28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Umar Zunaidi Ajak IBI Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebing tinggi Umar Zunaidi Hasibuan hadiri kegiatan Musyawarah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Tebing tinggi IX di Gedung Balai Kartini, Jalan Gunung Louser, Kota Tebing tinggi, Sabtu (19/12).

BERSAMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Ketua IBI Tebingtinggi Ramahyuni Lubis pada kegiatan Musda IBI.
BERSAMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Ketua IBI Tebingtinggi Ramahyuni Lubis pada kegiatan Musda IBI.

Tampak hadir Ketua IBI Provsu, Kadis Kesehatan Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia, pengurus IBI Kota Tebingtinggi beserta para Bidan se Kota Tebingtinggi.

Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, menjadi ketua IBI ini adalah menjadi yang bermarwah dan bermartabat. Ini terbukti dengan jumlah calon ketua sampai 8 orang. Menurutnya, menjadi Ketua IBI yang bergaji, tapi mau berpartisipasi untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

“Saya berharap pemilihan ini bukan menjadi awal dan akhir dan pangkal keretakan dari pada Bidan di Kota Tebingtinggi.

“Gara-gara tidak terpilih atau ada yang sudah menjadi tim sukses, jangan sampai ada money politik, kalau itu terjadi hancur kita, oleh karena itu biarkan mengalir,” kata Umar.

Wali Kota Tebingtinggi, mengingatkan para bidan yang ada di Kota Tebingtingi, bahwa angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi yang masih cukup tinggi.

“Kita belum bisa menekannya menjadi sebuah keberhasilan dalam program pemberdayaan kehidupan masyarakat kita,”katanya.

Umar Zunaidi juga mengingatkan tantangan usia dini perkawinan anak-anak. “Apalagi dalam pandemi Covid-19 ini, hal ini tantangan bagi kita. Dari anak yang belum cukup umur, masih terlalu muda menikah, kemungkinan akan menghasilkan keturunan yang juga masih dalam keadaan kurang baik bibitnya,” ujarnya.

Kemudian lanjut Umar Zunaidi Hasibuan, anak stunting (gizi buruk) di Kota Tebingtinggi sebanyak 165 orang. Anak stunting itu lahir dari ibu yang tidak mengurus anaknya dari kandungan.

“Ini tolong menjadi perhatian para bidan. Untuk itu perlu kita memberikan penjelasan dan pengertian kepada ibu-ibu hamil pada waktu kontrol,” beber Umar.

Umar mengucapkan terima kasih bahwa selama ini IBI Tebingtinggi selama ini menjadi mitra yang cukup baik bagi pemerintah kota.

“Terimakasih atas kepengurusan IBI yang telah memberikan kontribusi dan bekerja dengan ikhlas untuk kemajuan IBI Kota Tebingtinggi,”tandasnya.

Sementara itu, Ketua IBI Kota Tebingtinggi Rahmayani Lubis dalam sambutannya melaporkan, Musyawarah Pengurus Cabang IBI Kota Tebingtinggi sesuai dengan AD/ART organisasi. Kami berharap dukungan stake holder Kota Tebingtinggi dimana nantinya bidan berperan aktif dalam mensukseskan program pembangunan khususnya dibidang kesehatan. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebing tinggi Umar Zunaidi Hasibuan hadiri kegiatan Musyawarah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Tebing tinggi IX di Gedung Balai Kartini, Jalan Gunung Louser, Kota Tebing tinggi, Sabtu (19/12).

BERSAMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Ketua IBI Tebingtinggi Ramahyuni Lubis pada kegiatan Musda IBI.
BERSAMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Ketua IBI Tebingtinggi Ramahyuni Lubis pada kegiatan Musda IBI.

Tampak hadir Ketua IBI Provsu, Kadis Kesehatan Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia, pengurus IBI Kota Tebingtinggi beserta para Bidan se Kota Tebingtinggi.

Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, menjadi ketua IBI ini adalah menjadi yang bermarwah dan bermartabat. Ini terbukti dengan jumlah calon ketua sampai 8 orang. Menurutnya, menjadi Ketua IBI yang bergaji, tapi mau berpartisipasi untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

“Saya berharap pemilihan ini bukan menjadi awal dan akhir dan pangkal keretakan dari pada Bidan di Kota Tebingtinggi.

“Gara-gara tidak terpilih atau ada yang sudah menjadi tim sukses, jangan sampai ada money politik, kalau itu terjadi hancur kita, oleh karena itu biarkan mengalir,” kata Umar.

Wali Kota Tebingtinggi, mengingatkan para bidan yang ada di Kota Tebingtingi, bahwa angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi yang masih cukup tinggi.

“Kita belum bisa menekannya menjadi sebuah keberhasilan dalam program pemberdayaan kehidupan masyarakat kita,”katanya.

Umar Zunaidi juga mengingatkan tantangan usia dini perkawinan anak-anak. “Apalagi dalam pandemi Covid-19 ini, hal ini tantangan bagi kita. Dari anak yang belum cukup umur, masih terlalu muda menikah, kemungkinan akan menghasilkan keturunan yang juga masih dalam keadaan kurang baik bibitnya,” ujarnya.

Kemudian lanjut Umar Zunaidi Hasibuan, anak stunting (gizi buruk) di Kota Tebingtinggi sebanyak 165 orang. Anak stunting itu lahir dari ibu yang tidak mengurus anaknya dari kandungan.

“Ini tolong menjadi perhatian para bidan. Untuk itu perlu kita memberikan penjelasan dan pengertian kepada ibu-ibu hamil pada waktu kontrol,” beber Umar.

Umar mengucapkan terima kasih bahwa selama ini IBI Tebingtinggi selama ini menjadi mitra yang cukup baik bagi pemerintah kota.

“Terimakasih atas kepengurusan IBI yang telah memberikan kontribusi dan bekerja dengan ikhlas untuk kemajuan IBI Kota Tebingtinggi,”tandasnya.

Sementara itu, Ketua IBI Kota Tebingtinggi Rahmayani Lubis dalam sambutannya melaporkan, Musyawarah Pengurus Cabang IBI Kota Tebingtinggi sesuai dengan AD/ART organisasi. Kami berharap dukungan stake holder Kota Tebingtinggi dimana nantinya bidan berperan aktif dalam mensukseskan program pembangunan khususnya dibidang kesehatan. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/