25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Kades Minta Ketua DPRD Minta Maaf

LANGKAT- Terkait ungkapan Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun yang dinilai melecehkan kepala desa, sebanyak 80 Kepala Desa dari 17 Kecamatan se-Kabupaten Langkat, mendatangi Kantor Bupati menyampaikan langsung permasalahan tersebut kepada Sekdakab Langkat Surya Djahisa, Senin (20/6).

“Kami datang untuk menjelaskan kepada Bupati Langkat dan jajarannya, terkait ungkapan Ketua DPRD Langkat yang menyebut kami sebagai Kepala Dosa,” kata Sekjen DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Lang kat Kusdiantoro.

Dijelaskan para Kades, sebenarnya mereka sudah sangat kesal dengan sikap Ketua DPRD Langkat. Karena bukan sekali saja mengucapkan Kepala Desa dengan sebutan Kepala Dosa. Dalam suatu hajatan di Desa Tanjung Putus 08 Juni 2011 silam, Ketua DPRD juga menyebut hal serupa.

“Waktu itu kami tertegun saat dia bilang, Wah, saya ketemu dengan kumpulan Kepala Dosa. Tapi kami anggap sebagai candaan walaupun saat itu ada beberapa masyarakat dan istri kami,” tambah Kusdiantoro.
Lalu puncaknya, sambung dia, pada acara resmi penyerahan penghargaan kepada aparat petugas pajak, SKPD, Camat dan Kades yang berhasil melampaui target 100%. Kembali Ketua DPRD menyebut Kepala Desa dengan Kepala Dosa.
“Kami terhina atas pelecehan tersebut dan siapapun tidak boleh melecehkan lambang jabatan negara,” sebut Kusdiantoro.

Mereka berharap, Ketua DPRD mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada seluruh Kepengurusan dan anggota APDESI Langkat.

Sekda Langkat Surya Djahisa mengatakan, pada prinsipnya harapan Bupati H. Ngogesa Sitepu agar kondusifitas wilayah harus menjadi perhatian bersama serta jangan sampai muncul gejolak pihak lain yang justru ikut memperkeruh situasi.

“Kami berharap pelayanan di masyarakat jangan sampai terabaikan dan marilah kita lebih terbuka saling koreksi untuk ingat mengingatkan dalam kebajikan,” sebut Sekda
Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun ketika ditemui di ruang kerjanya, meminta semua pihak tidak sepenggal-sepenggal mengartikan kalimat yang diucapkan, melainkan harus mengartikan secara utuh agar maknanya tidak salah.

“Cobalah mengartikan secara utuh kalimat yang saya ucapkan, jangan sepenggal-sepenggal agar maknanya tidak salah,” kata Rudi
Menurut Rudi, pada saat itu sebagai wakil rakyat dirinya menghimbau para Kades, dengan mengatakan agar para kepala desa benar-benar melayani warga desanya agar tidak disebut sebagai kepala dosa.(ndi)

LANGKAT- Terkait ungkapan Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun yang dinilai melecehkan kepala desa, sebanyak 80 Kepala Desa dari 17 Kecamatan se-Kabupaten Langkat, mendatangi Kantor Bupati menyampaikan langsung permasalahan tersebut kepada Sekdakab Langkat Surya Djahisa, Senin (20/6).

“Kami datang untuk menjelaskan kepada Bupati Langkat dan jajarannya, terkait ungkapan Ketua DPRD Langkat yang menyebut kami sebagai Kepala Dosa,” kata Sekjen DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Lang kat Kusdiantoro.

Dijelaskan para Kades, sebenarnya mereka sudah sangat kesal dengan sikap Ketua DPRD Langkat. Karena bukan sekali saja mengucapkan Kepala Desa dengan sebutan Kepala Dosa. Dalam suatu hajatan di Desa Tanjung Putus 08 Juni 2011 silam, Ketua DPRD juga menyebut hal serupa.

“Waktu itu kami tertegun saat dia bilang, Wah, saya ketemu dengan kumpulan Kepala Dosa. Tapi kami anggap sebagai candaan walaupun saat itu ada beberapa masyarakat dan istri kami,” tambah Kusdiantoro.
Lalu puncaknya, sambung dia, pada acara resmi penyerahan penghargaan kepada aparat petugas pajak, SKPD, Camat dan Kades yang berhasil melampaui target 100%. Kembali Ketua DPRD menyebut Kepala Desa dengan Kepala Dosa.
“Kami terhina atas pelecehan tersebut dan siapapun tidak boleh melecehkan lambang jabatan negara,” sebut Kusdiantoro.

Mereka berharap, Ketua DPRD mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada seluruh Kepengurusan dan anggota APDESI Langkat.

Sekda Langkat Surya Djahisa mengatakan, pada prinsipnya harapan Bupati H. Ngogesa Sitepu agar kondusifitas wilayah harus menjadi perhatian bersama serta jangan sampai muncul gejolak pihak lain yang justru ikut memperkeruh situasi.

“Kami berharap pelayanan di masyarakat jangan sampai terabaikan dan marilah kita lebih terbuka saling koreksi untuk ingat mengingatkan dalam kebajikan,” sebut Sekda
Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun ketika ditemui di ruang kerjanya, meminta semua pihak tidak sepenggal-sepenggal mengartikan kalimat yang diucapkan, melainkan harus mengartikan secara utuh agar maknanya tidak salah.

“Cobalah mengartikan secara utuh kalimat yang saya ucapkan, jangan sepenggal-sepenggal agar maknanya tidak salah,” kata Rudi
Menurut Rudi, pada saat itu sebagai wakil rakyat dirinya menghimbau para Kades, dengan mengatakan agar para kepala desa benar-benar melayani warga desanya agar tidak disebut sebagai kepala dosa.(ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/