BINJAI- Alih-alih membenahi dunia pendidikan dengan memutasi 108 Kepala Sekolah, dilakukan Wali Kota Binjai HM Idham, malah berbuntut pertikaian sesama kepala sekolah.
Hal ini dibuktikan dengan saling bertahannya Kepsek memperebutkan kursi kepala sekolah di SDN 024761, Jalan MT Haryono, Kecamatan Binjai Utara, Selasa (20/9).
Menurut Ermiati, Kepsek yang lama, kepada Sumut Pos mengaku, Senin (19/9) lalu, ia tidak dapat melanjutkan upacara bendera setelah kedatangan Kepsek yang baru.
“Saya datang lebih dulu, terus saya suruh para murid untuk menyusun barisan melaksanakan upacara bendera. Belakangan, Kepsek yang baru datang, dan menyuruh bubar dari barisan,” ungkap Ermiati.
Lebih jauh dikatakan Ermiati, sebelum Kepsek baru menyuruh membubarkan murid, dia sudah mendapat perintah dari Dinas Pendidikan menjadi Kepsek di SD tersebut.
Bukan hanya itu, sambungnya, karena tidak ada penjaga sekolah, dialah yang membawa kunci sekolah untuk membuka dan menutup sekolah setiap hari.
“Tapi, begitu saya mau membuka pintu sekolah, gemboknya sudah berganti semua, entah siapa yang mengganti gembok itu,” kesal Ermiati.
Meski kesal dengan tingkah Kepsek baru, namun Ermiati berharap, persoalan ini tidak terus berlanjut. Sebab, ia bingung untuk mengambil keputusan terkait persoalan ini.
“Mau saya buat program membenahi sekolah, ada Kepsek yang baru. Jadi, bagaimana pendidikan ini bisa baik. Saya bertahan di SD ini karena belum ada serah terima, dan saya juga tidak tahu kalau saya dimutasi,” ucap Ermiati bernada tinggi.
Sementara itu, Kepsek baru Amnah Herlina, yang juga berada di SD tersebut, kepada Sumut Pos mengatakan, ia datang ke SD itu atas dasar perintah Dinas.
“Saya ada SK dari Wali Kota, makanya saya masuk ke SD ini. Kalau masalah gembok sekolah itu, memang saya ganti dan gembok lama ada di ruang kelas. Gembok itu diganti karna saya juga ingin masuk kantor. Sebab saya juga ada wewenang di SD ini berdasarkan SK Wali Kota,” tutur Herlina.
Disinggung mengenai permintaan Kepsek lama agar diadakan serah terima jabatan (Sartijab) disertai sumpah tidak menggunakan uang menjadi Kepsek, Herlina hanya menyerahkan semua itu kepada Dinas.
“Saya gak tahu soal itu, dan semua itu saya serahkan saja sama Dinas,” tolak Erlina. (dan)