26 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Sakit Sejak 2016, Bupati Asahan Meninggal Dunia, Wabup dan ASN Sempat Doakan Kesembuhan Taufan

Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang semasa hidup.

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Kabar duka datang dari Kabupaten Asahan. Bupati Taufan Gama Simatupang meninggal dunia pada Senin (22/4) malam.

Kabar itu semakin meluas ketika banyak orang memposting berita duka tersebut sekitar pukul 18.30 WIB di sosial media dan lintas pesan whatshapp group.

Berita duka itu dibenarkan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Kabid Media Cetak dan Elektronik di Dinas Komunikasi dan Informasi, Arbin Ariadi Tanjung yang dihubungi wartawan. “Iya benar seperti itu (meninggal). Sekarang jenazah almarhum masih di Medan. Ini sedang dalam perjalanan pulang,” kata Tanjung.

Pantauan di rumah dinas Bupati Asahan, berbagai kerabat maupun pegawai di Pemkab Asahan terus berdatangan. Berbagai kendaraan terus hilir mudik memasuki perkarangan rumah dinas yang terletak di Jalan Mahoni, Kisaran, Kabupaten Asahan itu.

Sebelum Bupati Kabupaten Asahan, Taufan Gama Simatupang meninggal, pegawai Pemerintah Kabupaten Asahan sempat mendoakan kesembuhannya. Kadis Kominfo Pemkab Asahan, Rahmat Hidayat Siregar mengatakan, Senin (22/04) pagi, seluruh pejabat eselon dua menyampaikan doa bersama dipimpin Wakil Bupati Asahan, Surya saat acara rutin Coffee Morning para pejabat eselon dua Pemkab Asahan.

“Kita sudah sampaikan doa mohon kesembuhan pak Bupati tadi pagi. Tapi Allah berkehendak lain. Kita berdoa kepada Allah SWT, semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan kesalahannya serta menerima segala amal kebajikannya dan menempatkannya ditempat yang terbaik,” katanya.

Rahmat mengatakan, Bupati Asahan menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 18.30 WIB. “Beliau menghembuskan nafas terakhirnya tepat adzan Maghrib tadi,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Genersi Muda (GM) Pujakesuma Rianto SH MAP turut berbelasungkawa atas meninggalnya Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP. Menurut Rianto, Taufan Gama sosok pemimpin yang pantas dijadikan teladan. Kariernya dirintis dari bawah sejak menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) biasa. Pada akhirnya salah satu putra Alm H Abdul Manan Simatupang itu bergandengan tangan dengan H Risudin maju pada pemilihan bupati. Lima tahun mendampingi Alm H Risudin, kemudian bersama H Surya BSc berhasil merebut hati rakyat Asahan selama dua periode,” bilang Rianto.

Berwibawa dan Murah Senyum

Drs H Taufan Gama Simatupang MAP, lahir di Medan, 28 Agustus 1963. Dia akrab disapa dengan sebutan Buya Taufan GS. Buya adalah istilah lain di Jawa Kyai.

Sebelum menjabat Bupati Asahan selama dua periode, yakni 2010–2015 dan 2016–2021, dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Asahan periode 2005-2010. Ia pernah menjabat sebagai Bupati sementara di Asahan menggantikan Bupati sebelumnya Risuddin tahun 2005.

Tetapi kemudian ia kembali menjadi Wakil Bupati setelah Risuddin menjabat kembali sebagai Bupati Asahan. Buya juga adalah Tokoh Masyarakat menjadi Pimpinan Umum PMDU (Pondok Pesantren Daar Al Uluum) Asahan.

Buya Taufan memenangkan kembali pemilihan kepala daerah (pilkada) Asahan 2010-2015 yang didukung oleh beberapa partai besar yang mendukungnya. Belum sampai setahun kepemimpinan Buya Taufan, Asahan sudah mengalami kemajuan baik yang terasa maupun tidak.

Ia memiliki wibawa dan selalu tersenyum kepada rakyatnya dan siapapun. Buya Taufan juga diketahui menjalin persahabatan dengan kepala daerah lainnya. Ia juga selalu turun langsung pada berbagai kekacauan misalkan, demo di halaman kantor Bupati Asahan. Beliau langsung menemui para pendemo dan meredam aksi tersebut.

Sebelumnya, Buya Taufan memang tengah mengalami sakit beberapa bulan sejak dilantik menjadi bupati pada bulan Februari 2016. Setelah bertahun-tahun mengidap penyakit gangguan pada usus yang berujung kepada komplikasi. Kondisi kesehatannya kemudian pasang surut sepanjang dia menjabat.

Bahkan dalam beberapa kesempatan di acara pemerintahan, almarhum tak bisa hadir termasuk dalam beberapa rapat penting di gedung DPRD Asahan karena kesehatannya. Terakhir, pada 17 April kemarin, Taufan tak datang ke TPS untuk mencoblos. Saat pesta demokrasi itu, dia harus didatangi petugas KPPS demi memunggut hak politiknya di rumah dinasnya.

Taufan Gama Simatupang tutup usia 56 tahun. Rencananya jenazah akan disemayamkan di kediaman pribadinya di Jalan Mahoni Kisaran depan pesantren modern Daar Ulum.(per/smg/omi/bbs)

Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang semasa hidup.

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Kabar duka datang dari Kabupaten Asahan. Bupati Taufan Gama Simatupang meninggal dunia pada Senin (22/4) malam.

Kabar itu semakin meluas ketika banyak orang memposting berita duka tersebut sekitar pukul 18.30 WIB di sosial media dan lintas pesan whatshapp group.

Berita duka itu dibenarkan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Kabid Media Cetak dan Elektronik di Dinas Komunikasi dan Informasi, Arbin Ariadi Tanjung yang dihubungi wartawan. “Iya benar seperti itu (meninggal). Sekarang jenazah almarhum masih di Medan. Ini sedang dalam perjalanan pulang,” kata Tanjung.

Pantauan di rumah dinas Bupati Asahan, berbagai kerabat maupun pegawai di Pemkab Asahan terus berdatangan. Berbagai kendaraan terus hilir mudik memasuki perkarangan rumah dinas yang terletak di Jalan Mahoni, Kisaran, Kabupaten Asahan itu.

Sebelum Bupati Kabupaten Asahan, Taufan Gama Simatupang meninggal, pegawai Pemerintah Kabupaten Asahan sempat mendoakan kesembuhannya. Kadis Kominfo Pemkab Asahan, Rahmat Hidayat Siregar mengatakan, Senin (22/04) pagi, seluruh pejabat eselon dua menyampaikan doa bersama dipimpin Wakil Bupati Asahan, Surya saat acara rutin Coffee Morning para pejabat eselon dua Pemkab Asahan.

“Kita sudah sampaikan doa mohon kesembuhan pak Bupati tadi pagi. Tapi Allah berkehendak lain. Kita berdoa kepada Allah SWT, semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan kesalahannya serta menerima segala amal kebajikannya dan menempatkannya ditempat yang terbaik,” katanya.

Rahmat mengatakan, Bupati Asahan menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 18.30 WIB. “Beliau menghembuskan nafas terakhirnya tepat adzan Maghrib tadi,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Genersi Muda (GM) Pujakesuma Rianto SH MAP turut berbelasungkawa atas meninggalnya Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP. Menurut Rianto, Taufan Gama sosok pemimpin yang pantas dijadikan teladan. Kariernya dirintis dari bawah sejak menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) biasa. Pada akhirnya salah satu putra Alm H Abdul Manan Simatupang itu bergandengan tangan dengan H Risudin maju pada pemilihan bupati. Lima tahun mendampingi Alm H Risudin, kemudian bersama H Surya BSc berhasil merebut hati rakyat Asahan selama dua periode,” bilang Rianto.

Berwibawa dan Murah Senyum

Drs H Taufan Gama Simatupang MAP, lahir di Medan, 28 Agustus 1963. Dia akrab disapa dengan sebutan Buya Taufan GS. Buya adalah istilah lain di Jawa Kyai.

Sebelum menjabat Bupati Asahan selama dua periode, yakni 2010–2015 dan 2016–2021, dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Asahan periode 2005-2010. Ia pernah menjabat sebagai Bupati sementara di Asahan menggantikan Bupati sebelumnya Risuddin tahun 2005.

Tetapi kemudian ia kembali menjadi Wakil Bupati setelah Risuddin menjabat kembali sebagai Bupati Asahan. Buya juga adalah Tokoh Masyarakat menjadi Pimpinan Umum PMDU (Pondok Pesantren Daar Al Uluum) Asahan.

Buya Taufan memenangkan kembali pemilihan kepala daerah (pilkada) Asahan 2010-2015 yang didukung oleh beberapa partai besar yang mendukungnya. Belum sampai setahun kepemimpinan Buya Taufan, Asahan sudah mengalami kemajuan baik yang terasa maupun tidak.

Ia memiliki wibawa dan selalu tersenyum kepada rakyatnya dan siapapun. Buya Taufan juga diketahui menjalin persahabatan dengan kepala daerah lainnya. Ia juga selalu turun langsung pada berbagai kekacauan misalkan, demo di halaman kantor Bupati Asahan. Beliau langsung menemui para pendemo dan meredam aksi tersebut.

Sebelumnya, Buya Taufan memang tengah mengalami sakit beberapa bulan sejak dilantik menjadi bupati pada bulan Februari 2016. Setelah bertahun-tahun mengidap penyakit gangguan pada usus yang berujung kepada komplikasi. Kondisi kesehatannya kemudian pasang surut sepanjang dia menjabat.

Bahkan dalam beberapa kesempatan di acara pemerintahan, almarhum tak bisa hadir termasuk dalam beberapa rapat penting di gedung DPRD Asahan karena kesehatannya. Terakhir, pada 17 April kemarin, Taufan tak datang ke TPS untuk mencoblos. Saat pesta demokrasi itu, dia harus didatangi petugas KPPS demi memunggut hak politiknya di rumah dinasnya.

Taufan Gama Simatupang tutup usia 56 tahun. Rencananya jenazah akan disemayamkan di kediaman pribadinya di Jalan Mahoni Kisaran depan pesantren modern Daar Ulum.(per/smg/omi/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/