25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025

Jusuf Kalla Tinjau Pemulihan Bencana Tapteng-Sibolga

SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) HM Jusuf Kalla meninjau sekaligus memberikan arahan percepatan pemulihan bencana alam di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga, Kamis (18/12) lalu. Kehadiran tokoh kemanusiaan nasional ini menjadi suntikan semangat bagi masyarakat yang masih berjuang bangkit dari dampak bencana.

Jusuf Kalla yang terbang dari Jakarta menggunakan pesawat pribadi disambut jajaran pengurus PMI dari berbagai daerah. Turut menyambut antara lain Kabid Penanggulangan Bencana PMI Sumut Prof Bahdin Nur Tanjung, Bendahara PMI Sumut Al Amin Syahputra, Kepala Markas PMI Sumut Ade Yudiansah.

Hadir juga Ketua PMI Sibolga Meyati Simatupang, Ketua PMI Tapteng Mahmud Efendi Lubis, Ketua PMI Padangsidimpuan Harry Pahlevi Harahap, Ketua PMI Madina Atika, Ketua PMI Tapsel Sarjan Lubis, Ketua PMI Taput J Nababan, para kader, relawan, serta tokoh masyarakat.

Kunjungan diawali dengan peninjauan Kecamatan Tukka, satu wilayah terdampak terparah. Di lokasi ini, Jusuf Kalla menyaksikan langsung kondisi masyarakat yang selama ini telah mendapatkan pendampingan dan bantuan dari PMI Sumut dan PMI kabupaten/kota atas arahan PMI Pusat. Meski akses jalan masih berlumpur dan kondisi lingkungan belum sepenuhnya kondusif, aktivitas kemanusiaan terus berjalan.

Di tengah kunjungan tersebut, Jusuf Kalla tampak terharu saat melihat distribusi air bersih dari tangki PMI kepada warga. Saat ini, PMI Pusat telah mengirimkan 20 unit tangki air, dengan 10 unit beroperasi di Tapteng, Sibolga, dan Tapanuli Selatan (Tapsel), sementara sisanya disebar ke sejumlah daerah lain seperti Langkat.

Usai meninjau lapangan, Jusuf Kalla diterima Bupati Tapteng Masinton Pasaribu. Dalam pertemuan itu, Jusuf Kalla menekankan pentingnya memprioritaskan pengembalian pengungsi ke rumah masing-masing. Dia mendorong agar pemerintah daerah, masyarakat, dan TNI bersinergi membersihkan lokasi terdampak sebagai langkah awal pemulihan.

“Program kembali ke rumah harus menjadi prioritas. PMI siap mendukung dengan mengirimkan beberapa unit alat berat untuk membantu proses pembersihan,” tegas Jusuf Kalla.

PMI, lanjut Jusuf Kalla, akan terus mengerahkan relawan untuk mendampingi masyarakat hingga proses pemulihan berjalan optimal. Hingga kini, tim PMI Sumatera Utara telah berada di Tapteng dan Sibolga selama sekitar 20 hari, membantu tanpa henti hingga wilayah tersebut dinilai layak ditinggalkan.

Antusiasme masyarakat terhadap kunjungan Jusuf Kalla pun terlihat jelas. Warga menyampaikan kebutuhan mendesak seperti kereta dorong, cangkul dan sekop untuk mempercepat pembersihan rumah dari lumpur dan pasir.

Menanggapi hal tersebut, Jusuf Kalla menyatakan kesediaannya. Bahkan, bantuan alat kebersihan itu dipastikan mulai disalurkan keesokan harinya. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan sekaligus mengurangi tekanan psikologis warga.

“Kami ingin suasana mencekam dan rasa stres masyarakat segera berakhir,” ujar Jusuf Kalla.

Rangkaian kunjungan berlanjut ke Posko Komando PMI Tapteng-Sibolga. Jusuf Kalla disambut tokoh masyarakat, aktivis mahasiswa dan warga setempat. Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla didampingi Fahmi Idris dan sejumlah pengurus PMI Pusat. Laporan kegiatan disampaikan oleh kepala Markas PMI Sumut dan Prof Bahdin Nur Tanjung, yang memaparkan berbagai aksi kemanusiaan yang telah dilakukan PMI Sumut dan PMI kabupaten/kota.

Jusuf Kalla menegaskan, peran kemanusiaan PMI sangat ditunggu dan dibutuhkan masyarakat. Dia meminta seluruh relawan terus bekerja dengan ikhlas, terprogram, dan terkoordinasi dengan baik.

Jusuf Kalla mengatakan, PMI memiliki pola kerja yang sistematis. Mulai dari fase tanggap darurat, pemulihan, hingga recovery jangka panjang.

“Kembali ke rumah menjadi kunci agar PMI bisa menjalankan peran secara komprehensif, terutama dalam membantu pembersihan dan pemulihan kehidupan masyarakat,” katanya.

Dalam peninjauan itu, Jusuf Kalla juga terlihat terenyuh saat menyaksikan sawah-sawah yang hampir panen kini tertimbun pasir, menambah berat beban ekonomi warga.

Sejumlah temuan dan kebutuhan di lapangan, kata JK, akan segera diteruskan kepada pejabat di pemerintah pusat agar penanganan dapat dipercepat.

Upaya pemulihan diharapkan tidak hanya menyasar Tapteng dan Sibolga, tapi juga daerah terdampak lain seperti Langkat, Tapsel, Padangsidimpuan, Mandailingnatal, hingga Aceh.

“Kita ingin masyarakat bisa segera bangkit, kembali beraktivitas, dan menata kehidupan dengan lebih baik,” pungkas Jusuf Kalla. (dmp/saz)

SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) HM Jusuf Kalla meninjau sekaligus memberikan arahan percepatan pemulihan bencana alam di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga, Kamis (18/12) lalu. Kehadiran tokoh kemanusiaan nasional ini menjadi suntikan semangat bagi masyarakat yang masih berjuang bangkit dari dampak bencana.

Jusuf Kalla yang terbang dari Jakarta menggunakan pesawat pribadi disambut jajaran pengurus PMI dari berbagai daerah. Turut menyambut antara lain Kabid Penanggulangan Bencana PMI Sumut Prof Bahdin Nur Tanjung, Bendahara PMI Sumut Al Amin Syahputra, Kepala Markas PMI Sumut Ade Yudiansah.

Hadir juga Ketua PMI Sibolga Meyati Simatupang, Ketua PMI Tapteng Mahmud Efendi Lubis, Ketua PMI Padangsidimpuan Harry Pahlevi Harahap, Ketua PMI Madina Atika, Ketua PMI Tapsel Sarjan Lubis, Ketua PMI Taput J Nababan, para kader, relawan, serta tokoh masyarakat.

Kunjungan diawali dengan peninjauan Kecamatan Tukka, satu wilayah terdampak terparah. Di lokasi ini, Jusuf Kalla menyaksikan langsung kondisi masyarakat yang selama ini telah mendapatkan pendampingan dan bantuan dari PMI Sumut dan PMI kabupaten/kota atas arahan PMI Pusat. Meski akses jalan masih berlumpur dan kondisi lingkungan belum sepenuhnya kondusif, aktivitas kemanusiaan terus berjalan.

Di tengah kunjungan tersebut, Jusuf Kalla tampak terharu saat melihat distribusi air bersih dari tangki PMI kepada warga. Saat ini, PMI Pusat telah mengirimkan 20 unit tangki air, dengan 10 unit beroperasi di Tapteng, Sibolga, dan Tapanuli Selatan (Tapsel), sementara sisanya disebar ke sejumlah daerah lain seperti Langkat.

Usai meninjau lapangan, Jusuf Kalla diterima Bupati Tapteng Masinton Pasaribu. Dalam pertemuan itu, Jusuf Kalla menekankan pentingnya memprioritaskan pengembalian pengungsi ke rumah masing-masing. Dia mendorong agar pemerintah daerah, masyarakat, dan TNI bersinergi membersihkan lokasi terdampak sebagai langkah awal pemulihan.

“Program kembali ke rumah harus menjadi prioritas. PMI siap mendukung dengan mengirimkan beberapa unit alat berat untuk membantu proses pembersihan,” tegas Jusuf Kalla.

PMI, lanjut Jusuf Kalla, akan terus mengerahkan relawan untuk mendampingi masyarakat hingga proses pemulihan berjalan optimal. Hingga kini, tim PMI Sumatera Utara telah berada di Tapteng dan Sibolga selama sekitar 20 hari, membantu tanpa henti hingga wilayah tersebut dinilai layak ditinggalkan.

Antusiasme masyarakat terhadap kunjungan Jusuf Kalla pun terlihat jelas. Warga menyampaikan kebutuhan mendesak seperti kereta dorong, cangkul dan sekop untuk mempercepat pembersihan rumah dari lumpur dan pasir.

Menanggapi hal tersebut, Jusuf Kalla menyatakan kesediaannya. Bahkan, bantuan alat kebersihan itu dipastikan mulai disalurkan keesokan harinya. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan sekaligus mengurangi tekanan psikologis warga.

“Kami ingin suasana mencekam dan rasa stres masyarakat segera berakhir,” ujar Jusuf Kalla.

Rangkaian kunjungan berlanjut ke Posko Komando PMI Tapteng-Sibolga. Jusuf Kalla disambut tokoh masyarakat, aktivis mahasiswa dan warga setempat. Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla didampingi Fahmi Idris dan sejumlah pengurus PMI Pusat. Laporan kegiatan disampaikan oleh kepala Markas PMI Sumut dan Prof Bahdin Nur Tanjung, yang memaparkan berbagai aksi kemanusiaan yang telah dilakukan PMI Sumut dan PMI kabupaten/kota.

Jusuf Kalla menegaskan, peran kemanusiaan PMI sangat ditunggu dan dibutuhkan masyarakat. Dia meminta seluruh relawan terus bekerja dengan ikhlas, terprogram, dan terkoordinasi dengan baik.

Jusuf Kalla mengatakan, PMI memiliki pola kerja yang sistematis. Mulai dari fase tanggap darurat, pemulihan, hingga recovery jangka panjang.

“Kembali ke rumah menjadi kunci agar PMI bisa menjalankan peran secara komprehensif, terutama dalam membantu pembersihan dan pemulihan kehidupan masyarakat,” katanya.

Dalam peninjauan itu, Jusuf Kalla juga terlihat terenyuh saat menyaksikan sawah-sawah yang hampir panen kini tertimbun pasir, menambah berat beban ekonomi warga.

Sejumlah temuan dan kebutuhan di lapangan, kata JK, akan segera diteruskan kepada pejabat di pemerintah pusat agar penanganan dapat dipercepat.

Upaya pemulihan diharapkan tidak hanya menyasar Tapteng dan Sibolga, tapi juga daerah terdampak lain seperti Langkat, Tapsel, Padangsidimpuan, Mandailingnatal, hingga Aceh.

“Kita ingin masyarakat bisa segera bangkit, kembali beraktivitas, dan menata kehidupan dengan lebih baik,” pungkas Jusuf Kalla. (dmp/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru