29 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Nelayan Tewas Tanggak Miras Oplosan

SIBOLGA,SUMUTPOS.CO- Minuman keras (Miras) oplosan kembali makan korban jiwa. Kali ini giliran Frengky Sinaga (20), warga Ling. VI, Kel. Aek Muara Pinang, Kec. Sibolga Selatan, Kota Sibolga yang jadi korban. Pemuda ini tewas usai menenggak miras oplosan, Senin (21/1) malam. Kepergian Frangky yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. Meski dipaksa pasrah dengan kejadian yang menimpa korban, namun pihak keluarga berharap kedepannya kejadian serupa tak terulang lagi pada warga lain.

“Dari keluarga, kami hanya bisa pasrah. Namun kiranya, pengalaman pahit yang kami alami saat ini jangan sampai terjadi lagi pada orang lain,” harap Albert Sihombing, saudara sepupu almarhum yang ditemui di rumah duka, Selasa (22/1) siang. Diutarakan Albert, maut menjemput adik sepupunya itu diduga kuat karena ia meneguk miras oplosan. Dimana, Sabtu (18/1) malam lalu, Frangky yang baru pulang melaut memilih minum-minuman keras dengan beberapa temannya tak jauh dari rumah duka. Esok harinya, atau Minggu (19/1) siang, Frangky tiba-tiba jatuh sakit. Ia mengeluhkan sakit di perutnya.

Karena sakit yang dialaminya cukup parah, Frangky sempat tak sadarkan diri. Bidan dan tukang urut pun sempat dipanggil untuk mengobati. Namun sakit yang dideritanya tak kungjung membaik. “Senin (21/1) siang, bapak uda (orangtua almarhum-red) membawa Frangky ke rumah sakit. Saat itu Lurah Aek Muara Pinang juga ikut. Saat diperiksa di ruang ICU, dokter menyebut saat itu kondisi Frangky sudah kritis.” Kata dokter, kalaupun Frangky sembuh, kemungkinan besar ia akan mengalami kebutaan. Sebab, menurut dokter, Frangky diduga kuat keracunan minuman keras oplosan,”bebernya.

Masih kata Albert, meski sempat dirawat inap, namun Frangky tak mampu bertahan. Tepatnya Senin (21/1) malam, Franky akhirnya mengehembuskan nafas terakhirnya. “Dengan kejadian ini kami sangat kehilangan. Kami harap, warga lainnya jangan sampai merasakan yang kami alami saat ini,”pungkasnya sambari mengatakan, jenajah korban rencanya akan dikebumikan, Rabu (23/1). Sementara itu, Lurah Aek Muara Pinang, Saut Situmeang mengaku turut berduka atas kejadian yang menimpa warganya. Dirinya juga sangat menyesalkan kalau korban meninggal akibat menenggak minuman keras.

“Senin (21/1), saya masih sempat melihat almarhum mengerang kesakitan di rumahnya. Saat itu saya perhatikan kondisinya sudah kritis, lantas kami langsung bawa ke rumah sakit. Sayangnya, nyawanya tak tertolong lagi. Setelah kita telusuri, kita dapat info kalau Frangky sakit setelah minum minuman keras oplosan. Beberapa sumber yang kita tanya, katanya Frangky dan teman-temannya minum minuman berbotol gepeng merek ‘M’. Hal inilah yang sangat kami sesalkan,”terangnya.

Hal senada juga diamini Kepala Lingkunagn VI, Liber Sihite. Dalam kesempatan ini, mereka berharap pihak kepolisian melakukan razia miras di daerah  Sibolga. “Yang memastikan korban meninggal akibat minuman keras hanyalah bagian kesehatan atau dokter. Perlu kita tegaskan, hal ini tak boleh dibiarkan, hingga nantinya menelan korban lainnya. Kita berharap kepolisian melakukan razia miras. Kemudian razia narkoba juga. Dan kepada warga kami ingatkan untuk menghindari minuman keras, terutama narkoba,”pungkasnya. (smg/deo)

SIBOLGA,SUMUTPOS.CO- Minuman keras (Miras) oplosan kembali makan korban jiwa. Kali ini giliran Frengky Sinaga (20), warga Ling. VI, Kel. Aek Muara Pinang, Kec. Sibolga Selatan, Kota Sibolga yang jadi korban. Pemuda ini tewas usai menenggak miras oplosan, Senin (21/1) malam. Kepergian Frangky yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. Meski dipaksa pasrah dengan kejadian yang menimpa korban, namun pihak keluarga berharap kedepannya kejadian serupa tak terulang lagi pada warga lain.

“Dari keluarga, kami hanya bisa pasrah. Namun kiranya, pengalaman pahit yang kami alami saat ini jangan sampai terjadi lagi pada orang lain,” harap Albert Sihombing, saudara sepupu almarhum yang ditemui di rumah duka, Selasa (22/1) siang. Diutarakan Albert, maut menjemput adik sepupunya itu diduga kuat karena ia meneguk miras oplosan. Dimana, Sabtu (18/1) malam lalu, Frangky yang baru pulang melaut memilih minum-minuman keras dengan beberapa temannya tak jauh dari rumah duka. Esok harinya, atau Minggu (19/1) siang, Frangky tiba-tiba jatuh sakit. Ia mengeluhkan sakit di perutnya.

Karena sakit yang dialaminya cukup parah, Frangky sempat tak sadarkan diri. Bidan dan tukang urut pun sempat dipanggil untuk mengobati. Namun sakit yang dideritanya tak kungjung membaik. “Senin (21/1) siang, bapak uda (orangtua almarhum-red) membawa Frangky ke rumah sakit. Saat itu Lurah Aek Muara Pinang juga ikut. Saat diperiksa di ruang ICU, dokter menyebut saat itu kondisi Frangky sudah kritis.” Kata dokter, kalaupun Frangky sembuh, kemungkinan besar ia akan mengalami kebutaan. Sebab, menurut dokter, Frangky diduga kuat keracunan minuman keras oplosan,”bebernya.

Masih kata Albert, meski sempat dirawat inap, namun Frangky tak mampu bertahan. Tepatnya Senin (21/1) malam, Franky akhirnya mengehembuskan nafas terakhirnya. “Dengan kejadian ini kami sangat kehilangan. Kami harap, warga lainnya jangan sampai merasakan yang kami alami saat ini,”pungkasnya sambari mengatakan, jenajah korban rencanya akan dikebumikan, Rabu (23/1). Sementara itu, Lurah Aek Muara Pinang, Saut Situmeang mengaku turut berduka atas kejadian yang menimpa warganya. Dirinya juga sangat menyesalkan kalau korban meninggal akibat menenggak minuman keras.

“Senin (21/1), saya masih sempat melihat almarhum mengerang kesakitan di rumahnya. Saat itu saya perhatikan kondisinya sudah kritis, lantas kami langsung bawa ke rumah sakit. Sayangnya, nyawanya tak tertolong lagi. Setelah kita telusuri, kita dapat info kalau Frangky sakit setelah minum minuman keras oplosan. Beberapa sumber yang kita tanya, katanya Frangky dan teman-temannya minum minuman berbotol gepeng merek ‘M’. Hal inilah yang sangat kami sesalkan,”terangnya.

Hal senada juga diamini Kepala Lingkunagn VI, Liber Sihite. Dalam kesempatan ini, mereka berharap pihak kepolisian melakukan razia miras di daerah  Sibolga. “Yang memastikan korban meninggal akibat minuman keras hanyalah bagian kesehatan atau dokter. Perlu kita tegaskan, hal ini tak boleh dibiarkan, hingga nantinya menelan korban lainnya. Kita berharap kepolisian melakukan razia miras. Kemudian razia narkoba juga. Dan kepada warga kami ingatkan untuk menghindari minuman keras, terutama narkoba,”pungkasnya. (smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/