28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Tren Penyebaran Covid-19 di Sumut Stabil, Positif Tambah 79 Orang, Sembuh 71 Orang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tren penambahan angka kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumut masih stabil. Hingga Jumat (20/11) sore, penambahan positif virus corona masih di bawah angka 100.

“Angka positif Covid-19 bertambah 79 orang. Dengan penambahan tersebut saat ini akumulasinya menjadi 14.755 orang,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah.

Lanjut Aris, penambahan terbanyak diperoleh dari Medan 26 orang dan Deliserdang 18 orang. “Kemudian, Langkat (8 orang), Sergai (8 orang), Simalungun (4 orang), Binjai (2 orang), Pakpak Bharat (2 orang), Labura (2 orang), Labusel (2 orang), Tebing Tinggi (1 orang), Karo (1 orang), Asahan (1 orang), Toba (1 orang), Humbahas (1 orang), luar Sumut (1 orang), dan info domisili belum jelas (1 orang),” sambung dia.

Aris menyebutkan, untuk angka kesembuhan Covid-19, bertambah 71 orang. Kini, akumulasinya menjadi 12.142 orang. “Angka kesembuhan disumbang paling banyak dari Gunungsitoli 49 orang. Kemudian, disusul Batubara (11 orang), Sergai (4 orang), Medan (3 orang), Binjai (2 orang), Deli Serdang (1 orang), dan Asahan (1 orang),” sebutnya.

Ia mengatakan, penambahan juga terjadi dengan angka kematian disebabkan Virus Corona. Namun, penambahan kasus baru kematian ini hanya 1 orang yang berasal dari Medan. Sedangkan kasus suspek tetap alias tidak bertambah, jumlah sementara ini 624 orang. “Untuk jumlah spesimen yang dilakukan uji swab 176.786 sampel,” paparnya.

Lebih lanjut Aris menyampaikan, kembali diingatkan kepada masyarakat Sumut untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal ini tak lain untuk memutus rantai penularan virus corona karena pandemi di Sumut belum berakhir.

“Perilaku 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan, harus menjadi bagian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Selain itu, olahraga secara teratur, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi dan konsumsi vitamin juga tetap konsisten dilakukan,” imbuhnya.

Jangan Menutup Diri Jika Terpapar Covid-19

Pemko Medan melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Medan, tak bosan-bosannya mengimbau masyarakat untuk tetap displin menjalankan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, menjaga jarak (social distancing) dan memakai masker. Tak cuma itu, Satgas juga menyarankan agar masyarakat tetap rutin menyemprotkan disinfektan di dalam ruangan, karena hal ini dianggap sebagai cara ampuh untuk penanganan Covid-19.

“Pakai masker jika beraktivitas di luar rumah, cuci tangan pakai sabun atau handsanitizer dengan air mengalir dan menjaga jarak serta menghindari keramaian atau kerumunan massa. Lalu kita imbau juga untuk rutin menyemprotkan disinfektan,” kata Kadis Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K), Albon Sidauruk yang juga penyintas Covid-19 dalam jumpa pers di Posko Satgas Covid-19, Jalan Rotan Proyek Pasar Petisah, Medan Petisah, Jumat (20/11).

Menurut Albon, penyemprotan disinfektan akan lebih ampuh jika dilakukan di dalam ruangan, baik di dalam rumah terkhusus kamar tidur yang dilengkapi dengan alat pendingin ruangan (AC) maupun ruangan perkantoran yang memiliki AC hidup lebih dari  12 jam. “Jadi, ada persepsi yang salah di masyarakat. Penyemprotan disinfektan tidak efektif jika dilakukan di luar ruangan, semisal di luar rumah, di jalan-jalan umum dan tempat terbuka lainnya. Hal ini dikarenakan panas matahari secara tidak langsung akan mematikan virus tersebut,” sebutnya.

Dikatakannya, dari hasil penelitian yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan pakar medis, virus ini hanya bisa bertahan hidup di udara dingin dengan suhu 20 derjat Celcius, sementara di luar ruangan semisal di luar rumah dengan suhu matahari mencapai 30-an derjat Celcius, virus sulit untuk bertahan. “Jadi virus itu tidak bisa bertahan hidup pada suhu yang panas. Oleh karena itu masyarakat lebih dianjurkan untuk berolahraga di ruang terbuka (outdoor) atau berjemur di panas matahari pagi,” ungkapnya.

Hal ini juga yang menjadi alasan Dinas P2K tidak lagi melakukan penyemprotan disinfektan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran ke pemukiman penduduk di Kota Medan. Mantan Camat Medan Baru ini juga mengimbau masyarakat untuk tidak menutup diri jika terpapar Covid-19. “Jangan takut datang ke Puskesmas untuk berobat, apabila terindikasi terpapar Covid-19,” ujarnya.

Dia pun menceritakan pengalamannya saat terpapar Covid-19, Menurutnya, dia mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal dari Puskesmas. Demikian pula dengan anggota keluarga lainnya, serta tetangganya yang juga mendapatkan pantauan penuh dari Puskesmas saat melakukan isolasi mandiri.

“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak menutup-nutupi, apalagi menutup diri atau menyembunyikan apabila diri atau keluarga kita terpapar Covid-19. Segeralah berobat ke Puskesmas. Saat ini pelayanan Puskesmas sudah lebih maksimal dan ketersediaan obat di Pusat Kesehatan Masyarakat tersebut sudah dijamin Pemko Medan,” pungkasnya. (ris/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tren penambahan angka kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumut masih stabil. Hingga Jumat (20/11) sore, penambahan positif virus corona masih di bawah angka 100.

“Angka positif Covid-19 bertambah 79 orang. Dengan penambahan tersebut saat ini akumulasinya menjadi 14.755 orang,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah.

Lanjut Aris, penambahan terbanyak diperoleh dari Medan 26 orang dan Deliserdang 18 orang. “Kemudian, Langkat (8 orang), Sergai (8 orang), Simalungun (4 orang), Binjai (2 orang), Pakpak Bharat (2 orang), Labura (2 orang), Labusel (2 orang), Tebing Tinggi (1 orang), Karo (1 orang), Asahan (1 orang), Toba (1 orang), Humbahas (1 orang), luar Sumut (1 orang), dan info domisili belum jelas (1 orang),” sambung dia.

Aris menyebutkan, untuk angka kesembuhan Covid-19, bertambah 71 orang. Kini, akumulasinya menjadi 12.142 orang. “Angka kesembuhan disumbang paling banyak dari Gunungsitoli 49 orang. Kemudian, disusul Batubara (11 orang), Sergai (4 orang), Medan (3 orang), Binjai (2 orang), Deli Serdang (1 orang), dan Asahan (1 orang),” sebutnya.

Ia mengatakan, penambahan juga terjadi dengan angka kematian disebabkan Virus Corona. Namun, penambahan kasus baru kematian ini hanya 1 orang yang berasal dari Medan. Sedangkan kasus suspek tetap alias tidak bertambah, jumlah sementara ini 624 orang. “Untuk jumlah spesimen yang dilakukan uji swab 176.786 sampel,” paparnya.

Lebih lanjut Aris menyampaikan, kembali diingatkan kepada masyarakat Sumut untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal ini tak lain untuk memutus rantai penularan virus corona karena pandemi di Sumut belum berakhir.

“Perilaku 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan, harus menjadi bagian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Selain itu, olahraga secara teratur, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi dan konsumsi vitamin juga tetap konsisten dilakukan,” imbuhnya.

Jangan Menutup Diri Jika Terpapar Covid-19

Pemko Medan melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Medan, tak bosan-bosannya mengimbau masyarakat untuk tetap displin menjalankan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, menjaga jarak (social distancing) dan memakai masker. Tak cuma itu, Satgas juga menyarankan agar masyarakat tetap rutin menyemprotkan disinfektan di dalam ruangan, karena hal ini dianggap sebagai cara ampuh untuk penanganan Covid-19.

“Pakai masker jika beraktivitas di luar rumah, cuci tangan pakai sabun atau handsanitizer dengan air mengalir dan menjaga jarak serta menghindari keramaian atau kerumunan massa. Lalu kita imbau juga untuk rutin menyemprotkan disinfektan,” kata Kadis Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K), Albon Sidauruk yang juga penyintas Covid-19 dalam jumpa pers di Posko Satgas Covid-19, Jalan Rotan Proyek Pasar Petisah, Medan Petisah, Jumat (20/11).

Menurut Albon, penyemprotan disinfektan akan lebih ampuh jika dilakukan di dalam ruangan, baik di dalam rumah terkhusus kamar tidur yang dilengkapi dengan alat pendingin ruangan (AC) maupun ruangan perkantoran yang memiliki AC hidup lebih dari  12 jam. “Jadi, ada persepsi yang salah di masyarakat. Penyemprotan disinfektan tidak efektif jika dilakukan di luar ruangan, semisal di luar rumah, di jalan-jalan umum dan tempat terbuka lainnya. Hal ini dikarenakan panas matahari secara tidak langsung akan mematikan virus tersebut,” sebutnya.

Dikatakannya, dari hasil penelitian yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan pakar medis, virus ini hanya bisa bertahan hidup di udara dingin dengan suhu 20 derjat Celcius, sementara di luar ruangan semisal di luar rumah dengan suhu matahari mencapai 30-an derjat Celcius, virus sulit untuk bertahan. “Jadi virus itu tidak bisa bertahan hidup pada suhu yang panas. Oleh karena itu masyarakat lebih dianjurkan untuk berolahraga di ruang terbuka (outdoor) atau berjemur di panas matahari pagi,” ungkapnya.

Hal ini juga yang menjadi alasan Dinas P2K tidak lagi melakukan penyemprotan disinfektan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran ke pemukiman penduduk di Kota Medan. Mantan Camat Medan Baru ini juga mengimbau masyarakat untuk tidak menutup diri jika terpapar Covid-19. “Jangan takut datang ke Puskesmas untuk berobat, apabila terindikasi terpapar Covid-19,” ujarnya.

Dia pun menceritakan pengalamannya saat terpapar Covid-19, Menurutnya, dia mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal dari Puskesmas. Demikian pula dengan anggota keluarga lainnya, serta tetangganya yang juga mendapatkan pantauan penuh dari Puskesmas saat melakukan isolasi mandiri.

“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak menutup-nutupi, apalagi menutup diri atau menyembunyikan apabila diri atau keluarga kita terpapar Covid-19. Segeralah berobat ke Puskesmas. Saat ini pelayanan Puskesmas sudah lebih maksimal dan ketersediaan obat di Pusat Kesehatan Masyarakat tersebut sudah dijamin Pemko Medan,” pungkasnya. (ris/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/