25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah, Pemkab Karo Diminta Perketat Pengawasan Prokes

KARO, SUMUTPOS.CO – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Karo terus bertambah. Untuk menghindari lonjakan korban, Pemkab Karo diminta memperketat pengawasan protokol kesehatan (prokes).

VAKSINASI: Pemkab Karo saat menggelar vaksinisasi massal di Kabanjahe. SOLIDEO/SUMUT POS.

Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Komisi C DPRD Karo, Firman Firdaus Sitepu. Menurutnya, saat ini pengawasan sangat diperlukan di tingkat permukiman warga, khususnya di Kota Kabanjahe dan Berastagi. Pasalnya, saat ini banyak penularan Covid-19 dari klaster keluarga. Sehingga, pengawasan dengan menambah petugas Satpol PP patroli di permukiman, bisa mengurangi penularan Covid-19.

“Mempertajam penegakan protokol 3M di tingkat RT/RW kelurahan dengan memperkuat aset Pemkab Karo harus dilakukan. Mulai dari level RT/RW hingga kecamatan dan kabupaten, seperti penambahan petugas Satpol PP untuk patroli di permukiman,” ungkap Firman di Kabanjahe, Jumat (18/6) lalu.

Berdasar tren kenaikan kasus yang terjadi selama sepekan terakhir, jumlah ini diperkirakan akan terus menanjak naik. Ini harus disikapi serius Pemkab Karo dan Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karo.

“Anggaran sudah ada, pergunakan semua daya, sebelum terlambat dan bertambah parah lonjakan Covid-19 di Karo, intensifkan pencegahan,” pintanya.

Anggaran refocusing yang sangat besar sekitar Rp58 miliar, harusnya digunakan sesuai peruntukannya dan tepat waktu. Dia juga mengingatkan, soal anggaran, jangan lebih banyak digunakan untuk operasional dan uang lelah, tanpa ada aksi konkret dan serius di lapangan mencegah penyebarluasan Covid-19.

Menurut Firman, para insan jurnalis sebagai garda depan perubahan perilaku masyarakat guna mencegah penularan Covid-19, harus ikut dilibatkan.

“Pemkab Karo dan Satgas Penanganan Covid-19 diminta berkolaborasi serta bersinergi dengan komunitas wartawan daerah ini, dalam rangka memperkuat keterlibatan semua unsur guna memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui sosialisasi adaptasi kebiasaan baru (AKB),” harapnya.

“Masyarakat Karo belum semua mendapat vaksinasi Covid-19, maka upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru seperti ini, harus terus menerus dilakukan,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Karo selama sepekan terakhir terus mengalami lonjakan tajam, yang menyebabkan tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) menembus 81 persen. Tercatat selama rentang waktu 8-14 Juni 2021, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Karo bertambah sebanyak 53. Data yang dihimpun dari Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jambur Pemkab Karo, Jalan Veteran Kabanjahe, kasus Covid-19 tercatat sebanyak 905 kasus.

Dari jumlah tersebut, pasien aktif Covid-19 sebanyak 107 orang. Sementara untuk pasien sembuh tercatat sebanyak 717 orang, dan meninggal dunia sebanyak 81 orang. Sementara data per Jumat (18/6) sekira pukul 19.00 WIB, terkonfirmasi positif ada 928 orang, aktif/isolasi ada 105 orang, dan meninggal dunia sebanyak 84 orang, serta sembuh 739 orang. (deo/saz)

KARO, SUMUTPOS.CO – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Karo terus bertambah. Untuk menghindari lonjakan korban, Pemkab Karo diminta memperketat pengawasan protokol kesehatan (prokes).

VAKSINASI: Pemkab Karo saat menggelar vaksinisasi massal di Kabanjahe. SOLIDEO/SUMUT POS.

Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Komisi C DPRD Karo, Firman Firdaus Sitepu. Menurutnya, saat ini pengawasan sangat diperlukan di tingkat permukiman warga, khususnya di Kota Kabanjahe dan Berastagi. Pasalnya, saat ini banyak penularan Covid-19 dari klaster keluarga. Sehingga, pengawasan dengan menambah petugas Satpol PP patroli di permukiman, bisa mengurangi penularan Covid-19.

“Mempertajam penegakan protokol 3M di tingkat RT/RW kelurahan dengan memperkuat aset Pemkab Karo harus dilakukan. Mulai dari level RT/RW hingga kecamatan dan kabupaten, seperti penambahan petugas Satpol PP untuk patroli di permukiman,” ungkap Firman di Kabanjahe, Jumat (18/6) lalu.

Berdasar tren kenaikan kasus yang terjadi selama sepekan terakhir, jumlah ini diperkirakan akan terus menanjak naik. Ini harus disikapi serius Pemkab Karo dan Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karo.

“Anggaran sudah ada, pergunakan semua daya, sebelum terlambat dan bertambah parah lonjakan Covid-19 di Karo, intensifkan pencegahan,” pintanya.

Anggaran refocusing yang sangat besar sekitar Rp58 miliar, harusnya digunakan sesuai peruntukannya dan tepat waktu. Dia juga mengingatkan, soal anggaran, jangan lebih banyak digunakan untuk operasional dan uang lelah, tanpa ada aksi konkret dan serius di lapangan mencegah penyebarluasan Covid-19.

Menurut Firman, para insan jurnalis sebagai garda depan perubahan perilaku masyarakat guna mencegah penularan Covid-19, harus ikut dilibatkan.

“Pemkab Karo dan Satgas Penanganan Covid-19 diminta berkolaborasi serta bersinergi dengan komunitas wartawan daerah ini, dalam rangka memperkuat keterlibatan semua unsur guna memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui sosialisasi adaptasi kebiasaan baru (AKB),” harapnya.

“Masyarakat Karo belum semua mendapat vaksinasi Covid-19, maka upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru seperti ini, harus terus menerus dilakukan,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Karo selama sepekan terakhir terus mengalami lonjakan tajam, yang menyebabkan tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) menembus 81 persen. Tercatat selama rentang waktu 8-14 Juni 2021, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Karo bertambah sebanyak 53. Data yang dihimpun dari Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jambur Pemkab Karo, Jalan Veteran Kabanjahe, kasus Covid-19 tercatat sebanyak 905 kasus.

Dari jumlah tersebut, pasien aktif Covid-19 sebanyak 107 orang. Sementara untuk pasien sembuh tercatat sebanyak 717 orang, dan meninggal dunia sebanyak 81 orang. Sementara data per Jumat (18/6) sekira pukul 19.00 WIB, terkonfirmasi positif ada 928 orang, aktif/isolasi ada 105 orang, dan meninggal dunia sebanyak 84 orang, serta sembuh 739 orang. (deo/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/