28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Fasilitas Umum Rantauprapat Kebanjiran

LABUHANBATU-Sejumlah fasilitas umum di sekitar ruang terbuka Hijau (RTH) Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu digenangi air sejak beberapa waktu lalu. Kondisi tersebut dimanfaatkan anak-anak untuk bermain di lokasi banjir.

Amatan Sumut Pos, Senin (20/1) pagi kawasan RTH di halaman Stadion Binaraga Jalan Binaraga persisnya di depan kantor Pengcab PSSI Labuhanbtu, lokasi area jogging track bagi pengunjung sebagian tergenang air. Jalan utama yang berdampingan dengan lokasi juga digenangi air sekitar setinggi selutut orang dewasa.

Penyebab terjadinya genangan air karena tidak ratanya lantai dasar, sehingga air tidak dapat mengalir. Ditambah lagi tidak adanya air pembuang ke parit. Padahal fasilitas umum dan RTH yang dikerjakan pada tahun 2012 lalu itu bersumber dari anggaran APBD Provinsi Sumut sebesar Rp2,5 miliar.
Akibat genangan air tersebut, badan jalan yang sering dikunjungi penyandang tuna netra dan warga lainnya, kini berangsur berkurang.

“Biasanya di sini ramai orang berolahraga sambil berjalan menggunakan kerikil refleksi, tapi sejak banjir tidak ada lagi yang jalan-jalan di situ, karena kalau kaki kita basah, mana enak mijak-mijak batu kerikilnya,” ujar Andi (45) warga Jalan Binaraga.

Kabag Humas Pemkab Labuhanbatu Abdurrahman Hasibuan SH kepada Sumut Pos mengatakan akan mempelajari masalah itu.
Terlebih pemerintah Labuhanbatu saat ini berencana akan menambah sejumlah fasilitas di beberapa titik yagn dapat digunakan warga, khususnya yang sudah lanjut usai. (mag-16)

LABUHANBATU-Sejumlah fasilitas umum di sekitar ruang terbuka Hijau (RTH) Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu digenangi air sejak beberapa waktu lalu. Kondisi tersebut dimanfaatkan anak-anak untuk bermain di lokasi banjir.

Amatan Sumut Pos, Senin (20/1) pagi kawasan RTH di halaman Stadion Binaraga Jalan Binaraga persisnya di depan kantor Pengcab PSSI Labuhanbtu, lokasi area jogging track bagi pengunjung sebagian tergenang air. Jalan utama yang berdampingan dengan lokasi juga digenangi air sekitar setinggi selutut orang dewasa.

Penyebab terjadinya genangan air karena tidak ratanya lantai dasar, sehingga air tidak dapat mengalir. Ditambah lagi tidak adanya air pembuang ke parit. Padahal fasilitas umum dan RTH yang dikerjakan pada tahun 2012 lalu itu bersumber dari anggaran APBD Provinsi Sumut sebesar Rp2,5 miliar.
Akibat genangan air tersebut, badan jalan yang sering dikunjungi penyandang tuna netra dan warga lainnya, kini berangsur berkurang.

“Biasanya di sini ramai orang berolahraga sambil berjalan menggunakan kerikil refleksi, tapi sejak banjir tidak ada lagi yang jalan-jalan di situ, karena kalau kaki kita basah, mana enak mijak-mijak batu kerikilnya,” ujar Andi (45) warga Jalan Binaraga.

Kabag Humas Pemkab Labuhanbatu Abdurrahman Hasibuan SH kepada Sumut Pos mengatakan akan mempelajari masalah itu.
Terlebih pemerintah Labuhanbatu saat ini berencana akan menambah sejumlah fasilitas di beberapa titik yagn dapat digunakan warga, khususnya yang sudah lanjut usai. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/