34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Simalungun dan Madina Dilanda Banjir Bandang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Mandailing Natal dan Simalungun dilanda banjir bandang karena diguyur hujan sejak Rabu (20/12/2023) sore hingga malam hari.

Banjir bandang terjadi di Kabupaten Simalungun, tepatnya di Huta Sirungkungon, Nagori Purba Pasir, Kecamatan Haranggaol Horison. Sedangkan, bencana alam serupa juga terjadi di dua desa, desa pertama di Desa Purbajulu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi. Kedua, Desa Purbabaru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailingnatal, Mukhsin Nasution, mengungkapkan untuk banjir bandang di Kabupaten Madina tidak menimbulkan korban jiwa.

“Banjir bandang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu di sini sedang hujan dengan intensitas yang sangat lebat,” ucap Mukhsin kepada wartawan, di Medan, Kamis (21/12/2023).

Mukhsin mengungkapkan bahwa, banjir bandang pertama diterima laporannya dari masyarakat, di Desa Purbajulu, karena meluapnya Sungai Aek Milas, hulu Aek (sungai) Singolot yang menerjang Desa Purbabaru.

Untuk tidak terjadi korban jiwa, Mukhsin mengatakan pihaknya bersama pihak kecamatan setempat melakukan evakuasi sebanyak 18 keluarga, ketempat yang lebih aman pada malam itu.

“Kita sudah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir. Ada 18 keluarga yang mengungsi,” jelas Mukhsin.

Selanjutnya, selang sekitar 30 menit, air banjir bandang dari Purbajulu, turun ke arah Purbabaru. Dan membanjiri Pondok Pesantren Musthafawiyah dan merusak dua rumah warga.

Banjir bandang yang terjadi di Purbabaru memakan korban luka. Satu orang santri berusia 19 tahun mengalami luka-luka karena sempat terjebak di dalam pondoknya saat air naik.

“Kami sudah melakukan evakuasi terhadap korban. Saat ini sudah mendapat perawatan. Sementara untuk santri yang lain kita ungsikan ke dalam pesantren. Kami juga sudah mengimbau agar santri sementara tidak berada di dekat sungai,” kata Mukhsin.

Mukhsin mengungkapkan bahwa banjir ini, adalah kali pertama banjir bandang menerjang kawasan Purbajulu dan Purbabaru. Paling tidak, dalam satu dekade terakhir, kawasan itu aman dari bencana banjir.

“Saat ini kondisi sudah surut,” ucapnya.

Selain bencana banjir, Madina juga mendapat bencana longsor. Material longsor menutup jalan lintas Panyabungan-Natal di kawasan Kelurahan Tanobato.

“Akibat kejadian tersebut, jalan lintas Panyabungan-Natal tidak bisa dilalui kendaraan,” tandas Mukhsin.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Simalungun, Resman Saragih menjelaskan banjir bandang ini, karena jebolnya tanggul warga di Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba. Alhasil air membawa material tanah dan batu ke lereng bukit.

“Iya, akibat dari jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan terjadinya banjir bandang di Binanga Bolon, Nagori Purba Pasir, Kecamatan Haranggaol,” jelas Resman, kemarin.

Resman mengatakan bahwa bencana alam ini, tidak menimbulkan korban. Tapi, memutuskan jaringan listrik di rumah warga. Sehingga terjadi pemadaman listrik.

“Korban jiwa nihil. Kerugian material yakni arus listrik dan jalan dari Haranggaol menuju Tigaras putus total akibat banjir bandang tersebut, dan dua unit rumah warga atas nama Joel Haloho dan Ramatio Sitio hanyut ke Danau Toba,” jelas Resman.

Selain menghanyutkan rumah, air juga merusak dan membawa nisan kuburan dari warga yang kebetulan ada di sana.

“Kita sudah standby-kan personel dan mobil Damkar di lokasi kejadian, menurunkan tim ke lokasi untuk membuat pengkajian atas kerusakan terjadi,” kata Resman.

BPBD Kabupaten Simalungun, lanjut Resman, juga berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait seperti Dinas PUPR Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah yang lebih komprehensif.

Sedikitnya 28 Kepala Keluarga atau KK yang ada di lokasi sekitar sudah diarahkan untuk tinggal ke kediaman keluarga yang ada di daerah lainnya.

“Kita juga sudah laporkan ini ke Pusdalops BPBD Provinsi Sumatera Utara dan BNPB di Jakarta,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Simalungun, AKBP Ronald C Sipayung, telah menurunkan personel sebanyak 25 orang untuk evakuasi warga. Dirinya mengimbau warga agar lebih waspada.

“Sebanyak 25 personel telah diturunkan dan standby di lokasi. Untuk mengevakuasi warga. Saya mengimbau warga agar lebih waspada,” pungkas Ronald.(gus/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Mandailing Natal dan Simalungun dilanda banjir bandang karena diguyur hujan sejak Rabu (20/12/2023) sore hingga malam hari.

Banjir bandang terjadi di Kabupaten Simalungun, tepatnya di Huta Sirungkungon, Nagori Purba Pasir, Kecamatan Haranggaol Horison. Sedangkan, bencana alam serupa juga terjadi di dua desa, desa pertama di Desa Purbajulu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi. Kedua, Desa Purbabaru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailingnatal, Mukhsin Nasution, mengungkapkan untuk banjir bandang di Kabupaten Madina tidak menimbulkan korban jiwa.

“Banjir bandang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu di sini sedang hujan dengan intensitas yang sangat lebat,” ucap Mukhsin kepada wartawan, di Medan, Kamis (21/12/2023).

Mukhsin mengungkapkan bahwa, banjir bandang pertama diterima laporannya dari masyarakat, di Desa Purbajulu, karena meluapnya Sungai Aek Milas, hulu Aek (sungai) Singolot yang menerjang Desa Purbabaru.

Untuk tidak terjadi korban jiwa, Mukhsin mengatakan pihaknya bersama pihak kecamatan setempat melakukan evakuasi sebanyak 18 keluarga, ketempat yang lebih aman pada malam itu.

“Kita sudah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir. Ada 18 keluarga yang mengungsi,” jelas Mukhsin.

Selanjutnya, selang sekitar 30 menit, air banjir bandang dari Purbajulu, turun ke arah Purbabaru. Dan membanjiri Pondok Pesantren Musthafawiyah dan merusak dua rumah warga.

Banjir bandang yang terjadi di Purbabaru memakan korban luka. Satu orang santri berusia 19 tahun mengalami luka-luka karena sempat terjebak di dalam pondoknya saat air naik.

“Kami sudah melakukan evakuasi terhadap korban. Saat ini sudah mendapat perawatan. Sementara untuk santri yang lain kita ungsikan ke dalam pesantren. Kami juga sudah mengimbau agar santri sementara tidak berada di dekat sungai,” kata Mukhsin.

Mukhsin mengungkapkan bahwa banjir ini, adalah kali pertama banjir bandang menerjang kawasan Purbajulu dan Purbabaru. Paling tidak, dalam satu dekade terakhir, kawasan itu aman dari bencana banjir.

“Saat ini kondisi sudah surut,” ucapnya.

Selain bencana banjir, Madina juga mendapat bencana longsor. Material longsor menutup jalan lintas Panyabungan-Natal di kawasan Kelurahan Tanobato.

“Akibat kejadian tersebut, jalan lintas Panyabungan-Natal tidak bisa dilalui kendaraan,” tandas Mukhsin.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Simalungun, Resman Saragih menjelaskan banjir bandang ini, karena jebolnya tanggul warga di Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba. Alhasil air membawa material tanah dan batu ke lereng bukit.

“Iya, akibat dari jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan terjadinya banjir bandang di Binanga Bolon, Nagori Purba Pasir, Kecamatan Haranggaol,” jelas Resman, kemarin.

Resman mengatakan bahwa bencana alam ini, tidak menimbulkan korban. Tapi, memutuskan jaringan listrik di rumah warga. Sehingga terjadi pemadaman listrik.

“Korban jiwa nihil. Kerugian material yakni arus listrik dan jalan dari Haranggaol menuju Tigaras putus total akibat banjir bandang tersebut, dan dua unit rumah warga atas nama Joel Haloho dan Ramatio Sitio hanyut ke Danau Toba,” jelas Resman.

Selain menghanyutkan rumah, air juga merusak dan membawa nisan kuburan dari warga yang kebetulan ada di sana.

“Kita sudah standby-kan personel dan mobil Damkar di lokasi kejadian, menurunkan tim ke lokasi untuk membuat pengkajian atas kerusakan terjadi,” kata Resman.

BPBD Kabupaten Simalungun, lanjut Resman, juga berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait seperti Dinas PUPR Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah yang lebih komprehensif.

Sedikitnya 28 Kepala Keluarga atau KK yang ada di lokasi sekitar sudah diarahkan untuk tinggal ke kediaman keluarga yang ada di daerah lainnya.

“Kita juga sudah laporkan ini ke Pusdalops BPBD Provinsi Sumatera Utara dan BNPB di Jakarta,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Simalungun, AKBP Ronald C Sipayung, telah menurunkan personel sebanyak 25 orang untuk evakuasi warga. Dirinya mengimbau warga agar lebih waspada.

“Sebanyak 25 personel telah diturunkan dan standby di lokasi. Untuk mengevakuasi warga. Saya mengimbau warga agar lebih waspada,” pungkas Ronald.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/