26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Zonasi Covid-19 Daerah Sumut, Hanya Tebingtinggi Oranye

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peta zonasi Covid-19 di daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus membaik, seiring kian meningkatnya angka kesembuhan dan berkurangnya kasus baru terkonfirmasi positif serta angka kematian.

Gubsu, Edy Rahmayadi.

Berdasarkan data hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah seluruh Indonesia yang disampaikan pada website https://covid19.go.id/peta-risiko per 19 September 2021, tercatat hanya 1 kabupaten/kota di Sumut masuk dalam zona oranye (risiko sedang) yaitu Tebingtinggi. Sedangkan 32 kabupaten/kota lainnya berada dalam zona kuning (risiko rendah). Sementara zona merah (risiko tinggi) dan dan zona hijau (tidak ada kasus) nihil.

Jumlah daerah di Sumut yang masuk zona oranye tersebut, tentunya menurun signifikan dibanding hasil zonasi pada minggu sebelumnya yang mencapai 5 daerah. Peta zonasi risiko daerah tersebut, dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya.

Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Sementara itu, berdasarkan kasus harian Covid-19 yang dikeluarkan Kemenkes pada 22 September 2021, Sumut memperoleh angka kesembuhan sebanyak 385 orang. Dengan penambahan tersebut, otomatis akumulasinya meningkat menjadi 98.132 orang dari 97.747 orang.

Untuk angka terkonfirmasi positif, Sumut tercatat bertambah 182 kasus baru sehingga total sementara menjadi 103.904 kasus dari 103.719 kasus. Sedangkan angka kematian bertambah 6 orang, sehingga jumlahnya menjadi 2.785 orang dari 2.779 orang. Dengan demikian, angka kasus aktif atau orang yang terpapar Covid-19 di Sumut saat ini kembali berkurang yaitu 2.785 orang dibanding hari sebelumnya 3.193 orang.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di kabupaten/kota yang terus menurun, salah satunya karena kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes). “Masyarakat mulai sadar dan disiplin pentingnya prokes dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan, semakin melekat dalam setiap aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Selain itu, kata Aris, menurunnya kasus Covid-19 di Sumut juga dipengaruhi oleh pembatasan aktivitas kegiatan masyarakat. Kemudian, juga 3T (Testing, Tracing, Treatment) yang terus gencar dilakukan. “Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 juga terus masif dilakukan. Mudah-mudahan dengan berbagai upaya yang dilakukan tersebut dan dukungan masyarakat yang sadar prokes, maka kasus Covid-19 akan turun,” pungkasnya.

Gubsu Cek Kembali Status Level 1 Deliserdang

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengapresiasi capaian jajaran Pemerintah Kabupaten Deliserdang yang mampu membuat daerah itu masuk kategori Level I Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Saya terimakasih. Alhamdulillah, puji Tuhan. Bahwa Deliserdang satu satunya daerah di Sumut yang sudah Level 1,” katanya menjawab wartawan saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Toba, Rabu (22/9).

Begitupun, kata Edy, pihaknya tengah melakukan pengecekan kembali terkait status Level 1 yang dicapai kabupaten tersebut. Baik mengenai validasi data konfirmasi positif pasien Covidnya sampai data pasien yang meninggal dunia.

“Namun itu pun akan kita telusuri apakah salah data atau memang kondisinya benar. Karena perbandingan jumlah penduduk dengan yang meninggal dunia dan yang terkonfirmasi positif, ini yang nanti kita cek,” terangnya.

Sinkronisasi data pasien asal domisili Delisedang yang berobat pada rumah sakit di Kota Medan, menurut Gubsu, juga akan ditelusuri lebih cermat oleh tim dari Satgas Penanganan Covid-19 Sumut. “Inilah yang akan kita cek. Kita pastikan dan hari ini tim sedang melakukan itu,” pungkasnya.

Diketahui, berdasarkan asemen Kementerian Kesehatan pada 18 September 2021, Kabupaten Deliserdang menjadi satu-satunya daerah di Sumut yang berada di Level I PPKM. Hal itu dikatakan Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan diwakili Sekdakab Darwin Zein, saat konferensi pers di Aula Cendana Kantor Bupati Deli Serdang, Jumat (17/9) lalu.

Kata Darwin, merujuk pada data asesmen situasi Covid-19 dari Kemenkes RI per 14 September 2021, Kabupaten Deliserdang dinyatakan menjadi satu-satunya daerah di Sumut yang ditetapkan berada pada PPKM Level 1.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Deliserdang, Citra Effendi Capah menambahkan, dari Satgas Covid-19 (Bersatu dalam Covid) menerbitkan Kabupaten Deliserdang masuk zona oranye. Banyak faktor yang membuat Kabupaten Deliserdang berhasil ditetapkan pada Level 1, di antaranya Aplikasi CAD (Covid-19 Analisis Deli Serdang), serta kegiatan-kegiatan penegakan prokes dimulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten.

Hasil asesmen dilihat dari sejumlah indikator, yakni tingkat kasus terkonfirmasi, tingkat pasien rawat rumah sakit, tingkat kematian, tingkat testing, tingkat tracing, hingga tingkat treatment. Sementara untuk pasien rawat inap di rumah sakit, serta kasus kematian pada 19 September 2021, Deliserdang berada pada Level 2, dengan 1-2 kematian. Namun pada 13 September 2021, kasus kematian sudah di bawah 1. (ris/prn/mbc)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peta zonasi Covid-19 di daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus membaik, seiring kian meningkatnya angka kesembuhan dan berkurangnya kasus baru terkonfirmasi positif serta angka kematian.

Gubsu, Edy Rahmayadi.

Berdasarkan data hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah seluruh Indonesia yang disampaikan pada website https://covid19.go.id/peta-risiko per 19 September 2021, tercatat hanya 1 kabupaten/kota di Sumut masuk dalam zona oranye (risiko sedang) yaitu Tebingtinggi. Sedangkan 32 kabupaten/kota lainnya berada dalam zona kuning (risiko rendah). Sementara zona merah (risiko tinggi) dan dan zona hijau (tidak ada kasus) nihil.

Jumlah daerah di Sumut yang masuk zona oranye tersebut, tentunya menurun signifikan dibanding hasil zonasi pada minggu sebelumnya yang mencapai 5 daerah. Peta zonasi risiko daerah tersebut, dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya.

Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Sementara itu, berdasarkan kasus harian Covid-19 yang dikeluarkan Kemenkes pada 22 September 2021, Sumut memperoleh angka kesembuhan sebanyak 385 orang. Dengan penambahan tersebut, otomatis akumulasinya meningkat menjadi 98.132 orang dari 97.747 orang.

Untuk angka terkonfirmasi positif, Sumut tercatat bertambah 182 kasus baru sehingga total sementara menjadi 103.904 kasus dari 103.719 kasus. Sedangkan angka kematian bertambah 6 orang, sehingga jumlahnya menjadi 2.785 orang dari 2.779 orang. Dengan demikian, angka kasus aktif atau orang yang terpapar Covid-19 di Sumut saat ini kembali berkurang yaitu 2.785 orang dibanding hari sebelumnya 3.193 orang.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di kabupaten/kota yang terus menurun, salah satunya karena kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes). “Masyarakat mulai sadar dan disiplin pentingnya prokes dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan, semakin melekat dalam setiap aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Selain itu, kata Aris, menurunnya kasus Covid-19 di Sumut juga dipengaruhi oleh pembatasan aktivitas kegiatan masyarakat. Kemudian, juga 3T (Testing, Tracing, Treatment) yang terus gencar dilakukan. “Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 juga terus masif dilakukan. Mudah-mudahan dengan berbagai upaya yang dilakukan tersebut dan dukungan masyarakat yang sadar prokes, maka kasus Covid-19 akan turun,” pungkasnya.

Gubsu Cek Kembali Status Level 1 Deliserdang

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengapresiasi capaian jajaran Pemerintah Kabupaten Deliserdang yang mampu membuat daerah itu masuk kategori Level I Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Saya terimakasih. Alhamdulillah, puji Tuhan. Bahwa Deliserdang satu satunya daerah di Sumut yang sudah Level 1,” katanya menjawab wartawan saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Toba, Rabu (22/9).

Begitupun, kata Edy, pihaknya tengah melakukan pengecekan kembali terkait status Level 1 yang dicapai kabupaten tersebut. Baik mengenai validasi data konfirmasi positif pasien Covidnya sampai data pasien yang meninggal dunia.

“Namun itu pun akan kita telusuri apakah salah data atau memang kondisinya benar. Karena perbandingan jumlah penduduk dengan yang meninggal dunia dan yang terkonfirmasi positif, ini yang nanti kita cek,” terangnya.

Sinkronisasi data pasien asal domisili Delisedang yang berobat pada rumah sakit di Kota Medan, menurut Gubsu, juga akan ditelusuri lebih cermat oleh tim dari Satgas Penanganan Covid-19 Sumut. “Inilah yang akan kita cek. Kita pastikan dan hari ini tim sedang melakukan itu,” pungkasnya.

Diketahui, berdasarkan asemen Kementerian Kesehatan pada 18 September 2021, Kabupaten Deliserdang menjadi satu-satunya daerah di Sumut yang berada di Level I PPKM. Hal itu dikatakan Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan diwakili Sekdakab Darwin Zein, saat konferensi pers di Aula Cendana Kantor Bupati Deli Serdang, Jumat (17/9) lalu.

Kata Darwin, merujuk pada data asesmen situasi Covid-19 dari Kemenkes RI per 14 September 2021, Kabupaten Deliserdang dinyatakan menjadi satu-satunya daerah di Sumut yang ditetapkan berada pada PPKM Level 1.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Deliserdang, Citra Effendi Capah menambahkan, dari Satgas Covid-19 (Bersatu dalam Covid) menerbitkan Kabupaten Deliserdang masuk zona oranye. Banyak faktor yang membuat Kabupaten Deliserdang berhasil ditetapkan pada Level 1, di antaranya Aplikasi CAD (Covid-19 Analisis Deli Serdang), serta kegiatan-kegiatan penegakan prokes dimulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten.

Hasil asesmen dilihat dari sejumlah indikator, yakni tingkat kasus terkonfirmasi, tingkat pasien rawat rumah sakit, tingkat kematian, tingkat testing, tingkat tracing, hingga tingkat treatment. Sementara untuk pasien rawat inap di rumah sakit, serta kasus kematian pada 19 September 2021, Deliserdang berada pada Level 2, dengan 1-2 kematian. Namun pada 13 September 2021, kasus kematian sudah di bawah 1. (ris/prn/mbc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/