DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Sampai hari ini 4 anggota DPRD Deliserdang belum ‘menyetor’ urinenya ke BNN. Hal ini menunjukkan ke empat anggota dewan itu membangkang komitmen bersama untuk memberantas narkotika yang diputuskan dalam rapat paripurna, beberapa waktu lalu.
Ke empat wakil rakyat itu adalah, Benhur Silitonga (Golkar), Umi Kalsum (PPP), Tahan Sembiring (PAN) dan Yusuf Ketaren (PDI-P). Hingga Kamis (22/10) sore, dari jumlah 50 anggota dewan Deliserdang, 46 di antaranya sudah menyetor sample urine-nya. Hasilnya, menurut BNN Deliserdang, 46 anggota dewan itu negatif narkoba.
Dikonfirmasi, Benhur Silitonga mengakui kalau belum mengikuti tes urine yang digelar BNN Deliserdang, Selasa (20/10) lalu.
“Iya, belum diperiksa, nanti-nantilah kapan ada waktu. Ngapain juga diheboh-hebohkan. Sekarang ini masih di Jakarta,” aku Benhur dari seberang telepon ketika dikonfirmasi kemarin. Ketika BNN menggelar tes urine di Gedung DPRD Deliserdang, dalih Benhur, tak mendapatkan kabar tersebut. Selain itu, sebut Benhur lagi, saat tes urine digelar, dirinya sedang beraktifitas di luar.
Pun demikian, Benhur berharap agar hal tersebut tak perlu dibesarkan. “Kemarin ada saudara yang meninggal, makanya pagi (saat tes urine digelar) enggak datang. Aku juga enggak ada dikasih tau,” dalih Benhur seraya membantah jika dirinya tidak ikut tes urine itu lantaran terindikasi narkoba. “Kita makan enak, minum enak. Ngapain takut,” tambahnya.
Sayangnya, Kepala BNN Deliserdang, AKBP Joko Susilo belum berhasil dikonfirmasi hingga kemarin sore. Pun demikian, staf di BNN Deliserdang membenarkan masih tersisa empat anggota dewan lagi yang belum menyetor urine.
Menanggapi hal ini, Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) Deliserdang, Siswo Adi Suwito menyebut, untuk anggota DPRD yang belum menyetor urine, pihaknya akan menyurati.
Menurut dia, sanksi secara lisan akan diutarakan kepada anggota dewan yang belum nyetor urine ke BNN Deliserdang sebelum menyuratinya.”Kalau enggak juga, nanti kita surati fraksinya agar secepatnya diperiksa urine anggota dewannya. Harus semuanyalah,” kata Siswo. Ia hanya bisa berharap urine semua anggota dewan sudah diperiksa dalam waktu dekat. Tujuannya, untuk menepis pandangan miring dari masyarakat.”Pemeriksaan urine oleh BNN merupakan sudah kebijakan di paripurna. Jangan nanti masyarakat menilai beda. Untuk Pak Yusuf Ketaren, sakit dia sudah lama,” pungkasnya. (ted/deo)