25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Sopir dan Kernet Tewas, 2 Penumpang Kritis

Foto: Sofyan Butarbutar/MetroAsahan/JPNN Bus Almasar BK 7187 UA kontra colt diesel BK 8320 VE di Jalinsum Km 92-93, Desa Pulau Maria, Kec. Teluk Dalam, Kab. Asahan, Jumat (21/11) sekira pukul 06.30 Wib.
Foto: Sofyan Butarbutar/MetroAsahan/JPNN
Bus Almasar BK 7187 UA kontra colt diesel BK 8320 VE di Jalinsum Km 92-93, Desa Pulau Maria, Kec. Teluk Dalam, Kab. Asahan, Jumat (21/11) sekira pukul 06.30 Wib.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan maut antara Bus Almasar BK 7187 UA kontra colt diesel BK 8320 VE terjadi di Jalinsum Km 92-93, Desa Pulau Maria, Kec. Teluk Dalam, Kab. Asahan, Jumat (21/11) sekira pukul 06.30 Wib. Akibatnya, sopir dan kernet colt diesel yakni Rebo (35) dan Kocu (25), keduanya warga Kampung Bukit Humas Batu, Kec. Pulau Bandring, Kisaran, tewas.

Sedangkan dua penumpang bus mengalami luka parah. Aldi Sembiring (16) warga Brigjen Katamso Medan mengalami kakì kiri putus. Sementara Suriadi (29), warga Jalan Martil Sidodadi, Kisaran Barat, mengalami luka sobek di kepala, kaki kiri, dan kanan.

Informasi diperoleh, colt diesel bermuatan batu bata melaju dari arah Kisaran menuju Rantau Prapat. Setibanya di lokasi, sopir colt diesel coba melewati sebuah truk tronton yang parkir di pinggir jalan.

Namun truk belum dilewati, dari arah berlawanan muncul bus Almasar yang sedang melaju kencang. Seketika terjadi tabrakan. Batu bata dari colt diesel berserakan di jalan. Sedangkan sopir dan kernet tewas.

Mengetahui ada korban tewas, warga segera menghubungi Polisi. Mendapat laporan warga, Kasat Lantas Polres Asahan, AKP Afdhal Junaidi serta Kapos Lantas Air Batu, Aiptu Erlianto langsung turun ke lokasi. Dibantu warga, korban tewas dan luka-luka dievakuasi ke Klinik Hj. Sitiaisah SIL di Desa Air Teluk Kiri, Air Batu.

Ketika ditemui di klinik, penumpang bus Almasar bernama Efendi (48), warga Jalan Pangeran Hidayat (korban luka sobek di kening) mengatakan, dia berangkat dari Pekanbaru menuju Medan untuk mengunjungi keluarga.

Dijelaskan, saat berangkat, dirinya duduk di bangku paling depan dekat sopir. “Waktu itu penumpang sedikit,” ujarnya. Namun setibanya di Rantau Prapat, Efendi terpaksa memilih pindah ke tempat duduk paling belakang.

“Sopirnya gila-gilaan membawa bus. Mulai dari Aek Kanopan, bus sudah melaju dengan kecepatan tinggi. Makanya aku takut dan pindah ke tempat duduk paling belakang,” ungkap Efendi sembari mengaku tidak tahu persis kronologi kecelakaan.

Masih di klinik, Samino Sinaga (18) warga Tiga Dolok yang merupakan kernet bus Almasar juga mengaku tidak tahu pasti kronologi kecelakaan. Dijelaskan, pada Kamis (20/11) malam sekira pukul 20.30 Wib, bus berhenti di RM. Duta Selera Simpang Bangko untuk istirahat makan minum.

Setelah waktu makan minum habis, bus kembali melanjutkan perjalanan. Hanya saja, sebelum berangkat, Indra Sembiring, sopir yang membawa bus dari Pekanbaru digantikan oleh Roy Karo-karo.

Beberapa saat kemudian, Samino memilih istirahat (tidur) dengan mengambil posisi di bangku belakang. Dan dirinya baru terbangun setelah terjadi kecelakaan.

“Saya terbangun ketika ada benturan keras yang mengakibatkan saya terhempas ke besi jog tempat duduk. Kepala saya terhempas dan pinggang juga terhempas ke besi jog. Akibatnya, saya sudah tidak bisa bangkit,” terangnya.

Ketika dikonfirmasi, Kapos Lantas Air Batu, Aiptu Erlianto menyebutkan kalau bus Almasar serta colt diesel telah diamankan di Poslantas Air Batu. Guna kepentingan penyelidikan, beberapa saksi juga telah dimintai keterangan.(smg/ras)

Foto: Sofyan Butarbutar/MetroAsahan/JPNN Bus Almasar BK 7187 UA kontra colt diesel BK 8320 VE di Jalinsum Km 92-93, Desa Pulau Maria, Kec. Teluk Dalam, Kab. Asahan, Jumat (21/11) sekira pukul 06.30 Wib.
Foto: Sofyan Butarbutar/MetroAsahan/JPNN
Bus Almasar BK 7187 UA kontra colt diesel BK 8320 VE di Jalinsum Km 92-93, Desa Pulau Maria, Kec. Teluk Dalam, Kab. Asahan, Jumat (21/11) sekira pukul 06.30 Wib.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan maut antara Bus Almasar BK 7187 UA kontra colt diesel BK 8320 VE terjadi di Jalinsum Km 92-93, Desa Pulau Maria, Kec. Teluk Dalam, Kab. Asahan, Jumat (21/11) sekira pukul 06.30 Wib. Akibatnya, sopir dan kernet colt diesel yakni Rebo (35) dan Kocu (25), keduanya warga Kampung Bukit Humas Batu, Kec. Pulau Bandring, Kisaran, tewas.

Sedangkan dua penumpang bus mengalami luka parah. Aldi Sembiring (16) warga Brigjen Katamso Medan mengalami kakì kiri putus. Sementara Suriadi (29), warga Jalan Martil Sidodadi, Kisaran Barat, mengalami luka sobek di kepala, kaki kiri, dan kanan.

Informasi diperoleh, colt diesel bermuatan batu bata melaju dari arah Kisaran menuju Rantau Prapat. Setibanya di lokasi, sopir colt diesel coba melewati sebuah truk tronton yang parkir di pinggir jalan.

Namun truk belum dilewati, dari arah berlawanan muncul bus Almasar yang sedang melaju kencang. Seketika terjadi tabrakan. Batu bata dari colt diesel berserakan di jalan. Sedangkan sopir dan kernet tewas.

Mengetahui ada korban tewas, warga segera menghubungi Polisi. Mendapat laporan warga, Kasat Lantas Polres Asahan, AKP Afdhal Junaidi serta Kapos Lantas Air Batu, Aiptu Erlianto langsung turun ke lokasi. Dibantu warga, korban tewas dan luka-luka dievakuasi ke Klinik Hj. Sitiaisah SIL di Desa Air Teluk Kiri, Air Batu.

Ketika ditemui di klinik, penumpang bus Almasar bernama Efendi (48), warga Jalan Pangeran Hidayat (korban luka sobek di kening) mengatakan, dia berangkat dari Pekanbaru menuju Medan untuk mengunjungi keluarga.

Dijelaskan, saat berangkat, dirinya duduk di bangku paling depan dekat sopir. “Waktu itu penumpang sedikit,” ujarnya. Namun setibanya di Rantau Prapat, Efendi terpaksa memilih pindah ke tempat duduk paling belakang.

“Sopirnya gila-gilaan membawa bus. Mulai dari Aek Kanopan, bus sudah melaju dengan kecepatan tinggi. Makanya aku takut dan pindah ke tempat duduk paling belakang,” ungkap Efendi sembari mengaku tidak tahu persis kronologi kecelakaan.

Masih di klinik, Samino Sinaga (18) warga Tiga Dolok yang merupakan kernet bus Almasar juga mengaku tidak tahu pasti kronologi kecelakaan. Dijelaskan, pada Kamis (20/11) malam sekira pukul 20.30 Wib, bus berhenti di RM. Duta Selera Simpang Bangko untuk istirahat makan minum.

Setelah waktu makan minum habis, bus kembali melanjutkan perjalanan. Hanya saja, sebelum berangkat, Indra Sembiring, sopir yang membawa bus dari Pekanbaru digantikan oleh Roy Karo-karo.

Beberapa saat kemudian, Samino memilih istirahat (tidur) dengan mengambil posisi di bangku belakang. Dan dirinya baru terbangun setelah terjadi kecelakaan.

“Saya terbangun ketika ada benturan keras yang mengakibatkan saya terhempas ke besi jog tempat duduk. Kepala saya terhempas dan pinggang juga terhempas ke besi jog. Akibatnya, saya sudah tidak bisa bangkit,” terangnya.

Ketika dikonfirmasi, Kapos Lantas Air Batu, Aiptu Erlianto menyebutkan kalau bus Almasar serta colt diesel telah diamankan di Poslantas Air Batu. Guna kepentingan penyelidikan, beberapa saksi juga telah dimintai keterangan.(smg/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/