26 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Pelaku Pembunuhan Diungkap Anjing Pelacak

ANJING: Petugas kepolisian terpaksa menurunkan anjing pelacak untuk mengungkap kasus pembunuhan  Selo Nababan.//Batara/SUMUT POS
ANJING: Petugas kepolisian terpaksa menurunkan anjing pelacak untuk mengungkap kasus pembunuhan Selo Nababan.//Batara/SUMUT POS

LUBUK PAKAM- Anjing pelacak milik kepolisian (K9) berhasil mengungkap pelaku pembunuhan Selo Alpiano Nababan (4) warga Gang Motung Dusun VII Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam Kamis (21/2) kemarin. Dari hasil pengendusan anjing pelacakan tersebut, Polres Deliserdang berhasil mengamankan, ADS (37) dan istrinya SM (35), yang masih tetangga korban.

dari kasus penculikan Selo, yang dilakukan kedua pelaku, dengan meminta tebusan sebesar Rp2 miliar, melalui pesan singkat, yang dilayangkan pada Sahar Nababan (44) dan K boru Manurung (36) orangtua Selo. Atas dasar tersebut Polres Deliserdang menurunkan anjing pelacak.

Kemudian pada Selasa (19/2) malam lalu, pukul 21.30 WIB, kepolisian mengerahkan anjing pelacak untuk mencari keberadaan korban terakhir kali. Akhirnya anjing pintar milik polisi yang bernama Sergio itu, berhasil menemukan jasad korban di belakang kediaman ADS.

Pasca ditemukan jasad korban, kepolisian belum juga menemukan titik terang untuk menguak siapa pelaku dibalik kasus tersebut. Kamis (21/2) sekira pukul 17.30 WIB, polisi kembali mengerahkan anjing pelacak.

Saat itu Sergio (nama anjing pelacak itu, Red) langsung mengendus di sekitar rumah ADS. Atas tuntunan Sergio, lantas petugas menggeledah rumah ADS yang hanya berjarak 15 meter dari rumah orangtua korban.

Rumah sederhana berdinding papan ini pun lantas digeledah petugas. Dua kamar, dapur dan ruang tamu tidak luput dari penggeledahan petugas. Seluruh isi rumah diperiksa. Petugas terus mencari barang bukti atau petunjuk. Dari hasil penggeledahan itu petugas berhasil menemukan kardus diterjen dengan potongan lakban bekas yang bernoda darah yang sengaja dihapus.

Dengan temuan itu, petugas kembali memanggil anjing pelacak, untuk mengendus temuan kardus itu. Sergio mulai aktif mengendus kembali seisi rumah, bahkan sepeda motor Honda Revo BK 3700 MX, milik ADS. Dari hasil endusan Sergio ditemukan bercak darah lainnya yang menempel didinding kamar mandi.

Beberapa benda yang dijadikan barang bukti, kardus, patongan lakban bekas, kotak ponsel bekas, goni bekas dan sepedamotor, langsung diboyong ke Polres Deliserdang. Sementara itu ADS dan istrinya SM sudah terlebih dahulu diperiksa di Satreskrim Polres Deliserdang.

Meski telah menemukan petunjuk mengarah terhadap pasutri itu, namun kepolisian masih tetap mencari bukti bukti lain dengan dibantu oleh tim forensik Poldasu, oleh karena itu kepolisian masih tetap berkerja untuk mengungkap kasus pembunuhan yang tergolong sadis itu.

“Dugaan sementara, pembunuhan ini bermotifkan balas dendam dan sakit hati. Pasalnya, SM dengan ibu korban K Br Manurung pernah bertengkar dan diduga SM sakit hati,” bilang Kapolres Deliserdang AKBP Dicky Prawiranegara, saat ditemui di Polres Deliserdang tadi malam, pukul 21.30 WIB.
Masih menurut AKBP Dicky, korban meninggal karena kekuragan oksigen terhadap sauluran pernafasanya. “Bila semua telah terungkap kepolisian aman memapaparkan dan memberitahukan semuanya,” bilang AKBP Dicky.

Selain itu Kapolres menghimbau warga agar jangan terpancing berbuat perusakan terhadap kediaman pasutri. “Kita menempatkan petugas untuk menjaga kediaman pasutri itu,” katanya.(btr)

ANJING: Petugas kepolisian terpaksa menurunkan anjing pelacak untuk mengungkap kasus pembunuhan  Selo Nababan.//Batara/SUMUT POS
ANJING: Petugas kepolisian terpaksa menurunkan anjing pelacak untuk mengungkap kasus pembunuhan Selo Nababan.//Batara/SUMUT POS

LUBUK PAKAM- Anjing pelacak milik kepolisian (K9) berhasil mengungkap pelaku pembunuhan Selo Alpiano Nababan (4) warga Gang Motung Dusun VII Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam Kamis (21/2) kemarin. Dari hasil pengendusan anjing pelacakan tersebut, Polres Deliserdang berhasil mengamankan, ADS (37) dan istrinya SM (35), yang masih tetangga korban.

dari kasus penculikan Selo, yang dilakukan kedua pelaku, dengan meminta tebusan sebesar Rp2 miliar, melalui pesan singkat, yang dilayangkan pada Sahar Nababan (44) dan K boru Manurung (36) orangtua Selo. Atas dasar tersebut Polres Deliserdang menurunkan anjing pelacak.

Kemudian pada Selasa (19/2) malam lalu, pukul 21.30 WIB, kepolisian mengerahkan anjing pelacak untuk mencari keberadaan korban terakhir kali. Akhirnya anjing pintar milik polisi yang bernama Sergio itu, berhasil menemukan jasad korban di belakang kediaman ADS.

Pasca ditemukan jasad korban, kepolisian belum juga menemukan titik terang untuk menguak siapa pelaku dibalik kasus tersebut. Kamis (21/2) sekira pukul 17.30 WIB, polisi kembali mengerahkan anjing pelacak.

Saat itu Sergio (nama anjing pelacak itu, Red) langsung mengendus di sekitar rumah ADS. Atas tuntunan Sergio, lantas petugas menggeledah rumah ADS yang hanya berjarak 15 meter dari rumah orangtua korban.

Rumah sederhana berdinding papan ini pun lantas digeledah petugas. Dua kamar, dapur dan ruang tamu tidak luput dari penggeledahan petugas. Seluruh isi rumah diperiksa. Petugas terus mencari barang bukti atau petunjuk. Dari hasil penggeledahan itu petugas berhasil menemukan kardus diterjen dengan potongan lakban bekas yang bernoda darah yang sengaja dihapus.

Dengan temuan itu, petugas kembali memanggil anjing pelacak, untuk mengendus temuan kardus itu. Sergio mulai aktif mengendus kembali seisi rumah, bahkan sepeda motor Honda Revo BK 3700 MX, milik ADS. Dari hasil endusan Sergio ditemukan bercak darah lainnya yang menempel didinding kamar mandi.

Beberapa benda yang dijadikan barang bukti, kardus, patongan lakban bekas, kotak ponsel bekas, goni bekas dan sepedamotor, langsung diboyong ke Polres Deliserdang. Sementara itu ADS dan istrinya SM sudah terlebih dahulu diperiksa di Satreskrim Polres Deliserdang.

Meski telah menemukan petunjuk mengarah terhadap pasutri itu, namun kepolisian masih tetap mencari bukti bukti lain dengan dibantu oleh tim forensik Poldasu, oleh karena itu kepolisian masih tetap berkerja untuk mengungkap kasus pembunuhan yang tergolong sadis itu.

“Dugaan sementara, pembunuhan ini bermotifkan balas dendam dan sakit hati. Pasalnya, SM dengan ibu korban K Br Manurung pernah bertengkar dan diduga SM sakit hati,” bilang Kapolres Deliserdang AKBP Dicky Prawiranegara, saat ditemui di Polres Deliserdang tadi malam, pukul 21.30 WIB.
Masih menurut AKBP Dicky, korban meninggal karena kekuragan oksigen terhadap sauluran pernafasanya. “Bila semua telah terungkap kepolisian aman memapaparkan dan memberitahukan semuanya,” bilang AKBP Dicky.

Selain itu Kapolres menghimbau warga agar jangan terpancing berbuat perusakan terhadap kediaman pasutri. “Kita menempatkan petugas untuk menjaga kediaman pasutri itu,” katanya.(btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/