27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Tiba di Asrama Haji Langsung di Tes Antigen, Jamaah Haji Positif Dilapor ke BPBD Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencananya, Kloter I Debarkasi Medan yang terdiri dari jamaah asal Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, dan Kota Medan, akan mendarat di Bandara Kualanamu pagi ini, Sabtu (23/7) pukul 9.55 WIB. Begitu tiba di Asrama Haji Medan, seluruh jamaah akan dilakukan swab antigen. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan adanya jamaah yang terpapar Covid-19.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut, Abd Amri Siregar yang juga Ketua Panitia Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan mengatakan, begitu jamaah sampai di Asrama Haji Medan, para jamaah akan dilakukan pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu. Selanjutnya, dilakukan swab Antigen.

“Hal ini sesuai peraturan dari Kementerian Kesehatan, dimana saat ini masih dalam suasana Covid-19. Sehingga seluruh jamaah yang pulang dari Tanah Suci wajib dilakukan swab Antigen,” kata Amri didampingi Kabid Kesehatan PPIH Jefri Hasudungan, Sekretaris PPIH Zulfan Efendi, Kabid Keamanan PPIH AKBP Ali Usman, Kabid Pemulangan PPIH Torang Rambe dan Koordinator Humas, Muhammad Yunus usai melakukan pengecekan di Asrama Haji Medan, Jumat (22/7).

Sejauh ini, kata Amri, pihaknya telah siap untuk menyambut kedatangan jamaah haji asal Sumut mulai 23 Juli dan hingga 1 Agustus 2022. “Adapun urutan pemulangan jemaah mulai dari tiba di Bandara Kualanamu ini adalah titik pertama dan telah dikoordinasikan untuk petugas bandara melakukan seringkas mungkin untuk menyusun barang-barang jamaah haji. Bahkan bus jamaah juga dekat dengan pesawat, selanjutnya dibawa ke Debarkasi Medan tepatnya di Asrama Haji Medan. Kalau jamaah sekiranya harus menginap karena kondisi penerbangan, kami masih tetap mengakomodirnya,” ucapnya.

Kabid Kesehatan PPIH, Jefri HS menyebutkan, pemeriksaan swab Antigen jamaah nantinya akan dilakukan di Aula Madinatul Hujjaj. Hasilnya akan keluar 10-15 menit setelah dilakukan swab. “Ada 16 petugas kesehatan yang kita turunkan, sisi kanan ada 8 dan sisi kiri ada 8 orang. Sehingga jamaah haji tidak akan menunggu lama dalam melakukan test antigen. Bagi jamaah yang misalnya mendapatkan hasil positif kita akan pindahkan ke klinik untuk dibawa periksa PCR. Terkait untuk isolasi masih kita bicarakan lebih lanjut, namun bila ada yang positif akan kita lapor ke BPBD Sumut,” urainya.

Dalam kesempatan yang sama ditambahkan Kabid Keamanan PPIH, AKBP Ali Usman, untuk diwajibkan bagi jemaah haji dan juga keluarga yang hadir menerapkan protokol kesehatan. “Wajib menggunakan masker. Keluarga yang menjemput juga kita batasi mengingat saat ini kasus Covid-19 tengah melonjak meski di Pulau Jawa. Sehingga kami minta kerjasamanya dari pihak keluarga dan tidak menyulitkan panitia. Bukan kami membatasi tapi memang situasi kita masih pandemi Covid-19,” sebut AKBP Ali Usman. Terpisah pelaksana harian kepala Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Medan, H Irwansyah yang ditemui menyebutkan, seluruh kekuatan karyawan UPT Asrama Haji dikerahkan ikut membantu kelancaran kedatangan dan kepulangan jemaah haji dari Asrama Haji Medan. “Ada 70 orang,” tandasnya.

9 Bus Antar Jamaah Sumut ke Madinah

Sementara, jamaah haji Indonesia gelombang II secara bertahap telah diberangkatkan ke Madinah dari Makkah sejak Kamis (21/7). Di Madinah, jamaah akan menjalani ibadah Arbain berupa salat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi selama 8 atau 9 hari.

Kepala Daker Makkah, Mukhammad Khanif mengatakaan, jamaah meninggalkan Makkah setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah hajinya, termasuk Thawaf Ifadlah. Jamaah juga sudah menjalankan Thawaf Wada’ (perpisahan). “Alhamdulillah, lima kloter dengan 1.932 jamaah hari ini mulai berangkat ke Madinah. Ini sekaligus menandai fase keberangkatan jamaah ke Madinah yang akan berlangsung sejak hari ini sampai 4 Agustus mendatang,” kata Khanif, Jumat (22/7).

Kloter 8 Embarkasi Medan (MES/KNO 8) menjadi kloter kedua yang berangkat ke Madinah. Sebanyak 9 bus yang membawa 393 jamaah ini bergerak mulai pukul 09.20 WAS. Sebelumnya, jamaah kloter 24 Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 24) berangkat jam 07.00 WAS.

67 Jamaah Wafat

Hingga hari ke-49 operasional penyelenggaraan ibadah haji 1443 Hijriah, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), lebih 20 ribu jamaah haji reguler sudah tiba di Indonesia. Sebagian besar jamaah saat ini berada di Makkah untuk menunggu jadwal kepulangan atau pergerakan menuju Madinah.

Data Siskohat juga mencatat, sampai dengan Jumat (22/7), ada 67 jamaah haji Indonesia yang wafat. Sebanyak 27 jamaah wafat pada masa pra Armuzna, dalam rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022. Ada 16 jamaah yang wafat pada masa Armuzna, 8 – 12 Juli 2022. Sisanya atau 24 jamaah wafat pada masa setelah puncak haji Armuzna, 13 Juli sampai sekarang. “Jumlah jamaah wafat sampai dengan hari ke-49 operasional haji sebanyak 67 orang,” terang Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat di Makkah, Jumat (22/7).

Bagaimana data jamaah wafat tahun-tahun sebelumnya pada hari operasional yang sama? Arsad menjelaskan, pada tahun 2014, di hari ke-49 operasional haji, ada 236 jamaah haji Indonesia yang wafat dari 168.800 kuota haji Indonesia (0,14 persen). Jumlah kuota ini bertahan pada 2015 dan 2016. Sementara jemaah yang wafat 539 (0,32 persen) pada 2015 dan 276 (0,16 persen) pada 2016.

“Jumlah jemaah wafat pada 2015 naik signifikan karena pada saat itu ada peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram dan tabrakan jemaah di Mina,” ujar Arsad yang pada tahun itu menjabat sebagai Kepala Daker Makkah dan didaulat sebagai juru bicara PPIH Arab Saudi.

Sejak tahun 2017, lanjut Arsad, kuota haji Indonesia kembali ke angka normal, 204.000. Pada hari ke-49 operasional haji tahun itu, tercatat ada 508 jamaah yang wafat (0,25 persen). Setahun berikutanya (2018), pada hari operasional yang sama, ada 263 jemaah yang wafat (0,13 persen). “Kuota haji Indonesia naik lagi pada musim haji 2019 menjadi 214.000. Saat itu, pada hari operasional ke-49, tercatat 341 jamaah wafat atau 0,16 persen,” terang Arsad.

“Tahun ini, dengan kuota 100.015 jamaah, tercatat 67 jamaah wafat pada hari ke-49 operasional atau 0,07 persen. Semoga jemaah haji Indonesia selalu sehat, kepulangan ke Tanah Air berjalan lancar, dan mabrur. Aamin,” harapnya. (bbs/jpc/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencananya, Kloter I Debarkasi Medan yang terdiri dari jamaah asal Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, dan Kota Medan, akan mendarat di Bandara Kualanamu pagi ini, Sabtu (23/7) pukul 9.55 WIB. Begitu tiba di Asrama Haji Medan, seluruh jamaah akan dilakukan swab antigen. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan adanya jamaah yang terpapar Covid-19.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut, Abd Amri Siregar yang juga Ketua Panitia Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan mengatakan, begitu jamaah sampai di Asrama Haji Medan, para jamaah akan dilakukan pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu. Selanjutnya, dilakukan swab Antigen.

“Hal ini sesuai peraturan dari Kementerian Kesehatan, dimana saat ini masih dalam suasana Covid-19. Sehingga seluruh jamaah yang pulang dari Tanah Suci wajib dilakukan swab Antigen,” kata Amri didampingi Kabid Kesehatan PPIH Jefri Hasudungan, Sekretaris PPIH Zulfan Efendi, Kabid Keamanan PPIH AKBP Ali Usman, Kabid Pemulangan PPIH Torang Rambe dan Koordinator Humas, Muhammad Yunus usai melakukan pengecekan di Asrama Haji Medan, Jumat (22/7).

Sejauh ini, kata Amri, pihaknya telah siap untuk menyambut kedatangan jamaah haji asal Sumut mulai 23 Juli dan hingga 1 Agustus 2022. “Adapun urutan pemulangan jemaah mulai dari tiba di Bandara Kualanamu ini adalah titik pertama dan telah dikoordinasikan untuk petugas bandara melakukan seringkas mungkin untuk menyusun barang-barang jamaah haji. Bahkan bus jamaah juga dekat dengan pesawat, selanjutnya dibawa ke Debarkasi Medan tepatnya di Asrama Haji Medan. Kalau jamaah sekiranya harus menginap karena kondisi penerbangan, kami masih tetap mengakomodirnya,” ucapnya.

Kabid Kesehatan PPIH, Jefri HS menyebutkan, pemeriksaan swab Antigen jamaah nantinya akan dilakukan di Aula Madinatul Hujjaj. Hasilnya akan keluar 10-15 menit setelah dilakukan swab. “Ada 16 petugas kesehatan yang kita turunkan, sisi kanan ada 8 dan sisi kiri ada 8 orang. Sehingga jamaah haji tidak akan menunggu lama dalam melakukan test antigen. Bagi jamaah yang misalnya mendapatkan hasil positif kita akan pindahkan ke klinik untuk dibawa periksa PCR. Terkait untuk isolasi masih kita bicarakan lebih lanjut, namun bila ada yang positif akan kita lapor ke BPBD Sumut,” urainya.

Dalam kesempatan yang sama ditambahkan Kabid Keamanan PPIH, AKBP Ali Usman, untuk diwajibkan bagi jemaah haji dan juga keluarga yang hadir menerapkan protokol kesehatan. “Wajib menggunakan masker. Keluarga yang menjemput juga kita batasi mengingat saat ini kasus Covid-19 tengah melonjak meski di Pulau Jawa. Sehingga kami minta kerjasamanya dari pihak keluarga dan tidak menyulitkan panitia. Bukan kami membatasi tapi memang situasi kita masih pandemi Covid-19,” sebut AKBP Ali Usman. Terpisah pelaksana harian kepala Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Medan, H Irwansyah yang ditemui menyebutkan, seluruh kekuatan karyawan UPT Asrama Haji dikerahkan ikut membantu kelancaran kedatangan dan kepulangan jemaah haji dari Asrama Haji Medan. “Ada 70 orang,” tandasnya.

9 Bus Antar Jamaah Sumut ke Madinah

Sementara, jamaah haji Indonesia gelombang II secara bertahap telah diberangkatkan ke Madinah dari Makkah sejak Kamis (21/7). Di Madinah, jamaah akan menjalani ibadah Arbain berupa salat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi selama 8 atau 9 hari.

Kepala Daker Makkah, Mukhammad Khanif mengatakaan, jamaah meninggalkan Makkah setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah hajinya, termasuk Thawaf Ifadlah. Jamaah juga sudah menjalankan Thawaf Wada’ (perpisahan). “Alhamdulillah, lima kloter dengan 1.932 jamaah hari ini mulai berangkat ke Madinah. Ini sekaligus menandai fase keberangkatan jamaah ke Madinah yang akan berlangsung sejak hari ini sampai 4 Agustus mendatang,” kata Khanif, Jumat (22/7).

Kloter 8 Embarkasi Medan (MES/KNO 8) menjadi kloter kedua yang berangkat ke Madinah. Sebanyak 9 bus yang membawa 393 jamaah ini bergerak mulai pukul 09.20 WAS. Sebelumnya, jamaah kloter 24 Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 24) berangkat jam 07.00 WAS.

67 Jamaah Wafat

Hingga hari ke-49 operasional penyelenggaraan ibadah haji 1443 Hijriah, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), lebih 20 ribu jamaah haji reguler sudah tiba di Indonesia. Sebagian besar jamaah saat ini berada di Makkah untuk menunggu jadwal kepulangan atau pergerakan menuju Madinah.

Data Siskohat juga mencatat, sampai dengan Jumat (22/7), ada 67 jamaah haji Indonesia yang wafat. Sebanyak 27 jamaah wafat pada masa pra Armuzna, dalam rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022. Ada 16 jamaah yang wafat pada masa Armuzna, 8 – 12 Juli 2022. Sisanya atau 24 jamaah wafat pada masa setelah puncak haji Armuzna, 13 Juli sampai sekarang. “Jumlah jamaah wafat sampai dengan hari ke-49 operasional haji sebanyak 67 orang,” terang Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat di Makkah, Jumat (22/7).

Bagaimana data jamaah wafat tahun-tahun sebelumnya pada hari operasional yang sama? Arsad menjelaskan, pada tahun 2014, di hari ke-49 operasional haji, ada 236 jamaah haji Indonesia yang wafat dari 168.800 kuota haji Indonesia (0,14 persen). Jumlah kuota ini bertahan pada 2015 dan 2016. Sementara jemaah yang wafat 539 (0,32 persen) pada 2015 dan 276 (0,16 persen) pada 2016.

“Jumlah jemaah wafat pada 2015 naik signifikan karena pada saat itu ada peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram dan tabrakan jemaah di Mina,” ujar Arsad yang pada tahun itu menjabat sebagai Kepala Daker Makkah dan didaulat sebagai juru bicara PPIH Arab Saudi.

Sejak tahun 2017, lanjut Arsad, kuota haji Indonesia kembali ke angka normal, 204.000. Pada hari ke-49 operasional haji tahun itu, tercatat ada 508 jamaah yang wafat (0,25 persen). Setahun berikutanya (2018), pada hari operasional yang sama, ada 263 jemaah yang wafat (0,13 persen). “Kuota haji Indonesia naik lagi pada musim haji 2019 menjadi 214.000. Saat itu, pada hari operasional ke-49, tercatat 341 jamaah wafat atau 0,16 persen,” terang Arsad.

“Tahun ini, dengan kuota 100.015 jamaah, tercatat 67 jamaah wafat pada hari ke-49 operasional atau 0,07 persen. Semoga jemaah haji Indonesia selalu sehat, kepulangan ke Tanah Air berjalan lancar, dan mabrur. Aamin,” harapnya. (bbs/jpc/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/