25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Proyek Perbaikan Jalan Umar Baki Binjai, Personel Dishub Tak Ada di Lokasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Binjai terpantau tidak ada menempatkan personelnya di proyek perbaikan Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, Senin (22/5). Sekira pukul 12.30 WIB, wartawan tak melihat seorang pun personel Dishub Kota Binjai melakukan pengaturan lalu lintas untuk membantu mengurai kemacetan.

Padahal masyarakat menuntut, agar Dishub Kota Binjai menempatkan personelnya untuk membantu mengurai kemacetan dan penumpukan volume truk yang disinyalir melebihi tonase.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Binjai, Hesron Pinem menjelaskan, pihaknya sejatinya turun ke lokasi proyek perbaikan jalan, atas dasar keluhan masyarakat yang kecewa karena lambannya progres yang dilakukan rekanan atau pemborong. Namun, dia tidak mengetahui apa alasan proyek perbaikan Jalan Umar Baki terkesan lamban hingga mengecewakan masyarakat.

“Kami mengantisipasi riak-riak masyarakat, untuk membantu penjagaan buka tutup jalan. Kami sudah arahkan anggota (personel),” ungkap Hesron.

Selain menempatkan personel, lanjut Hesron, pihaknya juga membuat spanduk imbauan kepada sopir-sopir truk. Adapun imbauan dimaksud adalah untuk mengingatkan mereka agar hati-hati di jalan dan jangan saling menerobos atau mendahului.

“Dari pihak yang membangun, juga ada anggota dia. Jadi kami kerja sama,” tuturnya.

Ditanya, terkait adanya truk-truk yang melebihi tonase? Dia tak menampik. Menurut Hesron, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para sopir truk selama 2 pekan ke depan. Dia juga mengakui, pihaknya tidak dapat melakukan penindakan berupa denda atau menurunkan muatan, untuk disimpan dalam gudang.

“Kami sudah minta agar truk-truk yang masuk Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Umar Baki, melintas jam 8 pagi. Jangan jam 6 sampai jam 8 pagi, karena banyak anak sekolah dan itu juga jam padat. Ya tujuannya untuk mengurangi volume kendaraan,” bebernya.

Sebelumnya, puluhan masyarakat yang berdomisili di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, melakukan aksi pemblokiran atau menutup akses yang kerap dilintasi puluhan truk bermuatan diduga melebihi tonase, 15 Mei 2023 lalu. Pemblokiran jalan yang dilakukan secara spontan, terjadi lantaran ruas jalan tersebut tak kunjung rampung pengerjaan perbaikannya.

Massa membentang spanduk di tengah badan jalan untuk memblokir akses truk yang kerap melintas di daerah tersebut. Selain membentangkan spanduk, massa juga berbaris sejajar berdiri di tengah badan jalan.

“Kami warga masyarakat Kelurahan Payaroba membuat pemblokiran jalan seperti ini, karena adanya kecelakaan dan abu yang menyelimuti daerah kami,” ujar perwakilan masyarakat, Agus (43).

Menurut agus, masyarakat ingin agar Pemko Binjai yang melakukan perbaikan jalan dapat segera merampungkan prosesnya. Menurut masyarakat, pengerjaan perbaikan pada ruas jalan tersebut terhenti alias mangkrak. Artinya, perbaikan pada ruas jalan ini tidak diselesaikan hingga tuntas.

“Pihak dari proyek tidak ada aktivitas untuk melanjutkan perbaikan jalan ini. Kami masyarakat berkeinginan agar jalan ini segera cepat diperbaiki dan diselesaikan,” harapnya.

Akibat penutupan jalan, truk bermuatan diduga melebihi, yang mengangkut mulai dari batu, sawit, dan lainnya, berhenti di pinggir jalan. Tak ayal, kemacetan mengular panjang hingga ke Simpang Pertanian Jalan Jenderal Gatot Subroto. Selama ini, menurut masyarakat, dilakukan sistem buka tutup. Pasalnya, 2 ruas Jalan Umar Baki belum seutuhnya rampung pengerjaan perbaikan rigid betonnya. Masih satu sisi ruas jalan yang telah diperbaiki rigid beton. Sementara ruas sebelahnya tidak ada pengerjaan perbaikan rigid beton. Karena itu, masyarakat meminta sistem buka tutup jalan agar ditiadakan.

“Jadikan seperti biasa, 2 jalur jalan digunakan,” harap mereka.

Masyarakat juga sudah muak hanya makan janji dan omong kosong belaka.

“Janjinya, Lebaran sudah selesai pengerjaan jalannya. Tapi, pengerjaan yang mulai dari Agustus 2022 sampai sekarang, belum juga rampung,” tegas Agus.

Aksi blokir yang dilakukan masyarakat tersebut, bukan terjadi kali ini saja. Mei 2022 lalu, juga dilakukan pemblokiran oleh masyarakat pada ruas jalan tersebut. Bahkan, penutupan akses jalan yang dilakukan masyarakat hingga tengah malam. (ted/saz)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Binjai terpantau tidak ada menempatkan personelnya di proyek perbaikan Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, Senin (22/5). Sekira pukul 12.30 WIB, wartawan tak melihat seorang pun personel Dishub Kota Binjai melakukan pengaturan lalu lintas untuk membantu mengurai kemacetan.

Padahal masyarakat menuntut, agar Dishub Kota Binjai menempatkan personelnya untuk membantu mengurai kemacetan dan penumpukan volume truk yang disinyalir melebihi tonase.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Binjai, Hesron Pinem menjelaskan, pihaknya sejatinya turun ke lokasi proyek perbaikan jalan, atas dasar keluhan masyarakat yang kecewa karena lambannya progres yang dilakukan rekanan atau pemborong. Namun, dia tidak mengetahui apa alasan proyek perbaikan Jalan Umar Baki terkesan lamban hingga mengecewakan masyarakat.

“Kami mengantisipasi riak-riak masyarakat, untuk membantu penjagaan buka tutup jalan. Kami sudah arahkan anggota (personel),” ungkap Hesron.

Selain menempatkan personel, lanjut Hesron, pihaknya juga membuat spanduk imbauan kepada sopir-sopir truk. Adapun imbauan dimaksud adalah untuk mengingatkan mereka agar hati-hati di jalan dan jangan saling menerobos atau mendahului.

“Dari pihak yang membangun, juga ada anggota dia. Jadi kami kerja sama,” tuturnya.

Ditanya, terkait adanya truk-truk yang melebihi tonase? Dia tak menampik. Menurut Hesron, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para sopir truk selama 2 pekan ke depan. Dia juga mengakui, pihaknya tidak dapat melakukan penindakan berupa denda atau menurunkan muatan, untuk disimpan dalam gudang.

“Kami sudah minta agar truk-truk yang masuk Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Umar Baki, melintas jam 8 pagi. Jangan jam 6 sampai jam 8 pagi, karena banyak anak sekolah dan itu juga jam padat. Ya tujuannya untuk mengurangi volume kendaraan,” bebernya.

Sebelumnya, puluhan masyarakat yang berdomisili di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, melakukan aksi pemblokiran atau menutup akses yang kerap dilintasi puluhan truk bermuatan diduga melebihi tonase, 15 Mei 2023 lalu. Pemblokiran jalan yang dilakukan secara spontan, terjadi lantaran ruas jalan tersebut tak kunjung rampung pengerjaan perbaikannya.

Massa membentang spanduk di tengah badan jalan untuk memblokir akses truk yang kerap melintas di daerah tersebut. Selain membentangkan spanduk, massa juga berbaris sejajar berdiri di tengah badan jalan.

“Kami warga masyarakat Kelurahan Payaroba membuat pemblokiran jalan seperti ini, karena adanya kecelakaan dan abu yang menyelimuti daerah kami,” ujar perwakilan masyarakat, Agus (43).

Menurut agus, masyarakat ingin agar Pemko Binjai yang melakukan perbaikan jalan dapat segera merampungkan prosesnya. Menurut masyarakat, pengerjaan perbaikan pada ruas jalan tersebut terhenti alias mangkrak. Artinya, perbaikan pada ruas jalan ini tidak diselesaikan hingga tuntas.

“Pihak dari proyek tidak ada aktivitas untuk melanjutkan perbaikan jalan ini. Kami masyarakat berkeinginan agar jalan ini segera cepat diperbaiki dan diselesaikan,” harapnya.

Akibat penutupan jalan, truk bermuatan diduga melebihi, yang mengangkut mulai dari batu, sawit, dan lainnya, berhenti di pinggir jalan. Tak ayal, kemacetan mengular panjang hingga ke Simpang Pertanian Jalan Jenderal Gatot Subroto. Selama ini, menurut masyarakat, dilakukan sistem buka tutup. Pasalnya, 2 ruas Jalan Umar Baki belum seutuhnya rampung pengerjaan perbaikan rigid betonnya. Masih satu sisi ruas jalan yang telah diperbaiki rigid beton. Sementara ruas sebelahnya tidak ada pengerjaan perbaikan rigid beton. Karena itu, masyarakat meminta sistem buka tutup jalan agar ditiadakan.

“Jadikan seperti biasa, 2 jalur jalan digunakan,” harap mereka.

Masyarakat juga sudah muak hanya makan janji dan omong kosong belaka.

“Janjinya, Lebaran sudah selesai pengerjaan jalannya. Tapi, pengerjaan yang mulai dari Agustus 2022 sampai sekarang, belum juga rampung,” tegas Agus.

Aksi blokir yang dilakukan masyarakat tersebut, bukan terjadi kali ini saja. Mei 2022 lalu, juga dilakukan pemblokiran oleh masyarakat pada ruas jalan tersebut. Bahkan, penutupan akses jalan yang dilakukan masyarakat hingga tengah malam. (ted/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/