TEBING TINGGI- Kekerasan anak di bawah umur kembali terjadi di Sumut. Kali ini yang menjadi korban tindak kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan orang dewasa, sebut saja Melati (nama samaran). Bocah perempuan berumur 6 tahun ini menjadi bulan-bulanan tindakan brutal Sihol Sibarani (25).
Pelaku tanpa berprikemanusiaan tega memperkosa Melati di lokasi Perkuburan Batak yang berada di Desa Aek Nauli, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara, Kamis malam (21/2) sekira pukul 21.00 WIB. Yang lebih biadab lagi, puas melampiaskan nafsu bejatnya, warga Indrapura Kabupaten Batubara, ini melemparkan bocah kelas II SD ini ke sungai. Untung saja korban masih selamat, dengan kondisi sempoyongan melati masih bisa berjalan dan menceritakan kepada orangtuanya kejadiannya yang menimpanya.
Peristiwa tragis yang dialami melati bermula saat sekira pukul 20.00 WIB, ketika itu ia diajak ayahnya Wilmer Sitorus (48) ke warung tuak yang tak jauh dari kediaman mereka di Desa Aek Nauli, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. Sampai di warung tuak, Wilmer pun bermain catur sambil minum tuak tanpa memperdulikan anaknya yang saat itu sedang bermain sendiri di depan warung.
Kedatangan Melati ke warang tuak tersebut rupanya sudah diperhatikan pelaku yang saat itu sama-sama berada di dalam warung sambil minum tuak. Diduga sudah pengaruhi tuak tersebut membuat pelaku menjadi nekat. Untuk memuluskan niatnya untuk membawa Melati, pelaku keluar dari warung sembari membeli jajanan ringan dan langsung berikannya pada melati, sembari mengajaknya pergi dari warung tuak tersebut.
Sementara Wilmer, yang saat itu sedang asik bermain catur tidak mengetahui kalau putrinya sudah dibawa pelaku. Wilmer mengetahui putrinya tidak berada ditempat ketika ia mau mengajaknya pulang kerumah. Rupanya, pengunjung warung tuak lainnya melapor bahwa Melati dibawa pergi Sihol.
Bersama dengan A Sitorus yang tak lain teman pelaku, Wilmer mencarinya kesana kemari namun tidak kunjung ketemu. Pencarian terus dilakukan Wilmar bersama A Sitorus. Dengan putus asa, Wilmer pulang ke rumahnya untuk mencari Melati mana kala kalau putrinya sudah berada di rumah, namun tidak juga ditemukan.
Khawatir dengan nasib anaknya lantas Wilmer bersama istrinya Ros boru Sianturi (45) yang ditemani warga kampung lainnya, berusaha mencari Melati di sekitar Desa Aek Nauli. Di tengah pencarian yang sudah larut malam, tiba-tiba warga dikejutkan dengan melihat Melati keluar dari perkebunan kelapa sawit dengan sempoyongan. Saat ditemukan warga, Melati dalam kondisi yang mengenaskan. ‘’Saat ditemukan itu, ia (korban) kondisinya mengenaskan. Namun korban masih sempat bercerita kalau ia diperkosa Sihol di atas kuburan”, ujar D Malango di Rumah Sakit Bhayangkara Tebingtinggi.
Lanjut Malango, korban menceritakan seluruh kejadian yang menimpanya. Korban mengaku ia ke kuburan oleh Sihol. Dengan kondisi leher di cekek pelaku ia mendapatkan tidakan tidak senonoh dari pelaku. Dengan kondisi separuh sadar Melati digendong pelaku menuju sungai yang berdekatan dengan kuburan tersebut. Usai melampiaskan nafsu bejatnya, lantas pelaku melemparkan Melati ke pinggir sungai dan pergi meninggalkannya.
“Untung air sungai pada malam itu dalam keadaan surut, sehingga korban selamat dari maut. Korban juga sempat pingsan dan kami langsung melarikannya ke Puskesmas terdekat. Karena kondisinya cukup parah dan keterbatasan peralatan maka korban dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Tebingtinggi terang Malango.
Malam itu juga bersama Polsek Pagurawan dan Polres Asahan warga langsung melacak keberadaan Sihol. Tak berapa lama, pelaku akhirnya dapat ditangkap warga saat bersembunyi di areal perkebunan sawit di Desa Sei Buah Keras Kecamatan Medang Deras jauh dari Desa Aek Nauli. Warga yang mulai emosi ingin menghakimi pelaku, namun tidak berhasil karena di halau petugas sehingga Sihol selamat. (awi/smg)