BINJAI- Fina (28) warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Cengkah Turi, Kecamatan Binjai Utara, hanya tertunduk lesu setelah anak tunggalnya Najwa Salsabila (9 bulan), tersiram air panas saat mereka ingin berbuka puasa, Selasa (16/8) lalu.
Saat ditemui di RSU dr Djoelham Binjai, Senin (22/8), kesedihan Fina semakin menjadi. Pasalnya, untuk menyembuhkan luka di bagian pinggang dan kedua kaki anaknya itu, dia harus mengeluarkan biaya cukup besar. Sementara, ekonomi keluarganya hanya pas-pasan.
Selama menyiapkan makanan berbuka puasa, Fina sangat direpotkan dengan tingkah anaknya yang lincah. Sehingga, menjelang berbuka puasa, sekitar pukul 18.30 WIB, Fina meletakkan anaknya di lokasi hidangan berbuka yang sebagian besar sudah terhidang di ruang tamu.
Tanpa firasat apapun, Fina meninggalkan anaknya seorang diri di tempat hidangan berbuka. Berselang beberapa menit, Fina dikejutkan dengan suara teriakan anaknya.
Begitu dilihat, Najwa Salsabila, sudah tersiram air panas dan meringis kesakitan dengan kulit pinggang dan kakinya terkelupas. Fina pun melarikan anaknya ke Puskesmas terdekat.
“Setelah saya bawa ke Pusmkesmas, malam itu juga anak saya disarankan untuk dirawat di RSU dr Djoelham Binjai. Makanya, saya langsung membawa anak saya ke rumah sakit ini,” ungkapnya.
Untuk selanjutnya, Fina yang sudah tak dapat berbuat apa-apa, kembali direpotkan dengan biaya perobatan anaknya itu.
“Memang saya peserta Jamkesda. Tapi, sebagain obat dibeli dari luar dan harganya mencapai Rp1,3 juta. Dari mana saya cari uang sebanyak itu. Sementara, suami saya masih berada di Malaysia dan belum mengirimkan uang,” kata Fina merintih.
Fina yang baru saja menikah dan memiliki satu anak ini, hanya bisa meminta pihak RSU dr Djoelham Binjai dapat membantunya. “Dengan luka siraman air panas itu, saya sangat prihatin dan susah untuk berpikir. Sebab, saya selalu berpikir kalau kondisi anak saya semakin parah dan takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Saya hanya meminta, agar pihak RSU dr Djoelham dapat membantu saya,” harapnya.(dan)