25.6 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Puluhan Masyarakat Desak Tutup CDI Permanen

KUTALIMBARU, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat yang didominasi dari ibu-ibu mendesak agar Pemerintah Kabupaten Deliserdang dan aparat kepolisian menutup secara permanen Tempat Hiburan Malam Cafe Duku Indah yang berlokasi di Dusun Salang Tunas, Desa Namorube Julu, Kutalimbaru, Jum’at (23/9). Desakan ini diketahui melalui aksi damai yang dilakukan puluhan ibu-ibu di pintu masuk menuju THM tersebut yang ketepatan berbatasan Kota Binjai.

Pantauan wartawan, aksi demo ini berlangsung damai. Massa resah dengan keberadaan THM CDI tersebut.

Dalam orasinya, massa menyebut bahwa CDI dituding sebagai lokasi maksiat yang merusak tatanan hidup masyarakat. “Kami masyarakat 7 dusun resah dengan keberadaan CDI ini. Karena dijadikan tempat maksiat, ada narkoba dan minuman keras. Banyak rumah tangga rusak gara-gara cafe ini,” kata perwakilan massa, Siti.

Dia menjelaskan, CDI sudah buka cukup lama. Sekitar 10 tahun.

Namun demikian, lokasi THM ini tidak pernah ditindak oleh pihak berwenang. “Adapun tindakan, tidak sampai menutup permanen. Karena setelah ditindak, buka lagi,” tegasnya.

Karenanya, masyarakat menggelar aksi damai ini demi menutup THM tersebut secara permanen. Kata dia, massa sudah berulang kali melakukan aksi untuk mendesak menutupnya.

“Tapi pihak terkait belum ada turun untuk merespon apa yang diinginkan masyarakat,” ungkapnya.

Jika pihak terkait tidak bertindak, tambah Siti, maka masyarakat terus melakukan aksi sampai ada perhatian dari pemerintah dan polisi. “Kami tidak akan berhenti. Bahkan jika tidak ada tindakan, kami akan aksi dengan massa yang lebih banyak,” seru dia.

“Cafe ini tidak pernah tutup. Malam buka jam 19:00, besok pagi jam 8:00 baru tutup. Ngeri kali lah, udah pagi siang malam, buka terus. Lokasi ini merusak anak-anak. Kami mau tutup permanen CDI,” timpal massa lainnya.

Menanggapi hal ini, Camat Kutalimbaru, Rio Lakadewa, mengaku tidak mengetahui ada aksi demo yang dilakukan puluhan emak-emak. “Kapan info demonya?” tanya Rio.

Disoal desakan masyarakat untuk menutup CDI, dia mengaku sudah tutup sejak sebulan belakangan. “Pihak Muspika sudah mendudukkan kasus ini sebenernya. Makanya aku tanya tadi kenapa udah sebulan baru sekarang ditanya,” kata Rio.

Terpisah, Kapolsek Kutalimbaru, AKP Kasir Nasution menyatakan, kalau THM CDI sedang tutup. Disoal adanya aksi masyarakat, dia sebut, belum mengetahuinya.

“Kalau minta tutup permanen, ke pemerintah daerah lah,” kata dia.

Disoal adanya dugaan peredaran narkotika di CDI, Kasir ogah berkomentar panjang. “Kita belum monitor soal itu (dugaan peredaran narkotika),” tukasnya. (ted/azw)

KUTALIMBARU, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat yang didominasi dari ibu-ibu mendesak agar Pemerintah Kabupaten Deliserdang dan aparat kepolisian menutup secara permanen Tempat Hiburan Malam Cafe Duku Indah yang berlokasi di Dusun Salang Tunas, Desa Namorube Julu, Kutalimbaru, Jum’at (23/9). Desakan ini diketahui melalui aksi damai yang dilakukan puluhan ibu-ibu di pintu masuk menuju THM tersebut yang ketepatan berbatasan Kota Binjai.

Pantauan wartawan, aksi demo ini berlangsung damai. Massa resah dengan keberadaan THM CDI tersebut.

Dalam orasinya, massa menyebut bahwa CDI dituding sebagai lokasi maksiat yang merusak tatanan hidup masyarakat. “Kami masyarakat 7 dusun resah dengan keberadaan CDI ini. Karena dijadikan tempat maksiat, ada narkoba dan minuman keras. Banyak rumah tangga rusak gara-gara cafe ini,” kata perwakilan massa, Siti.

Dia menjelaskan, CDI sudah buka cukup lama. Sekitar 10 tahun.

Namun demikian, lokasi THM ini tidak pernah ditindak oleh pihak berwenang. “Adapun tindakan, tidak sampai menutup permanen. Karena setelah ditindak, buka lagi,” tegasnya.

Karenanya, masyarakat menggelar aksi damai ini demi menutup THM tersebut secara permanen. Kata dia, massa sudah berulang kali melakukan aksi untuk mendesak menutupnya.

“Tapi pihak terkait belum ada turun untuk merespon apa yang diinginkan masyarakat,” ungkapnya.

Jika pihak terkait tidak bertindak, tambah Siti, maka masyarakat terus melakukan aksi sampai ada perhatian dari pemerintah dan polisi. “Kami tidak akan berhenti. Bahkan jika tidak ada tindakan, kami akan aksi dengan massa yang lebih banyak,” seru dia.

“Cafe ini tidak pernah tutup. Malam buka jam 19:00, besok pagi jam 8:00 baru tutup. Ngeri kali lah, udah pagi siang malam, buka terus. Lokasi ini merusak anak-anak. Kami mau tutup permanen CDI,” timpal massa lainnya.

Menanggapi hal ini, Camat Kutalimbaru, Rio Lakadewa, mengaku tidak mengetahui ada aksi demo yang dilakukan puluhan emak-emak. “Kapan info demonya?” tanya Rio.

Disoal desakan masyarakat untuk menutup CDI, dia mengaku sudah tutup sejak sebulan belakangan. “Pihak Muspika sudah mendudukkan kasus ini sebenernya. Makanya aku tanya tadi kenapa udah sebulan baru sekarang ditanya,” kata Rio.

Terpisah, Kapolsek Kutalimbaru, AKP Kasir Nasution menyatakan, kalau THM CDI sedang tutup. Disoal adanya aksi masyarakat, dia sebut, belum mengetahuinya.

“Kalau minta tutup permanen, ke pemerintah daerah lah,” kata dia.

Disoal adanya dugaan peredaran narkotika di CDI, Kasir ogah berkomentar panjang. “Kita belum monitor soal itu (dugaan peredaran narkotika),” tukasnya. (ted/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/