26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

GM KNIA: Sulit Tertibkan Taksi Liar

Tambah Rambu Jalan Kualanamu
Tambah Rambu Jalan Kualanamu

Hingga kini para awak taksi liar masih bebas berkeliaran mencari penumpang di sekitaran Bandara Internasional Kualanamu. Padahal, para taksi resmi sudah berulang kali melakukan unjuk rasa meminta taksi liar untuk ditertibkan.

Pantauan Sumut Pos, mereka, taksi gelap bebas berkeliaran di areal bandara. “Taksi nya pak, taksi bu! Kami antar sampai tujuan. Kalau Kualanamu-Sisingamangaraja biasanya Rp 50ribu/orang. Itu sampai Jalan Sisingamangaraja,” kata Rudin
salah seorang sopir taksi liar.

Menanggapi tidak tegasnya pihak Bandara melakukan penertiban terhadap taksi liar, General Manager Bandara Kualanamu, HT Said Ridwan menampik kalau mereka belum melakukan penertiban.

“Sudah kami tertibkan. Untuk menghindari bentrok antara taksi resmi dengan taksi liar, kami sudah berkoordinasi dengan Kapolsek Beringin. Saya gaji loh mereka,” ujarnya, Kamis (19/12) petang.

Dikatakannya, untuk menertibkan taksi liar tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain itu, belum adanya Perda, lanjut Said membuat taksi liar masih tetap mencari penumpang di areal Bandara.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan polisi, TNI dan Dishub Sumut. Jika mereka (sopir taksi liar,red) datang ke bandara untuk mencari penumpang, kan tidak mungkin kami usir,” pungkasnya.

Sekadar informasi, hingga saat ini total ada 7 jenis armada taksi yang resmi mengikuti tender pemandu moda transportasi bandara dengan total 380 unit yang beroperasi. Ke-7 jenis taksi tersebut yakni, taksi Expres, Nice, Karsa, Puskupao, Kokapura, Matra dan taksi Bluebird.

Nice ada 21 unit, Blue Bird 95 unit, Express 45 unit, Karsa 39 unit, Puskupao 100 unit, Kokapura 50 unit dan Matra 30 unit. Taksi inilah yang mengikuti proses tender penyedia moda transportasi bandara beberapa waktu yang lalu. (mag-1/azw)

Tambah Rambu Jalan Kualanamu
Tambah Rambu Jalan Kualanamu

Hingga kini para awak taksi liar masih bebas berkeliaran mencari penumpang di sekitaran Bandara Internasional Kualanamu. Padahal, para taksi resmi sudah berulang kali melakukan unjuk rasa meminta taksi liar untuk ditertibkan.

Pantauan Sumut Pos, mereka, taksi gelap bebas berkeliaran di areal bandara. “Taksi nya pak, taksi bu! Kami antar sampai tujuan. Kalau Kualanamu-Sisingamangaraja biasanya Rp 50ribu/orang. Itu sampai Jalan Sisingamangaraja,” kata Rudin
salah seorang sopir taksi liar.

Menanggapi tidak tegasnya pihak Bandara melakukan penertiban terhadap taksi liar, General Manager Bandara Kualanamu, HT Said Ridwan menampik kalau mereka belum melakukan penertiban.

“Sudah kami tertibkan. Untuk menghindari bentrok antara taksi resmi dengan taksi liar, kami sudah berkoordinasi dengan Kapolsek Beringin. Saya gaji loh mereka,” ujarnya, Kamis (19/12) petang.

Dikatakannya, untuk menertibkan taksi liar tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain itu, belum adanya Perda, lanjut Said membuat taksi liar masih tetap mencari penumpang di areal Bandara.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan polisi, TNI dan Dishub Sumut. Jika mereka (sopir taksi liar,red) datang ke bandara untuk mencari penumpang, kan tidak mungkin kami usir,” pungkasnya.

Sekadar informasi, hingga saat ini total ada 7 jenis armada taksi yang resmi mengikuti tender pemandu moda transportasi bandara dengan total 380 unit yang beroperasi. Ke-7 jenis taksi tersebut yakni, taksi Expres, Nice, Karsa, Puskupao, Kokapura, Matra dan taksi Bluebird.

Nice ada 21 unit, Blue Bird 95 unit, Express 45 unit, Karsa 39 unit, Puskupao 100 unit, Kokapura 50 unit dan Matra 30 unit. Taksi inilah yang mengikuti proses tender penyedia moda transportasi bandara beberapa waktu yang lalu. (mag-1/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/