LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Badan Arkeologi Medan menemukan kerangka manusia berusia 5.000 tahun di kawasan Bukit Kerang, Kecamatan Sukajadi, Kabupaten Langkat, baru-baru ini.
Staf Peneliti Badan Arkeologi Medan, Taufikurrahman Setiawan menjelaskan, kerangka ditemukan dalam kondisi utuh di kedalaman belasan meter.
Kerangka ini diyakini sebagai manusia pertama penghuni Pulau Sumatera bagian utara. Fosil manusia ini juga memiliki kesamaan bentuk anatomi dengan fosil manusia yang ditemukan di Papua.
Ditambahkannya, temuan ini merupakan temuan terbaru setelah sebelumnya peneliti menemukan kerangka manusia berusia 7.400 tahun lalu di kawasan Aceh Tengah.
Namun penemuan di Aceh Tengah dan Langkat diyakini memiliki ras berbeda. Yang baru ditemukan ini rasnya biasa disebut peneliti adalah ras astromeanlistik atau sama dengan ras kerangka manusia yang ditemukan di Papua dengan ketinggian manusia 170 cm.
Menurut Taufik, masih banyak data yang masih belum terungkap yang masih dalam penelitian. Dari data sementara, penghuni awal Sumut belum bisa diketahui berasal dari etnis mana. Beberapa data dari temuan kerangka manusia di Sumatera menunjukkan bahwa hasil tes DNA memiliki kesamaan.
Namun yang aneh dan unik posisi penguburannya berbeda-beda. Yang ditemukan baru-baru ini penguburannya ditemukan dalam posisi terlentang dan ditindih batu besar sebagai tanda makam. Kemudian arah penguburan mengarah timur ke barat bukan utara selatan.
Tim arkeologi juga menemukan peralatan yang digunakan manusia 5.000 tahun lalu untuk alat memotong seperti kapak sumatralit dari batu. Kemudian benda-benda pecah belah yang diyakini digunakan untuk keberlangsungan hidup.(net/bbs)
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Badan Arkeologi Medan menemukan kerangka manusia berusia 5.000 tahun di kawasan Bukit Kerang, Kecamatan Sukajadi, Kabupaten Langkat, baru-baru ini.
Staf Peneliti Badan Arkeologi Medan, Taufikurrahman Setiawan menjelaskan, kerangka ditemukan dalam kondisi utuh di kedalaman belasan meter.
Kerangka ini diyakini sebagai manusia pertama penghuni Pulau Sumatera bagian utara. Fosil manusia ini juga memiliki kesamaan bentuk anatomi dengan fosil manusia yang ditemukan di Papua.
Ditambahkannya, temuan ini merupakan temuan terbaru setelah sebelumnya peneliti menemukan kerangka manusia berusia 7.400 tahun lalu di kawasan Aceh Tengah.
Namun penemuan di Aceh Tengah dan Langkat diyakini memiliki ras berbeda. Yang baru ditemukan ini rasnya biasa disebut peneliti adalah ras astromeanlistik atau sama dengan ras kerangka manusia yang ditemukan di Papua dengan ketinggian manusia 170 cm.
Menurut Taufik, masih banyak data yang masih belum terungkap yang masih dalam penelitian. Dari data sementara, penghuni awal Sumut belum bisa diketahui berasal dari etnis mana. Beberapa data dari temuan kerangka manusia di Sumatera menunjukkan bahwa hasil tes DNA memiliki kesamaan.
Namun yang aneh dan unik posisi penguburannya berbeda-beda. Yang ditemukan baru-baru ini penguburannya ditemukan dalam posisi terlentang dan ditindih batu besar sebagai tanda makam. Kemudian arah penguburan mengarah timur ke barat bukan utara selatan.
Tim arkeologi juga menemukan peralatan yang digunakan manusia 5.000 tahun lalu untuk alat memotong seperti kapak sumatralit dari batu. Kemudian benda-benda pecah belah yang diyakini digunakan untuk keberlangsungan hidup.(net/bbs)