30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Presiden Resmikan Beli Kreatif Danau Toba, Sandiaga: Di Sumut Ada 5.700 Pelaku Artisanal

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo meresmikan Beli Kreatif Danau Toba secara virtual di halaman Hotel Debang Resort Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sabtu (20/2). Beli Kreatif Danau Toba merupakan program Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), untuk memasarkan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari daerah kawasan Danau Toba.

DIALOG: Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, Bupati Dairi, Eddy KA Berutu serta Ketua Dekranasda, Ny Romy Mariani Simarmata, berdialog dengan salahsatu penenun ulos saat peresmian kampung ulos di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Dairi, Jumat (19/2).Rudy Sitanggang/Sumut Pos.

Peluncuran Beli Kreatif Danau Toba turut dihadiri secara virtual oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Wakil Menparekraf Angela Tanoesoedibio.

Sementara di lokasi hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta sejumlah Deputi, Plt Direktur Utama BPODT Reza Pahlevi.

anggota Komisi 3 DPR RI Hinca Panjaitan, Deputi BI Andi Winata, Kepala BI Perwakilan Sumut Soeko Wardojo, Asisten 1 Setda Sumut Arief Trinugroho, Kanwil BRI Oskar, perwakilan OJK Andi M Yusuf, Ketua Harian Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark Mangindar Simbolon, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Bupati Simalungun JR Saragih, Plt Bupati Pakpak Bharat Kaiman Turnip, Plh Bupati Humbang Hasundutan Tonny Sihombing, Plh Bupati Samosir Jabiat Sagala, Kadis Pariwisata Tapanuli Utara Yunus Hutauruk, Ketua Dekranasda Dairi, Ny Romy Mariani Simarmata serta undangan lainnya.

Jokowi mengatakan, suksesi Beli Kreatif Indonesia telah sukses ke berbagai mancanegara. “Kini Beli Kreatif Danau Toba hadir. Apalagi Danau Toba sebagai kawasan pariwisata superprioritas (KPSP), yang memiliki berbagai potensi seperti wisata. Dan produk artisanal yang sudah dikenal salahsatunya adalah kopi Sidikalang yang sudah tersohor,” kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, danau vulkanik, pariwisata, dan ekonomi kreatif, mampu membangkitkan ekonomi Indonesia lewat digitalisasi. Pengembangan kreatif artisanal harus dilengkapi edukasi dan pendampingan, agar bisa maju dan bersaing dalam industri digital. “Beli Kreatif Danau Toba akan menjadikan produk artisanal dari kawasan Danau Toba semakin terkenal di dunia,” ucapnya.

Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan (LBP), mengatakan promosi dan kampanye produk artisanal harus terus ditingkatkan, serta harus bangga buatan Indonesia. “Peluncuran Beli Kreatif Danau berada di tiga daerah yakni di Kabupaten Toba, Jakarta, dan dipusatkan di Dairi. Pengembangan kawasan prioritas membutuhkan kolaborasi dan target. Daerah di kawasan Danau Toba harus berdampingan dan berkelanjutan sehingga target tercapai,” sebut LBP.

Kreatif artisanal salah satu kekuatan ekonomi Indonesia dan harus dikawinkan dengan pariwisata. Luhut mengatakan, pejabat harus menjadi contoh, untuk membeli dan menggunakan produk lokal serta berwisata di Indonesia.

Luhut juga mengapresiasi Bank Indonesia yang menghadirkan aplikasi pembayaran non tunai yaitu QRIS, yang menjadi penopang kemajuan pemasaran produk artisanal (kerajinan). “Membeli produk UMKM kini tidak lagi mesti secara tunai,” ungkapnya.

5.700 Pelaku Artisanal

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan, produk artisanal akan meningkatkan perekonomian di kawasan Danau Toba yang menjadi KPSP. “Selain itu, akan menambah lapangan kerja. Di Sumut saat ini ada 5.700 pelaku artisanal,” kata Sandiaga,.

Ia menjelaskan, Menparekraf akan tetap melakukan pendampingan dan pemasaran hasil kreatif UMKM, melalui inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. “Semua produk artisanal akan ditampilkan di platform yang dimiliki Menparekraf,” katanya.

Sandiaga menyebutkan, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada penurunan ekonomi nasional dan butuh waktu untuk pemulihan. “Namun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus bangkit, dengan memenuhi protokol kesehatan. Apalagi permintaan ekonomi kreatif ke depan semakin meningkat. Bahkan di masa pandemi, enam bulan terakhir penjualan produk artisanal mengalami peningkatan. Kita harus bangga buatan Indonesia dan berwisata di Danau Toba,” kata Sandiagaa Uno.

Ke depan, pihaknya akan fokus pembangunan sumber daya manusia, agar produk artisanal semakin berkelas. “Danau Toba memiliki potensi besar. Tapi selama ini tidak didukung dengan promosi besar dan produk ekonomi kreatif unggulan. Harapan kita dalam kurun waktu 6 bulan produk-produk dari ekonomi kreatif ini berkembang,” sebut Sandiaga.

Ia menargetkan, kurun waktu 6 bulan Beli Keratif akan meningkatkan penjualan produk sampai 60 persen, dan melibatkan 6.738 pekerja.

Pada saat peluncuran Beli Kreatif, sejumlah menteri membeli produk UMKM dari kawasan Danau Toba seperti ulos, kopi, andaliman dan lainnya. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, bahkan membeli kopi Sidikalang senilai Rp100 juta.

Sejumlah produk artisanal unggulan tiap daerah di kawasan Danau Toba ditampilkan di stan. Dairi menampilkan berbagai produk dari bahan baku kopi, coklat, ulos tenun Silalahi dan lainnya. Selain itu juga digelar fashion show hasil karya desainer dari bahan baku ulos.

Promosi lewat Film

Sandiaga juga menyebutkan, untuk mempromosikan kawasan pariwisata Danau Toba, Kemenparekraf akan melaunching sebuah film yang bercerita tentang kehidupan masyarakat Batak di sekitar Danau Toba. “Film yang melibatkan produksi dari warga sekitar ini akan diluncurkan pada Maret 2021. Ini bagian dari ekonomi kreatif,” ucap Sandiaga.

Menurutnya, sesuai instruksi presiden, semua pihak harus gerak cepat membuka kesempatan lapangan kerja dengan program padat karya.

Resmikan Kampung Ulos Silalahi

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno, bersama Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, anggota DPR-RI Komisi III Hinca Pandjaitan, dan Ketua Dekranasada, Ny Romy Mariani Simarmata meresmikan Kampung Ulos Silahisabungan di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Jumat (19/2).

Saat peresmian, Sandiaga mendorong para pengrajin ulos di Kampung Ulos Desa Silalahi, terus berinovasi untuk meningkatkan produksi. “Saya senang sekali dapat melihat langsung. Tuhan telah memberikan berkah kepada masyarakat berupa keahlian membuat ulos. Ini adalah keahlian yang harus kita kemas, untuk dapat memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.

Menparekraf berharap, petenun Silahisabungan mampu meningkatkan produk kreatif untuk menjadikan ulos sebagai produk kreatif yang dapat membuka lapangan kerja. Sandiaga menyebut produk kreatif akan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan saat berkunjung ke Danau Toba, khususnya Dairi.

“Kita harus mencari Inovasi dan kreativitas yang dibutuhkan, yang dapat meningkatkan hasil produksi. Serta mendorong program one village one creative product,: ujarnya.

Bupati Eddy KA Berutu mengatakan, kampung ulos terdiri dari lima desa yang memiliki 400 pengrajin ulos. “Semula masyarakat menenun untuk ulos adat adat, yang banyak dipesan oleh masyarakat di kabupaten lain seperti Simalungun, Karo, dan lainnya termasuk ulos Pakpak dan ulos Toba,” katanya.

Namun dari waktu ke waktu, kerajinan ulos belum bisa membawa kesejahteraan maksimal bagi para penenun. Karena itu, Pemkab Dairi berinisiatif melakukan diversifikasi produk, dari awalnya para penenun membuat ulos hanya untuk dikonsumsi saat upacara adat, kini mereka juga memproduksi ulos yang dapat digunakan dalam berbagai kesempatan.

“Langkah yang kami lakukan adalah mencari benang yang lebih halus dan lebih stylish, agar dapat diproduksi menjadi produk yang lebih fashionable,” ujarnya.

Untuk menjaga kelestarian alam, para petenun mewarnai benang menggunakan pewarna alami, yang berasal dari tanaman endemik di Dairi. “Cairan hasil perasan tumbuhan direbus, lalu benang dicelup ke dalamnya berulang-ulang hingga merata dan maksimal. Kami ingin program satu desa satu produk bisa berjalan dengan baik, sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing” katanya. (rud/gus)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo meresmikan Beli Kreatif Danau Toba secara virtual di halaman Hotel Debang Resort Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sabtu (20/2). Beli Kreatif Danau Toba merupakan program Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), untuk memasarkan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari daerah kawasan Danau Toba.

DIALOG: Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, Bupati Dairi, Eddy KA Berutu serta Ketua Dekranasda, Ny Romy Mariani Simarmata, berdialog dengan salahsatu penenun ulos saat peresmian kampung ulos di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Dairi, Jumat (19/2).Rudy Sitanggang/Sumut Pos.

Peluncuran Beli Kreatif Danau Toba turut dihadiri secara virtual oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Wakil Menparekraf Angela Tanoesoedibio.

Sementara di lokasi hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta sejumlah Deputi, Plt Direktur Utama BPODT Reza Pahlevi.

anggota Komisi 3 DPR RI Hinca Panjaitan, Deputi BI Andi Winata, Kepala BI Perwakilan Sumut Soeko Wardojo, Asisten 1 Setda Sumut Arief Trinugroho, Kanwil BRI Oskar, perwakilan OJK Andi M Yusuf, Ketua Harian Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark Mangindar Simbolon, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Bupati Simalungun JR Saragih, Plt Bupati Pakpak Bharat Kaiman Turnip, Plh Bupati Humbang Hasundutan Tonny Sihombing, Plh Bupati Samosir Jabiat Sagala, Kadis Pariwisata Tapanuli Utara Yunus Hutauruk, Ketua Dekranasda Dairi, Ny Romy Mariani Simarmata serta undangan lainnya.

Jokowi mengatakan, suksesi Beli Kreatif Indonesia telah sukses ke berbagai mancanegara. “Kini Beli Kreatif Danau Toba hadir. Apalagi Danau Toba sebagai kawasan pariwisata superprioritas (KPSP), yang memiliki berbagai potensi seperti wisata. Dan produk artisanal yang sudah dikenal salahsatunya adalah kopi Sidikalang yang sudah tersohor,” kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, danau vulkanik, pariwisata, dan ekonomi kreatif, mampu membangkitkan ekonomi Indonesia lewat digitalisasi. Pengembangan kreatif artisanal harus dilengkapi edukasi dan pendampingan, agar bisa maju dan bersaing dalam industri digital. “Beli Kreatif Danau Toba akan menjadikan produk artisanal dari kawasan Danau Toba semakin terkenal di dunia,” ucapnya.

Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan (LBP), mengatakan promosi dan kampanye produk artisanal harus terus ditingkatkan, serta harus bangga buatan Indonesia. “Peluncuran Beli Kreatif Danau berada di tiga daerah yakni di Kabupaten Toba, Jakarta, dan dipusatkan di Dairi. Pengembangan kawasan prioritas membutuhkan kolaborasi dan target. Daerah di kawasan Danau Toba harus berdampingan dan berkelanjutan sehingga target tercapai,” sebut LBP.

Kreatif artisanal salah satu kekuatan ekonomi Indonesia dan harus dikawinkan dengan pariwisata. Luhut mengatakan, pejabat harus menjadi contoh, untuk membeli dan menggunakan produk lokal serta berwisata di Indonesia.

Luhut juga mengapresiasi Bank Indonesia yang menghadirkan aplikasi pembayaran non tunai yaitu QRIS, yang menjadi penopang kemajuan pemasaran produk artisanal (kerajinan). “Membeli produk UMKM kini tidak lagi mesti secara tunai,” ungkapnya.

5.700 Pelaku Artisanal

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan, produk artisanal akan meningkatkan perekonomian di kawasan Danau Toba yang menjadi KPSP. “Selain itu, akan menambah lapangan kerja. Di Sumut saat ini ada 5.700 pelaku artisanal,” kata Sandiaga,.

Ia menjelaskan, Menparekraf akan tetap melakukan pendampingan dan pemasaran hasil kreatif UMKM, melalui inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. “Semua produk artisanal akan ditampilkan di platform yang dimiliki Menparekraf,” katanya.

Sandiaga menyebutkan, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada penurunan ekonomi nasional dan butuh waktu untuk pemulihan. “Namun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus bangkit, dengan memenuhi protokol kesehatan. Apalagi permintaan ekonomi kreatif ke depan semakin meningkat. Bahkan di masa pandemi, enam bulan terakhir penjualan produk artisanal mengalami peningkatan. Kita harus bangga buatan Indonesia dan berwisata di Danau Toba,” kata Sandiagaa Uno.

Ke depan, pihaknya akan fokus pembangunan sumber daya manusia, agar produk artisanal semakin berkelas. “Danau Toba memiliki potensi besar. Tapi selama ini tidak didukung dengan promosi besar dan produk ekonomi kreatif unggulan. Harapan kita dalam kurun waktu 6 bulan produk-produk dari ekonomi kreatif ini berkembang,” sebut Sandiaga.

Ia menargetkan, kurun waktu 6 bulan Beli Keratif akan meningkatkan penjualan produk sampai 60 persen, dan melibatkan 6.738 pekerja.

Pada saat peluncuran Beli Kreatif, sejumlah menteri membeli produk UMKM dari kawasan Danau Toba seperti ulos, kopi, andaliman dan lainnya. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, bahkan membeli kopi Sidikalang senilai Rp100 juta.

Sejumlah produk artisanal unggulan tiap daerah di kawasan Danau Toba ditampilkan di stan. Dairi menampilkan berbagai produk dari bahan baku kopi, coklat, ulos tenun Silalahi dan lainnya. Selain itu juga digelar fashion show hasil karya desainer dari bahan baku ulos.

Promosi lewat Film

Sandiaga juga menyebutkan, untuk mempromosikan kawasan pariwisata Danau Toba, Kemenparekraf akan melaunching sebuah film yang bercerita tentang kehidupan masyarakat Batak di sekitar Danau Toba. “Film yang melibatkan produksi dari warga sekitar ini akan diluncurkan pada Maret 2021. Ini bagian dari ekonomi kreatif,” ucap Sandiaga.

Menurutnya, sesuai instruksi presiden, semua pihak harus gerak cepat membuka kesempatan lapangan kerja dengan program padat karya.

Resmikan Kampung Ulos Silalahi

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno, bersama Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, anggota DPR-RI Komisi III Hinca Pandjaitan, dan Ketua Dekranasada, Ny Romy Mariani Simarmata meresmikan Kampung Ulos Silahisabungan di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Jumat (19/2).

Saat peresmian, Sandiaga mendorong para pengrajin ulos di Kampung Ulos Desa Silalahi, terus berinovasi untuk meningkatkan produksi. “Saya senang sekali dapat melihat langsung. Tuhan telah memberikan berkah kepada masyarakat berupa keahlian membuat ulos. Ini adalah keahlian yang harus kita kemas, untuk dapat memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.

Menparekraf berharap, petenun Silahisabungan mampu meningkatkan produk kreatif untuk menjadikan ulos sebagai produk kreatif yang dapat membuka lapangan kerja. Sandiaga menyebut produk kreatif akan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan saat berkunjung ke Danau Toba, khususnya Dairi.

“Kita harus mencari Inovasi dan kreativitas yang dibutuhkan, yang dapat meningkatkan hasil produksi. Serta mendorong program one village one creative product,: ujarnya.

Bupati Eddy KA Berutu mengatakan, kampung ulos terdiri dari lima desa yang memiliki 400 pengrajin ulos. “Semula masyarakat menenun untuk ulos adat adat, yang banyak dipesan oleh masyarakat di kabupaten lain seperti Simalungun, Karo, dan lainnya termasuk ulos Pakpak dan ulos Toba,” katanya.

Namun dari waktu ke waktu, kerajinan ulos belum bisa membawa kesejahteraan maksimal bagi para penenun. Karena itu, Pemkab Dairi berinisiatif melakukan diversifikasi produk, dari awalnya para penenun membuat ulos hanya untuk dikonsumsi saat upacara adat, kini mereka juga memproduksi ulos yang dapat digunakan dalam berbagai kesempatan.

“Langkah yang kami lakukan adalah mencari benang yang lebih halus dan lebih stylish, agar dapat diproduksi menjadi produk yang lebih fashionable,” ujarnya.

Untuk menjaga kelestarian alam, para petenun mewarnai benang menggunakan pewarna alami, yang berasal dari tanaman endemik di Dairi. “Cairan hasil perasan tumbuhan direbus, lalu benang dicelup ke dalamnya berulang-ulang hingga merata dan maksimal. Kami ingin program satu desa satu produk bisa berjalan dengan baik, sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing” katanya. (rud/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/