SIBOLGA- Sebagai bentuk aspirasi dan dukungan terhadap anak petani yang berjuang untuk kemakmuran petani, cagubsu Dr Ir Benny Pasaribu MEc, menerima dekke borhat-borhat dari masyarakat Sibolga. Acara adat yang digelar bersama dengan tokoh masyarakat petani, alim ulama serta fungsionaris DPC PDI Perjuangan Sibolga, sebagai simbol adat memohon serta mendoakan, Benny Pasaribu yang akan maju dalam Pilgubsu.
Pendeta HKBP Resort Imanuel Sibolga, Bernike Pardosi berharap, majunya Benny Pasaribu dalam pertarungan pemilihan kepala daerah Sumut, dapat menambah nuansa alam demokrasi Pilkada di Indonesia khususnya Sumut. Dirinya berpesan, agar kiranya, para calon yang nantinya akan tampil pada pemilihan Maret mendatang, bertarung dengan sportif dan saling menghormati hak-hak sesama calon.
“Yang terpenting siapapun calon yang akan menang dalam Pilkada mendatang, merupakan pilihan yang terbaik dari masyarakat Sumut, dan sesuai dengan rancangan Tuhan,” serunya.
Seorang Pemimpin, terangnya, yang pertama dilakukan, harus takut dengan Tuhan, dan berjalan sesuai dengan jalan Tuhan. Karena, prinsip memimpin, harus dapat mengayomi serta memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang dipimpin. Kalau tidak, sambungnya, akan sia-sia kepercayaan yang diberikan, yang berakibat penyesalan bagi masyarakat yang memilih.
“Sosok dan perilaku Benny patut dicontoh oleh semua orang. Karena dari pengalaman hidupnya dengan latar belakang anak petani yang berjuang hidup dengan kerja keras, mampu memberikan yang terbaik bagi keluarga, masyarakat, sesuai dengan ilmu terapan yang diraihnya. Tidak semua orang mampu melewati hal-hal yang rumit, Putus asa dan berserah pada nasib, paling dominan kebanyakan dilakukan. Namun Benny dengan keyakinan dan perjuangan berhasil melewatinya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Masjid Ar-Rahman, Amaliun Z Situmeang sosok Benny telah dikenal dengan baik. Berpasangan dengan Tritamtomo (Triben) Pilkada Sumut periode 2008-2013, progan serta visi dan misi dalam membangun Sumut telah diikrarkan. Namun keadaan berubah, dimana pasangan tersebut harus tersisih.
“Prinsipnya, kekalahan yang dialami Triben pada masa lalu adalah kemenangan yang tertunda. Kini, tampil putra daerah, yang dengan kesederhanaan berusaha membangun Sumut menjadi baru,’’ tukasnya. (ril)