28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Ibu-Anak Tewas Berpelukan Ditimpa Tembok

Foto: Metro Asahan/SMG Tembok rumah kontrakan rubuh di, ibu dan anak tewas berpelukan.
Foto: Metro Asahan/SMG
Tembok rumah kontrakan rubuh di Jalan Ahmad Yani, Rantau Utara.  Seorang ibu dan anaknya tewas berpelukan.

RANTAU, SUMUTPOS.CO – Ditimpa tembok setinggi 5 meter yang tiba-tiba ambruk, ibu dan anaknya tewas berpelukan di rumah kontrakan mereka, Jl. Ahmad Yani, Gang Hasanah, Kel. Kartini, Kec. Rantau Utara, Sabtu (18/10) sekira pukul 20.30 WIB. Selain memakan dua korban jiwa, peristiwa ini juga melukai dua warga lainnya.

Data yang dirangkum dari lokasi kejadian, tembok yang telah berdiri puluhan tahun itu diduga rubuh karena pondasinya tak kuat menahan gerusan air. Pasalnya, sejak sore hari lokasi memang diguyur hujan deras dan angin kencang. Saat itulah, warga sekitar tiba-tiba dikejutkan dentuman benda jatuh yang cukup kuat. Warga makin panik karena suara itu dibarengi teriakan minta tolong.

Sejumlah warga langsung berbondong-bondong ke lokasi. Di sana mereka melihat 4 rumah kontrakan semi permanen yang dihuni 3 kepala keluarga telah hancur tertimpa puing tembok. Sadar ada korban, tanpa dikomandoi warga pun bahu membahu melakukan penyelamatan dengan mengangkat reruntuhan batu. Setelah menguras keringat, warga berhsil menyelamatkan dua 2 penghuni rumah kontrakan yang terluka parah.

Tapi seorang ibu dan anaknya ditemukan telah meninggal dunia dengan posisi berpelukan. “Ada 4 pintu rumah kontrakan itu dan dihuni 3 kepala rumah tangga yang berjumlah 10 orang. 2 orang meninggal, 2 orang mengalami luka dan 6 orang selamat,” ungkap lurah setempat Kartini Irpan pada wartawan, Minggu (19/10). Korban tewas adalah Noviyanti Indriani (21) dan anak keduanya bernama Raka Mayka Abror (1,5).

Sementara suami korban bernama Abdul Haris Nasution (21) mengalami cidera punggung. Sedang anak pertama pasutri itu bernama Rafa Nayla Abror (3), selamat dari maut. Sedang penghuni lain, Arif Dalimunthe (40) kondisinya selamat, sedangkan istrinya Dewi Riani Kandangan (32) mengalami luka dibagian tangan. Irwansyah Dalimunthe (38) bersama istrinya Roslina (34) dan kedua anaknya Ari siwandi (12) dan Ria safrida Putri (7) juga selamat dalam kejadian itu.

“Hanya dua orang yang dibawa ke rumah sakit karena kondisinya tidak sadarkan diri. Tapi, kini kondisinya sudah membaik dan sudah pulang. Sedangkan 2 korban meninggal dunia rencananya akan dikebumikan hari ini juga pukul 14.00 WIB,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, lanjut Irpan, pihaknya telah menemui pemilik tembok agar bertanggungjawab atas musibah tersebut. “Sudah saya temui pemilik tembok. Dan katanya beliau akan memberikan santunan kepada korban,” tandas Irpan.

Terpisah, Kapolres Labuhanbatu AKBP Teguh Yuswardhie ketika dikonfirmasi  mengatakan pihaknya belum ada menetapkan tersangka atas kejadian rubuhnya tembok hingga menewaskan 2 orang itu. “Masih kita lidik mas, apakah ada unsur pidananya atau tidak,” jawabnya dalam pesan singkat.

Pantauan di lokasi, sekitar 40 meter panjang  tembok yang rubuh menimpa  4 pintu rumah kontrakan. Selain itu, 4 pintu rumah kontrakan tampak hancur dan masih terlihat timbunan tanah serta bebatuan masih menimpah rumah. Sedangkan korban yang selamat masih enggan ditemui wartawan dengan dalih masih trauma. (smg/deo)

Foto: Metro Asahan/SMG Tembok rumah kontrakan rubuh di, ibu dan anak tewas berpelukan.
Foto: Metro Asahan/SMG
Tembok rumah kontrakan rubuh di Jalan Ahmad Yani, Rantau Utara.  Seorang ibu dan anaknya tewas berpelukan.

RANTAU, SUMUTPOS.CO – Ditimpa tembok setinggi 5 meter yang tiba-tiba ambruk, ibu dan anaknya tewas berpelukan di rumah kontrakan mereka, Jl. Ahmad Yani, Gang Hasanah, Kel. Kartini, Kec. Rantau Utara, Sabtu (18/10) sekira pukul 20.30 WIB. Selain memakan dua korban jiwa, peristiwa ini juga melukai dua warga lainnya.

Data yang dirangkum dari lokasi kejadian, tembok yang telah berdiri puluhan tahun itu diduga rubuh karena pondasinya tak kuat menahan gerusan air. Pasalnya, sejak sore hari lokasi memang diguyur hujan deras dan angin kencang. Saat itulah, warga sekitar tiba-tiba dikejutkan dentuman benda jatuh yang cukup kuat. Warga makin panik karena suara itu dibarengi teriakan minta tolong.

Sejumlah warga langsung berbondong-bondong ke lokasi. Di sana mereka melihat 4 rumah kontrakan semi permanen yang dihuni 3 kepala keluarga telah hancur tertimpa puing tembok. Sadar ada korban, tanpa dikomandoi warga pun bahu membahu melakukan penyelamatan dengan mengangkat reruntuhan batu. Setelah menguras keringat, warga berhsil menyelamatkan dua 2 penghuni rumah kontrakan yang terluka parah.

Tapi seorang ibu dan anaknya ditemukan telah meninggal dunia dengan posisi berpelukan. “Ada 4 pintu rumah kontrakan itu dan dihuni 3 kepala rumah tangga yang berjumlah 10 orang. 2 orang meninggal, 2 orang mengalami luka dan 6 orang selamat,” ungkap lurah setempat Kartini Irpan pada wartawan, Minggu (19/10). Korban tewas adalah Noviyanti Indriani (21) dan anak keduanya bernama Raka Mayka Abror (1,5).

Sementara suami korban bernama Abdul Haris Nasution (21) mengalami cidera punggung. Sedang anak pertama pasutri itu bernama Rafa Nayla Abror (3), selamat dari maut. Sedang penghuni lain, Arif Dalimunthe (40) kondisinya selamat, sedangkan istrinya Dewi Riani Kandangan (32) mengalami luka dibagian tangan. Irwansyah Dalimunthe (38) bersama istrinya Roslina (34) dan kedua anaknya Ari siwandi (12) dan Ria safrida Putri (7) juga selamat dalam kejadian itu.

“Hanya dua orang yang dibawa ke rumah sakit karena kondisinya tidak sadarkan diri. Tapi, kini kondisinya sudah membaik dan sudah pulang. Sedangkan 2 korban meninggal dunia rencananya akan dikebumikan hari ini juga pukul 14.00 WIB,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, lanjut Irpan, pihaknya telah menemui pemilik tembok agar bertanggungjawab atas musibah tersebut. “Sudah saya temui pemilik tembok. Dan katanya beliau akan memberikan santunan kepada korban,” tandas Irpan.

Terpisah, Kapolres Labuhanbatu AKBP Teguh Yuswardhie ketika dikonfirmasi  mengatakan pihaknya belum ada menetapkan tersangka atas kejadian rubuhnya tembok hingga menewaskan 2 orang itu. “Masih kita lidik mas, apakah ada unsur pidananya atau tidak,” jawabnya dalam pesan singkat.

Pantauan di lokasi, sekitar 40 meter panjang  tembok yang rubuh menimpa  4 pintu rumah kontrakan. Selain itu, 4 pintu rumah kontrakan tampak hancur dan masih terlihat timbunan tanah serta bebatuan masih menimpah rumah. Sedangkan korban yang selamat masih enggan ditemui wartawan dengan dalih masih trauma. (smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/