26 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Pelepasliaran Orangutan di Taput BBKSDA Sumut: Cek Dulu Kesehatannya!

Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut kecewa dengan pelepasliaran Orangutan ke habitatnya tanpa pendampingan dari BBKSDA. Padahal Orangutan itu sempat dipelihara di Rumah Dinas Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, baru-baru ini.

“Seharusnya, kondisi kesehatan Orangutan itu dicek dahulu sebelum dilepasliarkan. Namun Orangutan anakan itu sudah keburu dilepas oleh staf di Pemkab Taput ke hutan Dolok Parliaman, Dusun Huta Dame, Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, pada Senin (27/1) malam,” kata Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi, kepada wartawan di Medan, Kamis (20/2).

Menurut Hotmauli, Orangutan yang sempat dipelihara tidak bisa sembarangan dilepasliarkan. Dan seharusnya Pemkab Taput berkordinasi dulu dengan BBKSDA Sumut. “Jika Orangutannya sehat atau kuat, baru kita lepas. Tapi entah bagaimana keputusan mereka, diam-diam dilepas. Kita sudah menyurati mereka supaya tindakan serupa tidak terulang,” kata Hotmauli.

Karena telah dilepasliarkan secara diam-diam, kini BBKSDA Sumut hanya bisa melakukan monitoring di lapangan. Untuk itu, BBKSDA meminta masyarakat untuk memberikan informasi jika melihat tanda-tanda kemunculan Orangutan. ”Kita doakan saja anak Orangutan itu bisa survive di alam,” tuturnya.

Hotamuli mengatakan, pelepasliaran berpotensi menjadi masalah baru. Namun dia enggan menjelaskan lebih jauh.

Hotmauli berpendapat, pelepasliaran secara diam-terjadi diam lantaran ada ketidakpahaman terhadap isu konservasi. “Bisa jadi karena ketidaktahuan mereka. Teman-teman bisa menilai seperti apa sih pengetahuan khalayak atau Pemda terhadap isu konservasi?” tukasnya.

Selama ini, sambung Hotmauli, pihaknya tidak mengetahui jika di rumah dinas Bupati Taput terdapat satu ekor Orangutan. Pemkab juga tidak pernah melaporkan keberadaan Orangutan tu.

Sebelumnya, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, mengakui keberadaan Orangutan di rumah dinasnya. Menurut Nikson, Orangutan itu diserahkan warga sekitar tiga bulan yang lalu. “Niat kita merawat,” ujar Nikson, Kamis (30/1) lalu. (gus)

Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut kecewa dengan pelepasliaran Orangutan ke habitatnya tanpa pendampingan dari BBKSDA. Padahal Orangutan itu sempat dipelihara di Rumah Dinas Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, baru-baru ini.

“Seharusnya, kondisi kesehatan Orangutan itu dicek dahulu sebelum dilepasliarkan. Namun Orangutan anakan itu sudah keburu dilepas oleh staf di Pemkab Taput ke hutan Dolok Parliaman, Dusun Huta Dame, Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, pada Senin (27/1) malam,” kata Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi, kepada wartawan di Medan, Kamis (20/2).

Menurut Hotmauli, Orangutan yang sempat dipelihara tidak bisa sembarangan dilepasliarkan. Dan seharusnya Pemkab Taput berkordinasi dulu dengan BBKSDA Sumut. “Jika Orangutannya sehat atau kuat, baru kita lepas. Tapi entah bagaimana keputusan mereka, diam-diam dilepas. Kita sudah menyurati mereka supaya tindakan serupa tidak terulang,” kata Hotmauli.

Karena telah dilepasliarkan secara diam-diam, kini BBKSDA Sumut hanya bisa melakukan monitoring di lapangan. Untuk itu, BBKSDA meminta masyarakat untuk memberikan informasi jika melihat tanda-tanda kemunculan Orangutan. ”Kita doakan saja anak Orangutan itu bisa survive di alam,” tuturnya.

Hotamuli mengatakan, pelepasliaran berpotensi menjadi masalah baru. Namun dia enggan menjelaskan lebih jauh.

Hotmauli berpendapat, pelepasliaran secara diam-terjadi diam lantaran ada ketidakpahaman terhadap isu konservasi. “Bisa jadi karena ketidaktahuan mereka. Teman-teman bisa menilai seperti apa sih pengetahuan khalayak atau Pemda terhadap isu konservasi?” tukasnya.

Selama ini, sambung Hotmauli, pihaknya tidak mengetahui jika di rumah dinas Bupati Taput terdapat satu ekor Orangutan. Pemkab juga tidak pernah melaporkan keberadaan Orangutan tu.

Sebelumnya, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, mengakui keberadaan Orangutan di rumah dinasnya. Menurut Nikson, Orangutan itu diserahkan warga sekitar tiga bulan yang lalu. “Niat kita merawat,” ujar Nikson, Kamis (30/1) lalu. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru