untuk menggelorafikasi dan membawa Nagori Moho ke kecamatan-kecamatan dan nagori. “Karena di desa-desa, di kampung-kampung, masih banyak yang harus dibenahi, terkait masalah narkoba,” tegasnya.
Sementara Tim Penilai dari Ditresnarkoba Polda Sumut, AKBP Bakhtiar Marpaung menyampaikan, Polri mengadakan Lomba Kampung Bebas Narkoba. Menurutnya, di seluruh Indonesia sudah berjalan penilaian tersebut, dan di Sumut juga sudah berjalan serta telah diverifikasi oleh tim, terpilihlah 6 daerah, termasuk Kabupaten Simalungun di dalamnya. “Yang 6 (daerah) inilah diaudit lagi, menjadi 3 besar. Dan dari 3 besar ini, akan dikirim satu perwakilan ke Mabes,” pungkasnya. (mag-7/saz)