25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Jasad Pasutri Terapung di Sungai Wampu, Seluruh Korban Daihatsu Taft Tenggelam Telah Ditemukan

BAMBANG/SUMUT POS
DITEMUKAN: Jasad pasutri yang ditemukan tim gabungan BPBD, kepolisian, TNI, serta masyarakat, Minggu (20/1) pagi.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sempat hilang, akhirnya 2 korban mobil Daihatsu Taft GT putih BK 1810 PC, yang terjun ke dalam Sungai Wampu, saat berada di rakit penyeberangan Dusun V Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia mengapung di Sungai Wampu, Minggu (20/1) pagi.

Nurhayati (48), ditemukan warga di pinggiran Sungai Wampu Lingkungan Stabat, Kelurahan Stabat Baru, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, sekira pukul 07.00 WIB. Sedang Kliwon ditemukan di rakit Suroto Dusun II, Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, pukul 09.00 WIB, sekitar 10 kilometer dari mobil tenggelam.

Kapolres Langkat AKBP Doddy Hermawan, melalui Kanit Reskrim Polsek Stabat Ipda Mardiyanto, ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

Mardiyanto menjelaskan, kedua mayat tersebut ditemukan secara terpisah oleh warga. Selanjutnya warga melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Stabat dan langsung ditindaklanjuti.

Menerima laporan itu, petugas menghubungi pihak keluarga korban. Setelah dilihat pihak keluarga, kedua mayat memang benar merupakan penumpang mobil Taft GT putih BK 1810 PC.

Selanjutnya, petugas menghubungi BPBD Kabupaten Langkat untuk mengevakuasi korban dari pinggir sungai, dan dengan menggunakan mobil ambulance, keduanya dibawa ke rumah duka di Dusun VII, Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat. Para korban yang merupakan satu keluarga ini, dimakamkan pada satu liang lahat yang dijejerkan secara berdampingan. Ratusan pelayat turut mengantarkan jenazah hingga pembaringan terakhir di tempat pemakaman umum Muslim, yang berada di antara perkebunan karet.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat (18/1) sekira pukul 12.15 WIB, Suyadi Kudo Kusman dan keluarga hendak menyeberang ke Desa Selayang menggunakan rakit penyeberangan di Dusun V, Desa Stungkit, mengendarai Daihatsu Taft GT BK 1810 PC.

Setiba di lokasi kejadian, Suyadi (pengemudi) menaikkan mobil ke atas rakit penyeberangan dan diparkirkan dalam keadaan mesin menyala.

Setelah itu pengemudi hendak membeli semangka tanpa turun dari mobil. Kemudian pekerja rakit, Ngatimin alias Jon, memberikan buah tersebut kepada korban. Tidak lama kemudian, mobil tiba-tiba melaju. Ngatimin mencoba mengganjal ban belakang mobil dengan kayu. Tapi, usahanya tersebut gagal. Laju kendaraan tak bisa ditahan dan akhirnya masuk ke dalam sungai beserta seluruh penumpang.

Sabtu (19/1), sekira pukul 11.50 WIB, 5 korban meninggal dunia, yakni Suyadi Kudo Kusmono (68) dan Sujoko Arta Winata (4), yang keduanya warga Dusun II, Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, dan Sarimem (78), Riski (9), serta April (4) yang ketiganya merupakan penduduk Dusun 7, Bukit Tengah, Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, telah disalatkan dan dikebumikan di Dusun VI, Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat. (bam/saz)

BAMBANG/SUMUT POS
DITEMUKAN: Jasad pasutri yang ditemukan tim gabungan BPBD, kepolisian, TNI, serta masyarakat, Minggu (20/1) pagi.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sempat hilang, akhirnya 2 korban mobil Daihatsu Taft GT putih BK 1810 PC, yang terjun ke dalam Sungai Wampu, saat berada di rakit penyeberangan Dusun V Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia mengapung di Sungai Wampu, Minggu (20/1) pagi.

Nurhayati (48), ditemukan warga di pinggiran Sungai Wampu Lingkungan Stabat, Kelurahan Stabat Baru, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, sekira pukul 07.00 WIB. Sedang Kliwon ditemukan di rakit Suroto Dusun II, Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, pukul 09.00 WIB, sekitar 10 kilometer dari mobil tenggelam.

Kapolres Langkat AKBP Doddy Hermawan, melalui Kanit Reskrim Polsek Stabat Ipda Mardiyanto, ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

Mardiyanto menjelaskan, kedua mayat tersebut ditemukan secara terpisah oleh warga. Selanjutnya warga melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Stabat dan langsung ditindaklanjuti.

Menerima laporan itu, petugas menghubungi pihak keluarga korban. Setelah dilihat pihak keluarga, kedua mayat memang benar merupakan penumpang mobil Taft GT putih BK 1810 PC.

Selanjutnya, petugas menghubungi BPBD Kabupaten Langkat untuk mengevakuasi korban dari pinggir sungai, dan dengan menggunakan mobil ambulance, keduanya dibawa ke rumah duka di Dusun VII, Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat. Para korban yang merupakan satu keluarga ini, dimakamkan pada satu liang lahat yang dijejerkan secara berdampingan. Ratusan pelayat turut mengantarkan jenazah hingga pembaringan terakhir di tempat pemakaman umum Muslim, yang berada di antara perkebunan karet.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat (18/1) sekira pukul 12.15 WIB, Suyadi Kudo Kusman dan keluarga hendak menyeberang ke Desa Selayang menggunakan rakit penyeberangan di Dusun V, Desa Stungkit, mengendarai Daihatsu Taft GT BK 1810 PC.

Setiba di lokasi kejadian, Suyadi (pengemudi) menaikkan mobil ke atas rakit penyeberangan dan diparkirkan dalam keadaan mesin menyala.

Setelah itu pengemudi hendak membeli semangka tanpa turun dari mobil. Kemudian pekerja rakit, Ngatimin alias Jon, memberikan buah tersebut kepada korban. Tidak lama kemudian, mobil tiba-tiba melaju. Ngatimin mencoba mengganjal ban belakang mobil dengan kayu. Tapi, usahanya tersebut gagal. Laju kendaraan tak bisa ditahan dan akhirnya masuk ke dalam sungai beserta seluruh penumpang.

Sabtu (19/1), sekira pukul 11.50 WIB, 5 korban meninggal dunia, yakni Suyadi Kudo Kusmono (68) dan Sujoko Arta Winata (4), yang keduanya warga Dusun II, Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, dan Sarimem (78), Riski (9), serta April (4) yang ketiganya merupakan penduduk Dusun 7, Bukit Tengah, Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, telah disalatkan dan dikebumikan di Dusun VI, Desa Stungkit, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat. (bam/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/