30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

MUI Kaget Murid SD Hamil 6 Bulan

LANGKAT-Kehamilan siswi kelas VI SD di Langkat sebut saja Bunga (12) membuat kaget Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat. Bunga yang hamil setelah berhubungan badan dengan sang pacar, Naz (15) itu, disebut MUI karena kurangnya perhatian orangtua.
“Astaghfirullahalazim. Anak SD sudah hamil?,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat, Ahmad Mahfud ketika dihubungi wartawan via telepon genggam, Minggu (21/4).

Menurut Mahfud, tingginya kasus pencabulan di Kabupaten Langkat ini akibat kurangnya perhatian semua pihak. Bahkan, hal ini harus segera dibahas agar angka pencabulan dapat ditekan.

“Insya Allah, kalau tidak ada halangan. Besok (hari ini-red), tokoh masyarakat atau alim ulama serta pihak terkait lainnya akan saya undang untuk mebahas persoalan ini,” tegasnya.

Hanya saja, untuk persoalan Bunga itu, Mahfud enggan menilai Pemkab Langkat gagal mewujudkan visi Langkat religius dan gagal mempertahankan penghargaan KLA.

“Kalau gagal tidak gagalnya pandangan masing-masing. Tapi dalam hal ini, kita hanya ingin perbuatan zina yang terjadi dapat berkurang. Karena yang kita takutkan, musibah akan datang di Bumi Langkat ini,” ungkapnya. (nd/smg)

LANGKAT-Kehamilan siswi kelas VI SD di Langkat sebut saja Bunga (12) membuat kaget Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat. Bunga yang hamil setelah berhubungan badan dengan sang pacar, Naz (15) itu, disebut MUI karena kurangnya perhatian orangtua.
“Astaghfirullahalazim. Anak SD sudah hamil?,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat, Ahmad Mahfud ketika dihubungi wartawan via telepon genggam, Minggu (21/4).

Menurut Mahfud, tingginya kasus pencabulan di Kabupaten Langkat ini akibat kurangnya perhatian semua pihak. Bahkan, hal ini harus segera dibahas agar angka pencabulan dapat ditekan.

“Insya Allah, kalau tidak ada halangan. Besok (hari ini-red), tokoh masyarakat atau alim ulama serta pihak terkait lainnya akan saya undang untuk mebahas persoalan ini,” tegasnya.

Hanya saja, untuk persoalan Bunga itu, Mahfud enggan menilai Pemkab Langkat gagal mewujudkan visi Langkat religius dan gagal mempertahankan penghargaan KLA.

“Kalau gagal tidak gagalnya pandangan masing-masing. Tapi dalam hal ini, kita hanya ingin perbuatan zina yang terjadi dapat berkurang. Karena yang kita takutkan, musibah akan datang di Bumi Langkat ini,” ungkapnya. (nd/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/