JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe memperoleh penghargaan Terbaik (Best) pada ajang Indonesia Sustainable Business Award (SBA) 2019 atau Penghargaan Bisnis yang Berkelanjutan di Indonesia yang digagas Global Initiatives dan PwC Singapura dan Indonesia di Jakarta, Jumat (21/2).
Penghargaan Terbaik untuk kategori Land Use & Biodiversity ini diperoleh atas keberhasilan PTAR yang dinilai berkomitmen dalam hal rehabilitasi dan pemulihan ekosistem hutan. Pada tahun 2018, 4,6 hektar area yang terganggu direhabilitasi, dengan total 3.640 bibit ditanam. Pengelolaan akan dampak pada keanekaragaman hayati selalu menjadi perhatian khusus PTAR dalam pelaksanaan Praktek Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, yang ditinjau setiap tahun.
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa yang diterima langsung oleh Wakil President Direktur dan CEO PT Agincourt Resources, Tim Duffy. Tim Duffy menuturkan peraihan penghargaan Terbaik ini merupakan penghargaan yang pertama kali diterima dalam ajang Indonesia Sustainable Business Awards.
“Tentunya kami sangat bangga mendapat penghargaan Terbaik untuk kategori Land Use & Biodiversity ini di mana upaya kami dalam menjaga biodiversity di wilayah operasional kami telah mendapat pengakuan,” kata Tim Duffy.
Tim menyatakan Tambang Emas Martabe terletak di Hutan Batangtoru, ekosistem yang dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. “Walaupun area operasional tambang masih sangat kecil jika dibandingkan dengan total area hutan, tapi dampak operasional terhadap keanekaragaman hayati telah menjadi perhatian utama perusahaan melalui berbagai program pengelolaan lingkungan yang signifikan dan seksama,” kata Tim Duffy.
Tim menambahkan, berbagai upaya perlindungan keanekaragaman hayati di lokasi tambang telah menerapkan standar pengawasan ketat mencakup pembukaan lahan, survei spesies flora dan fauna sebelum pembukaan lahan, proteksi terhadap jalur air alami, pelarangan pemburuan atau penangkapan hewan, dan rencana rehabilitasi area terdampak pasca tambang untuk membentuk kembali ekosistem hutan yang sesuai dengan habitat fauna lokal di Hutan Batangtoru.
Tambang Emas Martabe juga memiliki fasilitas pembibitan yang mengusahakan bibit tanaman lokal untuk mendukung program rehabilitasi. Perusahaan juga melibatkan para ahli dan peneliti keanekaragaman hayati untuk program pengelolaan lingkungan yang lebih luas di Hutan Batangtoru melalui pemberian dukungan kepada berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) konservasi setempat.
Penghargaan bisnis berkelanjutan atau Indonesia Sustainable Business Awards diselenggarakan oleh Global Initiatives untuk yang ke-8 kalinya di Indonesia, dan juga diselenggarakan di Singapura, Malaysia dan Filipina sejak 2012. The Sustainable Business Awards (SBA) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan praktik terbaik bisnis yang berkelanjutan dan menunjukkan bagaimana bisnis yang berkelanjutan dapat menguntungkan perusahaan, lingkungan, dan semua pemangku kepentingan, baik saat ini maupun di masa depan.
Penilaian SBA dilakukan melalui kemitraan dengan PwC Indonesia, Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Control Union dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Metodologi SBA menggabungkan fitur-fitur terbaik dari bench-marking dan proses penghargaan secara global untuk memberikan strategi yang tepat dan keuntungan bisnis. Platform unik ini memberikan penghargaan kepada perusahaan untuk menjadikan bisnisnya yang benar-benar berkelanjutan di Asia.
SBA memberikan penghargaan kepada bisnis melalui penilaian ketat pada praktik dengan metodologi yang menilai proses dan kinerja di berbagai kategori seperti Strategy and Sustainability Management, Workforce, Sustainability in Community, Energy Management, Water management, Waste and Material Productivity, Supply Chain Management, Land Use and Biodiversity, Business Responsibility and Ethics, Stakeholder Engagement and Materiality, UN Sustainable Development Goals, Flagship Initiative, dan lain-lain.
Dalam ajang ini Pengakuan Khusus (Special Recognition) juga diberikan kepada PT Astra International Tbk untuk kategori Flagship Initiative atas kontribusinya dalam melestarikan alam di mana Astra telah mengembangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di berbagai daerah di Indonesia. Inisiatif ini melibatkan 32.000 hektar dengan sekitar 5 juta pohon.
Sejak 2014, Astra juga mulai fokus pada pelestarian spesies buah langka. Astra bekerja sama dengan sekolah menengah kejuruan di seluruh negeri untuk mengembangkan laboratorium budaya buah-buahan langka. Sejak 2014, Astra telah meluncurkan Arboretum Pohon Buah Langka dan telah mengumpulkan 130 spesies buah lokal yang terancam punah dari seluruh negeri. (rel/mea)