DAIRI, SUMUTPOS.CO – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Dairi, Ny Romy Mariani boru Simarmata mengharapkan, para perajin penenun ulos di Desa Silalahi dan Paropo Kabupaten Dairi tidak boleh berhenti berproduksi meskipun saat ini wabah corona virus diase 2019 (Covid-19) sedang melanda dunia termasuk Kabupaten Dairi.
“Kalian harus tetap berkarya dan beraktifitas di rumah masing-masing untuk menghasilkan ulos berkualitas,” ujarnya di Sidikalang belum lama ini.
Harapan itu disampaikan Istri Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu karena saat ini semua daerah sedang mengalami pelemahan ekonomi. Dirinya mengakui, yang merasakan dampaknya yakni para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sektor ekonomi kreatif bidang kerajinan tangan.
Dairi sendiri punya satu daerah sentra produksi ekonomi kreatif yakni Desa Silalahi 1 Kecamatan Silahisabungan. Ekonomi masyarakat disana mayoritas bergantung pada produksi kerajinan tangan berbentuk tenunan kain Ulos. Tetapi, akibat covid-19 penjualan jadi lesu karena minimnya pesanan disebabkan berhentinya pesta adat karena adanya himbauan pemerintah. Tidak dipungkiri, akibat bencana ini ekonomi pengrajin terpuruk.
“Untuk itulah, saya mengharapkan para pengrajin tetap menenun dan menghasilkan ulos berkualitas. Kita berharap bencana ini cepat berlalu sehingga ekonomi kembali normal,” ucapnya. Romy menyampaikan, Dekranasda akan terus melakukan pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas tenun agar dapat di pasarkan di tingkat nasional bahkan mancanegara. Dekranasda juga akan terus berupaya keras supaya hasil tenunan bukan hanya sebagai komoditas untuk acara adat istiadat tetapi dapat dipasarkan sebagai fashion sehari hari.
Sebagai bentuk dukungan, lanjut Romy, Dekranasda pada, 25 April 2020 mendatang akan memaerkan hasil tenunan Silalahi akan dipamerkan dan dijual pada acara Inacraft di Jakarta. Tetapi karena pandemi covid-19 ini, kegiatan itu terpaksa ditunda. Para penenun Silalahi sudah mengerjakan tenunan kain yang dijadikan bakal baju seragam untuk digunakan di acara jambore Teknologi Tepat Guna (TTG) Provinsi Sumatera Utara yang mana Kabupaten Dairi akan menjadi tuan rumah.
“Saya akui, situasi saat ini memang sulit untuk mendapatkan beberapa bahan tenunan. Tetapi Pemkab Dairi terus berupa mencari solusi agar para penenun tetap berproduksi dan bisa menghasilkan uang ditengah wabah covid-19 ini,” ungkapnya. Ketua TP PKK Dairi itu menambahkan, Senin (13/4) yang lalu, melalui Sekretaris Dekranasda, Sabar Pasaribu telah menyerahkan batuan benang kepada penenun di Desa Silalahi 1 diterima koordinator penenun, Fretty Purba. (rud/ram)