30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hari Kepanduan Sedunia, PKS Sumut Rajut Kebersamaan di Tengah Prahara Politik

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Hari Kepanduan Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Februari. Hari besar ini diperingati oleh seluruh asosiasi Pramuka di seluruh dunia.

Robert Baden Powel yang lahir di Inggris pada 22 Februari 1857, merupakan tokoh pencetus gerakan kepanduan untuk melatih keterampilan, cara bertahan hidup dan kebersamaan. Dicetuskan pada tahun 1907, kini gerakan kepanduan memiliki lebih dari 50 juta anggotanya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

“Kalau di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), gerakan kepanduan ini sudah tidak asing lagi. Seluruh kader PKS mulai tingkat pusat, hingga daerah, sejatinya adalah anggota kepanduan tanpa terkecuali,” kata Abdul Azis, selaku Instruktur Kepanduan DPW PKS Sumut kepada wartawan di Sekretariat DPW PKS Sumut, belum lama ini.

Menurut Azis, dari penjelasan Robert Baden Powel, kepanduan adalah ajang menempa dan melatih keterampilan, cara bertahan (survive) dan kebersamaan. “Sedangkn bagi PKS, kami memaknainya lebih, dengan arti yang sangat luas. Dalam tataran berbangsa dan bernegara, keterampilan yang mumpuni, survive di tengah badai dan prahara politik dalam merajut kebersamaan, ini sangat dibutuhkan kepiawaian,” bebernya.

Mengutip Pidato Presiden PKS, Ahmad Syaikhu pada Rakernas PKS belum lama ini, Azis menyebutkan, PKS tampil beda dengan kebanyakan parpol yang telah menjadi alat kekuasaan dan instrumen oligarki. “Bukan hanya sekadar mengambil peran oposisi terhadap pemerintah. PKS juga rajin hadir dalam setiap kesulitan rakyat, dan mengambil sikap tegas terhadap distorsi penyelenggaraan negara,” ungkapnya.

Untuk itu dalam memaknai Hari Kepanduan Sedunia ini, pada 27 hingga 30 Januari lalu, DPW PKS melaksanakan Latsar Pandu Keadilan V atau Kemah Kepanduan di Desa Pamah Semelir Telaga, Kabupaten Langkat. Kegiatan ini diikuti ratusan kader dari seluruh DPD PKS se-Sumatera Utara. Bahkan, di tengah kesibukan sebagai anggota DPR RI, Hidayatullah turut berbaur dengan para peserta kemah kepaduan beserta Pengurus DPW PKS Sumut lainnya untuk memberi semangat bahwa kerja-kerja dakwah tidak semakin ringan.

“Untuk itu, dituntut kebugaran tubuh yang prima, pengendalian emosi dan ruhiyah yang selalu terasah dan tersambung kepada sang khalik dalam setiap desahan nafas agar pertolongan-Nya datang kepada kapada hambanya yang memohon. Seperti lirik lagu “Jejak” yang menjadi lagu wajib bagi peserta kemah kepanduan dimana saja,” pungkas Azis.(adz)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Hari Kepanduan Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Februari. Hari besar ini diperingati oleh seluruh asosiasi Pramuka di seluruh dunia.

Robert Baden Powel yang lahir di Inggris pada 22 Februari 1857, merupakan tokoh pencetus gerakan kepanduan untuk melatih keterampilan, cara bertahan hidup dan kebersamaan. Dicetuskan pada tahun 1907, kini gerakan kepanduan memiliki lebih dari 50 juta anggotanya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

“Kalau di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), gerakan kepanduan ini sudah tidak asing lagi. Seluruh kader PKS mulai tingkat pusat, hingga daerah, sejatinya adalah anggota kepanduan tanpa terkecuali,” kata Abdul Azis, selaku Instruktur Kepanduan DPW PKS Sumut kepada wartawan di Sekretariat DPW PKS Sumut, belum lama ini.

Menurut Azis, dari penjelasan Robert Baden Powel, kepanduan adalah ajang menempa dan melatih keterampilan, cara bertahan (survive) dan kebersamaan. “Sedangkn bagi PKS, kami memaknainya lebih, dengan arti yang sangat luas. Dalam tataran berbangsa dan bernegara, keterampilan yang mumpuni, survive di tengah badai dan prahara politik dalam merajut kebersamaan, ini sangat dibutuhkan kepiawaian,” bebernya.

Mengutip Pidato Presiden PKS, Ahmad Syaikhu pada Rakernas PKS belum lama ini, Azis menyebutkan, PKS tampil beda dengan kebanyakan parpol yang telah menjadi alat kekuasaan dan instrumen oligarki. “Bukan hanya sekadar mengambil peran oposisi terhadap pemerintah. PKS juga rajin hadir dalam setiap kesulitan rakyat, dan mengambil sikap tegas terhadap distorsi penyelenggaraan negara,” ungkapnya.

Untuk itu dalam memaknai Hari Kepanduan Sedunia ini, pada 27 hingga 30 Januari lalu, DPW PKS melaksanakan Latsar Pandu Keadilan V atau Kemah Kepanduan di Desa Pamah Semelir Telaga, Kabupaten Langkat. Kegiatan ini diikuti ratusan kader dari seluruh DPD PKS se-Sumatera Utara. Bahkan, di tengah kesibukan sebagai anggota DPR RI, Hidayatullah turut berbaur dengan para peserta kemah kepaduan beserta Pengurus DPW PKS Sumut lainnya untuk memberi semangat bahwa kerja-kerja dakwah tidak semakin ringan.

“Untuk itu, dituntut kebugaran tubuh yang prima, pengendalian emosi dan ruhiyah yang selalu terasah dan tersambung kepada sang khalik dalam setiap desahan nafas agar pertolongan-Nya datang kepada kapada hambanya yang memohon. Seperti lirik lagu “Jejak” yang menjadi lagu wajib bagi peserta kemah kepanduan dimana saja,” pungkas Azis.(adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/