BINJAI, SUMUTPOS.CO – Satu unit mobil dinas yang dipakai Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumut dilempar orang tak dikenal, usai melakukan penyitaan seekor orang utan dari salah satu rumah Ketua OKP berinisial PS.
Kepala Bagian Tata Usaha BBKSDA Sumut, Teguh Setiawan menjelaskan, kedatangan mereka yang terdiri dari BBKSDA, Taman Nasional Gunung Leuser dan OIC-SRA ke Kota Binjai untuk menyita seekor orang utan dari salah satu rumah Ketua OKP berinisial PS.
Kata Teguh, obrolan mengalir dan berjalan damai serta santai saat di rumah Ketua OKP tersebut. Namun usai meninggalkan rumah tersebut, pihaknya mendapat aksi teror berupa pelemparan dengan batu. Akibatnya, mobil yang ditumpangi mereka mengalami pecah kaca di sebelah kiri. Terkait pelemparan itu, pihaknya sudah membuat laporan ke Polres Binjai.
Kepada polisi, BBKSDA meminta penegakan hukum atas penyerangan dan pengerusakan mobil yang mereka alami. “Kami ke Polres melapor pengrusakan dua unit mobil, milik TNGL dan mitra kita. Kalau tim tidak ada yang sampai terluka,” ujar dia di Mapolres Binjai, Senin (22/3).
“Untuk apakah ini milik oknum OKP kami belum dapat pastinya. Yang pasti tanpa melihat siapa pun dia, jika memiliki satwa dilindungi tanpa izin harus diserahkan ke BBKSDA,” sambung dia.
“Kami sejak awal sudah persuasif meminta tokoh masyarakat menyerahkan sukarela anak orang utan itu. Pemilik minta waktu satu minggu untuk menyerahkan. Namun tiba-tiba mobil tim kami dilempari batu oleh orang tak dikenal, jaraknya sekitar 500-an meter dari rumah tempat berdaya orang utan yang akan dievakuasi,”sambungnya.
Mendapat teror tersebut, kata dia, mereka pun sempat berlindung ke Markas Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Poldasu yang ada di Jalan Soekarno-Hatta Km 19, Binjai Timur. “Ada dua mobil yang kena lemparan. Kami membawa empat mobil,” ujar dia.
Kapolres Binjai, AKBP Romadhoni Sutardjo, Wakapolres Kompol N Panjaitan dan Kasat Intel ada di Ruang SPKT.
Wakapolres enggan memberi komentar soal laporan tersebut. “Silahkan ke Kasubbag Humas saja,” tukasnya. (ted)