26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemko Tebingtinggi Salurkan Bantuan Beras Madani kepada 3.778 KK

SERAHKAN: Masyarakat menerima beras madani di salah satu Kantor Kelurahan di Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. sopian/sumut pos
SERAHKAN: Masyarakat menerima beras madani di salah satu Kantor Kelurahan di Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. sopian/sumut pos

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui Dinas Sosial menyalurkan bantuan beras madani seberat 10 kg kepada masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMK) sebanyak 3.778 Kepala Keluarga (KK) untuk se Kota Tebingtinggi.

Bantuan Beras Madani yang diterima masyarakat miskin di luar data Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Bantuan tersebut disalurkan ke 35 kelurahan di Kota Tebingtinggi.

“Ini merupakan progam bantuan yang dilakukan Dinas Sosial setiap tahunnya,”ujar Kadis Sosial Kota Tebingtinggi, M Syah Irwan, Selasa (21/4).

Menurut M Syah Irwan, bantuan beras madani ini peruntukan bagi warga miskin yang terdaftar di DTKS, tetapi tidak menerima bantuan PKH dan KKS dalam program sembako setiap bulannya.

“Kami harapkan bantuan beras madani ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat pada saat imbas penyebaran Covid-19 di Kota Tebingtinggi. Kita berharap bantuan ini tepat sasaran,” bilangnya.

Lurah Lalang, Hadi Supeno menyatakan bahwa pengambilan beras madani kepada masyarakat di kantor kelurahan saat penangan Covid-19 ini harus menerapkan sistem protokol kesehatan pemerintah, tidak ada penumpukan warga saat pengambilan beras. “Masyarakat penerima saat datang mengambil beras membawa data kartu yang telah dibuat oleh pihak Dinas Sosial Kota Tebingtinggi. Masyarakat menggunakan masker saat mengambil beras,” bilangnya.

Bukan itu saja, masyarakat juga diimbau dengan datang satu persatu ke kelurahan dengan undangan yang di informasikan dari pihak Kepala Lingkungan (Kepling). “Kita menerapkan sistem physical distancing kepada masyarakat, selalu melakukan cuci tangan,” katanya.

Salah seorang warga penerima, Bu Sehat (54) seorang janda mengaku sangat terbantu dengan program beras madani, karena selama ini dia tidak terdaftar sebagai penerima PKH dan KKS.

“Merasa terbantu, apalagi masalah saat ini Covid-19 sangat berpengaruh pada omset pedagang sarapan pagi,” bilangnya. (ian/han)

SERAHKAN: Masyarakat menerima beras madani di salah satu Kantor Kelurahan di Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. sopian/sumut pos
SERAHKAN: Masyarakat menerima beras madani di salah satu Kantor Kelurahan di Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. sopian/sumut pos

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui Dinas Sosial menyalurkan bantuan beras madani seberat 10 kg kepada masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMK) sebanyak 3.778 Kepala Keluarga (KK) untuk se Kota Tebingtinggi.

Bantuan Beras Madani yang diterima masyarakat miskin di luar data Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Bantuan tersebut disalurkan ke 35 kelurahan di Kota Tebingtinggi.

“Ini merupakan progam bantuan yang dilakukan Dinas Sosial setiap tahunnya,”ujar Kadis Sosial Kota Tebingtinggi, M Syah Irwan, Selasa (21/4).

Menurut M Syah Irwan, bantuan beras madani ini peruntukan bagi warga miskin yang terdaftar di DTKS, tetapi tidak menerima bantuan PKH dan KKS dalam program sembako setiap bulannya.

“Kami harapkan bantuan beras madani ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat pada saat imbas penyebaran Covid-19 di Kota Tebingtinggi. Kita berharap bantuan ini tepat sasaran,” bilangnya.

Lurah Lalang, Hadi Supeno menyatakan bahwa pengambilan beras madani kepada masyarakat di kantor kelurahan saat penangan Covid-19 ini harus menerapkan sistem protokol kesehatan pemerintah, tidak ada penumpukan warga saat pengambilan beras. “Masyarakat penerima saat datang mengambil beras membawa data kartu yang telah dibuat oleh pihak Dinas Sosial Kota Tebingtinggi. Masyarakat menggunakan masker saat mengambil beras,” bilangnya.

Bukan itu saja, masyarakat juga diimbau dengan datang satu persatu ke kelurahan dengan undangan yang di informasikan dari pihak Kepala Lingkungan (Kepling). “Kita menerapkan sistem physical distancing kepada masyarakat, selalu melakukan cuci tangan,” katanya.

Salah seorang warga penerima, Bu Sehat (54) seorang janda mengaku sangat terbantu dengan program beras madani, karena selama ini dia tidak terdaftar sebagai penerima PKH dan KKS.

“Merasa terbantu, apalagi masalah saat ini Covid-19 sangat berpengaruh pada omset pedagang sarapan pagi,” bilangnya. (ian/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/