26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Warga Tebingtinggi Serbu Pasar Tradisional Jelang Awal Puasa

Harga Daging Melambung, Cukup Beli Telur Ayam untuk Santapan Sahur

MASYARAKAT yang ingin merayakan datangnya bulan suci Ramadan memadati pasar tradisional di Tebingtinggi. Mereka berbelanja untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan. Seperti pasar tradisional Gambir, Pasar Inpres,Pasar Sakti dan Senangin dipadati, Jumat sore (20/7).

Amatan koran ini, para pembeli umumnya wanita itu kebanyakan memadati pedagang ayam potong boiler, daging sapi, cabai, kentang, tomat dan sayuran lainnya. Sepertinya mereka mengeluhkan harga daging sapi, kambing dan ayam potong bolier yang melambung tinggi. “Semuanya jadi naik, selang satu hari daging sapi naik menjadi Rp15.000 per-kilogram (kg), kemarin daging masih harga Rp80 ribu, sore ini harganya menjadi Rp95 ribu per-kg hingga Rp100 ribu,” kata Salmah (45) warga Imam Bonjol, Kota Tebingtinggi kepada Sumut Pos.

Menurutnya, naiknya harga kebutuhan makanan itu membuat pusing kaum ibu-ibu. Bahkan bukan itu saja yang naik. Daging kambing yang sebelumnya Rp50 ribu per-kg kini menjadi Rp70 per-kg. Begitu juga dengan ayam potong boiler sebelumnya Rp20 per-kg kini Rp24 per-kg.

“Pusing kami, semuanya jadi naik. Cuma sehari saja kenaikan menjadi 30 persen. Karena ini awal Ramadan terpaksa kami beli juga pak,” ungkap.

Lain hal dengan Tuminah (50). Dia mengaku harus pandai-pandai membagi uang belanja menghadapi kenaikan semua harga kebutuhan pokok jelang Ramadan. Tuminah juga mengaku tidak sanggup membeli daging dengan kenaikan cukup tinggi, dia terpaksa membeli kebutuhan makan sahur dengan beberapa butir telur ayam.

“Rencana membeli daging terpaksa dibatalkan, kemampuan keuangan hanya untuk membeli telur ayam, tempe, tahu dan cabai sebagai rasa pedas dan untungnya harga sayuran tidak begitu melambung harganya,” kata Tuminah.
Pedagang daging yang mangkal di Pasar Tradisional Gambir, Adlan mengaku terpaksa menaikan harga daging karena pasokan menipis sementara permintaan komsumsi warga tinggi. Memang sejak pagi tadi, kata Adlan pasokan daging dari agen mulai dikurangi karena banyaknya pesanan pedagang yang lain. “Kemungkinan  besok,Sabtu (21/7) harga daging akan kembali normal,” terangnya. (mag-3)

Harga Daging Melambung, Cukup Beli Telur Ayam untuk Santapan Sahur

MASYARAKAT yang ingin merayakan datangnya bulan suci Ramadan memadati pasar tradisional di Tebingtinggi. Mereka berbelanja untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan. Seperti pasar tradisional Gambir, Pasar Inpres,Pasar Sakti dan Senangin dipadati, Jumat sore (20/7).

Amatan koran ini, para pembeli umumnya wanita itu kebanyakan memadati pedagang ayam potong boiler, daging sapi, cabai, kentang, tomat dan sayuran lainnya. Sepertinya mereka mengeluhkan harga daging sapi, kambing dan ayam potong bolier yang melambung tinggi. “Semuanya jadi naik, selang satu hari daging sapi naik menjadi Rp15.000 per-kilogram (kg), kemarin daging masih harga Rp80 ribu, sore ini harganya menjadi Rp95 ribu per-kg hingga Rp100 ribu,” kata Salmah (45) warga Imam Bonjol, Kota Tebingtinggi kepada Sumut Pos.

Menurutnya, naiknya harga kebutuhan makanan itu membuat pusing kaum ibu-ibu. Bahkan bukan itu saja yang naik. Daging kambing yang sebelumnya Rp50 ribu per-kg kini menjadi Rp70 per-kg. Begitu juga dengan ayam potong boiler sebelumnya Rp20 per-kg kini Rp24 per-kg.

“Pusing kami, semuanya jadi naik. Cuma sehari saja kenaikan menjadi 30 persen. Karena ini awal Ramadan terpaksa kami beli juga pak,” ungkap.

Lain hal dengan Tuminah (50). Dia mengaku harus pandai-pandai membagi uang belanja menghadapi kenaikan semua harga kebutuhan pokok jelang Ramadan. Tuminah juga mengaku tidak sanggup membeli daging dengan kenaikan cukup tinggi, dia terpaksa membeli kebutuhan makan sahur dengan beberapa butir telur ayam.

“Rencana membeli daging terpaksa dibatalkan, kemampuan keuangan hanya untuk membeli telur ayam, tempe, tahu dan cabai sebagai rasa pedas dan untungnya harga sayuran tidak begitu melambung harganya,” kata Tuminah.
Pedagang daging yang mangkal di Pasar Tradisional Gambir, Adlan mengaku terpaksa menaikan harga daging karena pasokan menipis sementara permintaan komsumsi warga tinggi. Memang sejak pagi tadi, kata Adlan pasokan daging dari agen mulai dikurangi karena banyaknya pesanan pedagang yang lain. “Kemungkinan  besok,Sabtu (21/7) harga daging akan kembali normal,” terangnya. (mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/