30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi Beroperasi Tahun 2017

Foto: Humas Provsu Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto berbincang bersama Gubsu Gatot Pujonugroho, saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi di Lubukpakam, Selasa (23/9).
Foto: Humas Provsu
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto bersama Gubsu Gatot Pujonugroho dan sejumlah pejabat, meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi di Lubukpakam, Selasa (23/9).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Setelah menunggu 28 tahun, akhirnya Sumatera Utara akan memiliki tol lain selain Belmera (Belawan-Medan-Tanjungmorawa) yang selesai dibangun pada tahun 1986.

”Jika tidak ada aral melintang, diperkirakan tahun 2017 warga Sumut sudah dapat menggunakan tol sepanjang 61,80 km tersebut,” kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi di Lubukpakam, Selasa (23/9).

Djoko Kirmanto mengatakan, jalan tol Medan-Kualanamu-Tebinggi dengan total panjang 61,80 km terbagi ke dalam dua seksi. Seksi pertama sepanjang 17,80 km yakni Medan-Perbarakan-Kualanamu. Seksi ke-2 sepanjang 44 km yakni Perbarakan-Tebing Tinggi. Pada pembangunan sesi pertama menghabiskan Rp 4,07 triliun.

“Jalan tol ini merupakan salah satu infrastruktur pekerjaan umum untuk mendukung program MP3EI melalui peningkatan kapasitas jaringan jalan di pulau Sumatera sebagai bagian dari koridor ekonomi Sumatera,” ujar Djoko dalam sambutannya.

Djoko menyebutkan, konstruksinya direncanakan 2×2 lajur pada tahap awal dan 2×3 lajur pada tahap akhir dengan percepatan rencana 100 km/jam. Pembangunan seksi ke-II, lanjutnya, membutuhkankan biaya investasi sebesar Rp 5,6 triliun. Biaya tersebut, katanya, akan dipenuhi melalui equity dari badan usaha jalan tol dan pinjaman dari lembaga keuangan.

“Sampai saat ini pengadaan tanah untuk seksi pertama mencapai 81,32 persen dan seksi kedua 81,42 persen. Pengadaan tanah bisa selesai 2015,” jelasnya.

Pembangunan seksi pertama, kata Djoko, telah dikerjakan oleh pemerintah dengan progres sebesar 13,5% dan diharapkan selesai pada 2016, sedangkan pembangunan seksi II diharapkan akan selesai pada 2017.

Menurutnya, pembangunan jalan tol ini layak secara ekonomi, namun kurang layak secara finansial. Pada tahap awal, lanjutnya, dukungan pemerintah diberikan dalam bentuk pengadaan tanah untuk seluruh luas jalan tol dan konstruksi pada seksi pertama.

Pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebinggi akan dilaksanakan oleh Konsorsium BUMN, yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero) Tbk yang merupakan pemenang lelang yang ditetapkan pada 4 September 2014. (rel/mea)

Foto: Humas Provsu Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto berbincang bersama Gubsu Gatot Pujonugroho, saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi di Lubukpakam, Selasa (23/9).
Foto: Humas Provsu
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto bersama Gubsu Gatot Pujonugroho dan sejumlah pejabat, meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi di Lubukpakam, Selasa (23/9).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Setelah menunggu 28 tahun, akhirnya Sumatera Utara akan memiliki tol lain selain Belmera (Belawan-Medan-Tanjungmorawa) yang selesai dibangun pada tahun 1986.

”Jika tidak ada aral melintang, diperkirakan tahun 2017 warga Sumut sudah dapat menggunakan tol sepanjang 61,80 km tersebut,” kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi di Lubukpakam, Selasa (23/9).

Djoko Kirmanto mengatakan, jalan tol Medan-Kualanamu-Tebinggi dengan total panjang 61,80 km terbagi ke dalam dua seksi. Seksi pertama sepanjang 17,80 km yakni Medan-Perbarakan-Kualanamu. Seksi ke-2 sepanjang 44 km yakni Perbarakan-Tebing Tinggi. Pada pembangunan sesi pertama menghabiskan Rp 4,07 triliun.

“Jalan tol ini merupakan salah satu infrastruktur pekerjaan umum untuk mendukung program MP3EI melalui peningkatan kapasitas jaringan jalan di pulau Sumatera sebagai bagian dari koridor ekonomi Sumatera,” ujar Djoko dalam sambutannya.

Djoko menyebutkan, konstruksinya direncanakan 2×2 lajur pada tahap awal dan 2×3 lajur pada tahap akhir dengan percepatan rencana 100 km/jam. Pembangunan seksi ke-II, lanjutnya, membutuhkankan biaya investasi sebesar Rp 5,6 triliun. Biaya tersebut, katanya, akan dipenuhi melalui equity dari badan usaha jalan tol dan pinjaman dari lembaga keuangan.

“Sampai saat ini pengadaan tanah untuk seksi pertama mencapai 81,32 persen dan seksi kedua 81,42 persen. Pengadaan tanah bisa selesai 2015,” jelasnya.

Pembangunan seksi pertama, kata Djoko, telah dikerjakan oleh pemerintah dengan progres sebesar 13,5% dan diharapkan selesai pada 2016, sedangkan pembangunan seksi II diharapkan akan selesai pada 2017.

Menurutnya, pembangunan jalan tol ini layak secara ekonomi, namun kurang layak secara finansial. Pada tahap awal, lanjutnya, dukungan pemerintah diberikan dalam bentuk pengadaan tanah untuk seluruh luas jalan tol dan konstruksi pada seksi pertama.

Pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebinggi akan dilaksanakan oleh Konsorsium BUMN, yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero) Tbk yang merupakan pemenang lelang yang ditetapkan pada 4 September 2014. (rel/mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/